Menu

TQN PP.Suryalaya

 


DITULIS Oleh : RAHMAT ARTIAWAN dalam majalah SHINTORIS Edisi 20 bulan Desember 2005-1426 H, hal.03 sd. 07

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang pesat, terjadi perubahan tatanan masyarakat menjadi kearah pergaulanglobal dengan segala gejala dan efek yang ditimbulkannya. Juga adaperubahan kebiasaan dan cara berfikir masyarakat urban perkotaanpada khususnya akan hubungan interpersonal masing-masing individu.Selain itu pertambahan jumlah penduduk dan konsentrasi jumlahnyayang tidak merata serta fasilitas dan kemudahan hidup yang berbedapada tiap tempatnya.

Dengan kondisi kekinian yang telah dijelaskan diatas, masyarakaturban tersebut lebih memilih tata cara pergaulan global yang lebihpraktis, lebih terukur (secara materi), lebih mudah, hemat waktu,biaya dan dianggap tidak bertele-tele. Cara seperti ini dianggaplebih baik seperti yang mereka lihat dan dengar pada sistemkomunikasi canggih abad ini yakni Televisi, Radio, Internet sertasebagian dari mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat global.

Tatacara yang dipakai pada pergaulan global tersebut adalah "bebasnilai" karena pada pergaulan tersebut terdiri dari berbagai macametnik, ras, agama, pendidikan, bahasa maupun perbedaan lainnya. Daribanyak perbedaan tersebut mereka menyepakati suatu "jalan tengah"dengan meminimalisir perbedaan (nilai) diantara mereka, sehinggapersamaan yang diambil untuk dijadikan jalan tengah adalah kesamaansebagai manusia. Diantara "jalan tengah" itu adalah suatu mekanismeyang kita kenal dengan "hak azasi manusia (Human Right)" .

Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya (YSB PPS) jika ditelaah secara bahasa umum terdiri dari 3 (tiga) suku kalimatyakni :
1. Pondok Pesantren Suryalaya (PPS)
2. Serba Bakti
3. Yayasan.

Pondok Pesantren Suryalaya adalah pendiri dan pemilik, Serba Baktiadalah sifat kegiatan, Yayasan adalah bentuk wadah.. Sehingga YSBPPS dapat didefinisikan sebagai Yayasan yang dimiliki dan didirikanoleh Pondok Pesantren Suryalaya dengan sifat Serba Bakti pada setiapkegiatannya.YSB PPS dalam struktur organisasi umum PPS adalah sebagaikepanjangan tangan dari Pondok Pesantren dan berada dibawah PPS,sejajar kedudukannya dengan Koperasi Hikmat dan kelompok WakilTalqin.  

YSB PPS didirikan tahun 1961 dengan akte notaris Nomor 10/1961 JO Nomor 37/1987 Jo nomor 25/1994. Dibandingkan dengan PPS yang berdiri sejak 1905. YSB didirikan setelah sekian lama PPS berdiri. Artinya YSB diadakan untuk menunjang kegiatan PPS. Ini berbeda denganYayasan pada umumnya, dimana yayasan mendirikan suatu bentukorganisasi lain dengan misinya sendiri.

Dengan penjelasan diatas diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yangdapat menjalankan roda organisasi dengan bentuk wadah Yayasan, sifatkegiatannya yang Serba Bakti serta tunduk dan patuh kepadapemiliknya (PPS), dan dalam koridor misinya.

Perubahan yang terjadi pada masyarakat urban yang dianggapsebagai "Trend Setter" atau model bagi sebagian masyarakat lainnya,dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat secara umum, kearahmaterialisme (faham kebendaan), indivualisme (kepentingan dirisendiri) dan liberalisasi (kebebasan individu). Dimana pola iniadalah pola dari masyarakat global. Hal ini tidaklah dapat dicegahtapi harus disikapi secara arif oleh pengelola yang terlibatlangsung dengan mereka.Yayasan Serba Bakti yang dipercaya sebagai pengelola sebagianmasyarakat harus dapat menyikapi keadaan ini dengan melakukanperubahan mendasar pada pola fikir dan mekanisme teknis pengaturandi lapangan, agar tetap pada koridor misi yang ditugaskan olehPondok Pesantren Suryalaya.Jika pada waktu sebelumnya sistem Figur yang menjadi pilihan bagiSDM pengelola YSB, tapi dengan terjadinya perubahan, sistem initidaklan dapat lagi dipertahankan. Kecenderungan yang ada adalahdengan menggunakan pilihan-pilihan yang lebih demokratis danmemasyarakat. Para pengurus tidaklah harus selalu populer danberwibawa, tetapi lebih ditekankan kepada kemampuan pengelolaanorganisasi secara modern dari sisi manajemen, administrasi dankemampuan lobying atau pendekatan secara pribadi dan informal kepadamasyarakat yang dikelolanya.

PPS telah lebih maju dari organisasi dibawahnya dengan menyediakanmedia komunikasi yang dapat diakses dan digunakan oleh siapa sajadidunia, yakni email (madrasah@... - www.suryalaya.org),dan majalah Sinthoris, yang semuanya sebagai penyikapan arif danpositif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Bukanberarti tiap organisasi dibawah PPS harus mengikuti membuat keduahal diatas, tetapi yang dilihat adalah spiritnya atau motivasi dankerangka berfikirnya.Hal diatas sebagai bukti bahwa PPS sendiri tidak alergi terhadapperubahan, sekiranya dapat menjadikan manfaat dan selama masih dalamkoridor visi dan misi PPS.

Amanah (tugas) yang diemban para pengurus YSB dimana saja cukupberat, sama dengan kelompok Wakil Talqin yang melakukan Pengembangan dan Pembinaan TQN PPS dalam ruang lingkup ajaran. YSB sendiri tugasnya adalah melakukan pengelolaan, pengaturan dan penjadwalan terhadap para pengamal yang sedang dibina oleh Kelompok Wakil Talqin dan jajaran Mubalih/Mubaligoh, serta pengamanan, administrasi kenegaraan dan hubungan dengan instansi lain di luar lingkungan PPS.Untuk ini harus diciptakan komunikasi dan koordinasi yang baik diantaranya.YSB juga diharapkan terus melakukan pengelolaan dengan mencetak para kader penerus di lingkungan YSB maupun di lingkungan Pembinaan Mubalih/Mubaligoh. Seperti yang tercantum dalam Maklumat Yang Mulia Sesepuh PPS No 138.PPS.IX.96 untuk Wakil Talqin, Pengurus PerwakilanPPS, Mubaligh PPS dan Ikhwan TQN PPS, Maklumat tersebut adalah(diketik ulang) :

MAKLUMAT
Nomor : 138.PPS.IX.96

Dari : Sesepuh Pondok Pesantren SuryalayaKepada :
1. Wakil Talqin TQN PP.Suryalaya
2. Pengurus Perwakilan YSB PPS
3. Mubaligh PP. Suryalaya
4. Ikhwan TQN PP.Suryalaya

Assalamu alaikum wr. Wbr.Seraya bersyukur kehadirat Illahi Robbi. Abah berdoa semoga AllahSWT senantiasa melimpahkan taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepadakita semua.
Dalam kesempatan ini Abah selaku Pengayom Pondok Pesantren Suryalayaingin mengingatkan kembali, yaitu sebagaimana dimaklumi bahwa akhir-akhir ini kaum muslimin yang belajar mengamalkan TQN semakinberkembang, baik di dalam maupun luar negeri.

Kesemuanya ini merupakan tantangan bagi kita sebagai pengelolaPondok Pesantren Suryalaya (baik Wakil Talqin, Pengurus YayasanSerba Bakti, Mubaligh dan Ikhwan).

Mengingat hal tersebut di atas Abah mengharap :1. Agar meningkatkan rasa memiliki dan tangung jawab terhadapPondok Pesantren Suryalaya2. Wakil Talqin dan Mubaligh. Agar mampu meningkatkanketeladanan dan Pembinaan bagi Ikhwan TQN (baikpengamal TQN yang lama maupun yang baru)3. Para pengurus Perwakilan YSB PP.Suryalaya didaerah. Harusberusaha mencetak kader yang kelak Insya Allah akanmampu meneruskan kepemimpinan dan bimbingan pengamal TQN

Untuk membantu mewujudkan kearah pembentukan kader, maka PPSuryalaya telah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, baik formalmaupun non formal,Formal : STK, SLTP, SMU, TPA, Mts, MA/MAK dan IAILM,Non Formal : Pengajian Pesantren, Majlis Ta'lim

Menurut kenyataan bahwa masih sedikit dari kalangan ikhwan TQN yangmenyekolahkan putra-putrinya ke PP. Suryalaya, terutama ke InsitutAgama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM).

Mengingat hal tersebut diatas, Abah mengingatkan dan mengajak WakilTalqin, Pengurus Yayasan Serba Bakti, Mubaligh dan ikhwan TQN PP.Suryalaya untuk memikirkan hal tersebut diatas.

Abah akan sangat berbahagia dan bangga, apabila setiap daerah dimanaikhwan berada dapat membentuk kader, dengan mengirimkan putra-putrinya untuk dididik di PP. Suryalaya, khususnya IAILM yangdiharapkan kelak mereka akan menjadi pemimpin yang berilmu amaliahdan amal ilmiah, maupun membina ikhwan TQN dan menjadi panutanmasyarakat khususnya panutan ikhwan TQN PP. Suryalaya.

Demikian maklumat agar dilaksanakan dengan penuh kesadaran dankeikhlasan.Wassalamu'alaikum wr.wbr.

11 Jumadil Awal 14 
Surayalaya, 24 September 1996
Sesepuh PP. SuryalayaKHA. SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN

Catatan : Maklumat ini agar diperbanyak dan disebarluaskan kepada
ikhwan/akhwat TQN PP.Suryalaya

Pengkaderan di YSB sebaiknya menggunakan cara "Magang" yaknikandidat yang akan ditempatkan pada suatu posisi terlebih dahulumenempati posisi dibawahnya sebagai asisten atau pembantu pengurusyang masih di posisinya, sehingga ketika waktu penggantian tiba,kandidat tersebut sudah cukup menguasai sistem.

Untuk menjalankan suatu organisasi selain SDM dibutuhkan danaoperasional. Hal ini yang kadang menjadi hambatan dari kelangsungankegiatan YSB, walaupun YSB secara hukum dibolehkan mencarikeuntungan (Undang-undang No 16 tahun 2003 tentang Yayasan),pelaksanaannya dilapangan selalu saja kesulitan. Perlu disadariwalaupun telah keluar undang-uandang no 16 ini, tetapi nama YayasanSerba Bakti tidak berubah, artinya tetap Serba Bakti pada setiapkegiatannya.

Menyikapi perubahan tatanan masyarakat ke arah individualisme tadi,para pengurus YSB dituntut meningkatkan mobilitas dan lebih mendidikdiri untuk berbesar hati terhadap individualisme dan mobilitasikhwan. Silaturahmi dengan bertatap muka tetap menjadi pilihanefektif, namun sebelumnya terlebih dahulu koordinasi harus dilakukanmengingat mobilitas ikhwan dari masyarakat urban yang tinggi.Koordinasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alatkomunikasi yang murah dan efektif, (SMS, email dan lain-lain). Jikakoordinasi dengan komunikasi yang efektif sudah dilakukan, tinggalkesadaran ikhwan akan kebutuhannya terhadap PPS, misalnya untukmasalah kegiatan pengamalan, pembinaan atau lainnya.

Demokrasi dan hak individu para pengamal TQN PPS harus dihargai mengingat perubahan zaman, tapi untuk masalah yang berhubungan dengan Prosedur Standar yang baku seperti tatacara pelaksanaan amalan, tidak bisa ditawar dengan berbagai dalih dan alasan.Modernisasi dan Demokrasi adalah hanya untuk cara komunikasi interpersonal atara tiap individu. Tidak boleh merambah ke wilayah amalan, aturan main pengamalan dan adab atau tatacara penghormatan.Pengamalan itu sendiri adalah urusan yang sangat pribadi antarapengamal dan Pemberi Amalan. Jadi hubungan ini sudah jauh lebihmodern dan Demokratis jauh-jauh hari sebelumnya (zaman RasulullahSAW) dan akan bertahan hingga akhir zaman. 

Sekali lagi tinggal pandai-pandai pengurus di lingkungan PPS untuk menyikapi setiap perubahan yang terjadi pada zamannya. Amalannyatidak berubah, tatacaranya tidak berubah, aturan mainnya tidakberubah. SDM YSB yang juga merupakan pengamal, selain bertanggungjawab terhadap amanahnya di YSB juga bertanggung jawab terhadapdirinya sendiri. Dengan menjadi SDM YSB adalah merupakan nilaitambah bagi dirinya, untuk lebih memudahkan urusan hubungan antara dirinya dengan Pemberi Amanah dan Pemberi Amalan. 
Yang dimaksud hubungan disini adalah bukan saja secara fisik tetapi juga proses pembelajaran dan proses pembetukan mental dan spiritual. Denganmenjadi SDM YSB, otomatis akan terlibat dengan banyak karakter pengamal, yang dapat menjadikannya lebih mudah untuk memiliki mental yang kuat dan fleksibel (logor dina liang jarum) dan dapat lebih sabar dan berlapang dada (henteu sereg dibuana). Dengan banyak tempaan dan pembelajaran yang disikapi dengan pemahaman yang benar,pada akhirnya akan mendekatkan kepada CAGEUR BAGEUR.

Posting Komentar

 
Top