(DOKUMEN NO.239 STATUS USTADZ YEFI MIEFTAH DI FACEBOOK DOKUMEN PEMUDA TQN
SURYALAYA)
Remaja
adalah kekuatan, ia bagaikan sinar mentari, sesungguhnya mentari tidak dapat
bersinar di senja hari secerah ketika di waktu pagi. Begitu juga pepohonan
berbuah ketika masih muda, sesudah itu semua pohon tidak lagi menghasilkan
apapun kecuali ranting. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah
berakhirnya masa kanak-kanak. Pertumbuhan dan perkembangannya sangat cepat
sehingga menyebabkan perubahan yang besar terhadap sikap, kesehatan dan
kepribadiannya.
Remaja
adalah insan yang mencari sesuatu dalam dirinya sendiri, kekalutan dalam
menemukan titik identitas diri menyebabkan ia bagaikan meraba gajah di dalam
gelap. Seseorang yang kebetulan memegang kaki gajah mengatakan bahwa gajah itu
hanya sebesar bola, sedangkan seorang lagi terpegang telinganya mengatakan
bahwa gajah itu lembut dan lemah seperti kelinci, begitu juga yang lain kebetulan memegang
gadingnya mengatakan bahwa gajah itu kecil dan tajam. Begitulah persepsi para
remaja dalam mengertikan kehidupan.
Remaja
yang ingin melihat dirinya dalam bentuk yang utuh harus memahami akan hakikat
dirinya sendiri agar tidak menjadi seperti meraba gajah di dalam gelap.
Sesungguhnya di dalam diri insan terdiri dari unsur roh, jasad dan nafsu. Roh
merupakan sumber kehidupan yang mengatur fikiran dan hati untuk
bertanggungjawab kepada Ilahi. Jasad, berasal dari tanah dan akhirnya akan
kembali ke tempat asalnya. Begitu juga nafsu, jika dibawa ke jalan yang lurus,
maka akan luruslah kehidupan kita, namun jika diikuti kehendaknya maka
tersesatlah dalam jurang kenistaan. Hiasi diri dan pribadi dalam menempuh
kehidupan yang mungkin masih panjang.
Setiap
remaja harus mempersiapkan diri sebagai khalifah Allah. Mereka harus mempunyai
tujuan dan kesungguhan sebagai insan yang taat dan kreatif. Tujuan hidup yang
tidak bertanggunjawab dengan kehendak Islam hendaklah dinasehati ke dalam diri
seorang remaja jika mereka mau berhasil dan maju sebagai generasi yang
cemerlang dan diridhoi.
Pengendalian
DiriRemaja memerlukan pengendalian diri kerana remaja belum mempunyai
pengalaman yang memadai dalam perkara ini. Masa remaja banyak menyentuh
perasaan seorang remaja sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan peka
terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya
pertumbuhan alam dan seksual. Akibat dari pertumbuhan alam dan seksual yang
cepat itu maka timbullah kegoncangan dan kebingungan dalam diri remaja,
khususnya dalam memahami hubungan lain jenis.
Dari
keadaan yang dihadapi remaja ini akan menimbulkan dua masalah. Pertama dorongan
seksual kerana ingin membuktikan bahawa diri telah dewasa sehingga berakhlak
yang kurang sopan di tengah masyarakat, sehingga orang ramai menilai bahwa
remaja hanya menimbulkan masalah. Padahal ketika itu remaja sedang meraba-raba
dalam mencari jatidirinya. Kedua, mungkin juga remaja hilang kendali dalam
dirinya sehingga lebih cenderung mengikuti nafsunya itu, ataupun remaja lebih
suka menyendiri dan menutup diri.
Remaja
yang merasakan bahwa alamnya sudah seperti orang dewasa sehingga ia merasa pula
harus bersikap seperti orang dewasa untuk menutup keadaan dirinya yang sebenar
harus memahami bahwa anggapannya itu hanya sekadar imitasi atau peniruan. Untuk
itu remaja harus pandai mengendalikan diri dalam menghadapi dunia yang penuh
dengan pancaroba dan gejolak ini. Hindarilah dari hanya mengikut
kehendak hati, tapi gunakanlah fikiran agar setiap keputusan yang diambil
benar-benar mengikuti citarasa ibu bapa, masyarakat dan agama.
Rasa
Kebebasan RemajaPada usia remaja sangat memerlukan kebebasan emosional dan
mental. Kematangan dalam bidang alam atau tubuh mendorong remaja untuk
berdikari dan bebas dalam mengambil keputusan untuk dirinya sehingga remaja
terlepas dari emosi ibu bapa dan keluarga. Ramai ibu bapa tidak memahami
keinginan yang tersimpan di dalam jiwa remaja, sehingga membatasi sikap,
keperibadian dan tindakan-tindakan mereka, dengan alasan merasa belas kasihan
dan lain-lain. Dengan cara ibu bapa sedemikian remaja merasa dirinya tidak
dipercayai oleh orang tuanya, akibatnya remaja yang tidak memahami akan hakikat
dirinya sendiri akan memberontak dan melawan kepada kedua ibu bapa.
Remaja
yang beriman akan mengerti bahwa rasa kebebasan yang timbul dari dalam dirinya
itu bukan selamanya harus dituruti, tetapi harus diatasi dengan cara yang
bijaksana. Memang betul dalam satu aspek remaja memerlukan kebebasan untuk
menentukan keputusannya, namun dari aspek lain remaja masih memerlukan orang
tua untuk membimbing dan memberi petunjuk kepadanya. Jadi berfikirlah secara
positif agar tuntutan dalam diri itu tidak mengalahkan tuntutan dan
kehendak mulia orang tua terhada! p diri anaknya. Jika ini dapat diatur secara
efektif maka tidak akan timbul konflik kejiwaan dalam diri seorang remaja.
Rasa
Kekeluargaan RemajaSebetulnya keperluan remaja terhadap kebebasan diri sendiri
dan ingin berdikari itu bertentangan dengan keperluannya untuk bergantung
terhadap ibu bapanya. Gejolak jiwa tersebut membuat remaja merasa tidak aman,
kerana dari satu aspek ia sangat memerlukan keluarganya, namun dari segi yang
lain dia ingin berdakari. Pengalaman kejiwaan semacam ini menyebabkan remaja
menjadi bingung dan tidak menentu. Bagi remaja yang mengerti peristiwa
yang sedang menimpa jiwanya dia akan berhati-hati dalam mengambil sembarangan
tindakan, sehingga ia akan menjadi remaja yang tidak tertekan perasaan.
Rasa
kekeluargaan dalam diri remaja ini bukan saja terjadi dalam lingkungan ibu bapa
dan sanak saudara, tetapi juga pada kelompok teman seperjuangan, organisasi,
dan lain-lain. Jika perasaan ini diperingati dengan baik, maka remaja tidak
akan mengalami stres dan tekanan perasaan dan menjadikan kecenderungan jiwanya
itu ke arah yang positif.
Kehidupan
Sosial RemajaRemaja sangat memerlukan agar kehadirannya diterima oleh
orang-orang yang ada dalam lingkungannya, di rumah, di sekolah ataupun dalam
masyarakat di mana ia tinggal. Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak ini
menyebabkan remaja merasa aman, kerana ia merasa bahwa ada dukungan dan perhatian
terhadap dirinya. Perkara ini merupakan motivasi yang baik bagi diri remaja
untuk lebih berjaya dalam menghadapi kehidupannya.
Penerimaan
masyarakat terhadap diri seseorang berperanan dalam mewujudkan kematangan
emosi. Pada umumnya remaja sangat peka terhadap pujian dan cacian disekitarnya
sehingga menyebabkan remaja mudah tersinggung. Jika ini terjadi remaja
hendaklah memahami bahwa tidak semua manusia itu dalam keadaan serba baik,
kemungkinan kehilapan yang dilalakukan oleh masyarakat sekitar itu dapat
mendorong kita lebih matang dalam menghadapi masalah. Remaja juga harus
menyedari, kemungkinan juga cacian dan celaan itu timbul kerana kesalahan dari
pihak remaja sendiri. Bagi remaja yang beriman akan menghadapi suasana sosial
semacam ini dengan lebih tenang dan sabar, sehingga ia akan menjadi remaja yang
berhasil dan cemerlang.
Penyesuaian
Diri RemajaPenyesuaian diri terhadap orang lain dan lingkungan sangat
diperlukan oleh setiap orang, terutama dalam usia remaja. Kerana pada usia ini
remaja banyak mengalami kegoncangan dan perubahan dalam dirinya. Apabila
seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri pada masa kanak-kanaknya, maka ia
dapat mengejarnya atau memperbaikinya pada usia remaja. Akan tetapi apabila
tidak dapat menyesuaikan diri pada usia remaja, maka kesempatan untuk
memperbaikinya mungkin akan hilang untuk selama-lamanya, kecuali boleh didapati
melalui pengaruh pendidikan dan latihan-latihan.
Remaja
yang mampu menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya mempunyai
ciri-ciri antara lain; suka bekerjasama dengan orang lain, simpati, mudah
akrab, disiplin dan lain-lain. Sebaliknya bagi remaja yang tidak mampu
menyesuaikan dirinya dengan orang lain atau lingkungannya mempunyai ciri-ciri;
suka menonjolkan diri, menipu, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang
lain, buruk sangka dan sebagainya. Jika kebetulan remaja belum mampu
menyesuaikan diri dengan cara yang lebih baik, maka berusahalah ke arah
pembinaan akhlak yang mulia, maka insya Allah suatu saat nanti kita akan mampu.
Seorang remaja jangan lekas putus asa dan patah hati dalam menghadapi !
kehidupan ini jika ingin lebih sukses dan cemerlang di masa akan datang.
Keyakinan
Agama dan Nilai Murni RemajaKeinginan remaja terhadap sesuatu kadang kala tidak
dapat dipenuhi kerana dihalangi oleh ketentuan agama dan adat kebiasaan di
tengah masyarakat. Pertentangan itu semakin ketara jika remaja menginginkan
sesuatu hanya menurut selera dan kehendaknya saja. Mereka berpakaian yang tidak
senonoh, menonton video lincah dan berperangai tidak manis di pandang
mata, padahal semua perbuatan ini berlawanan dengan ketentuan agama dan
nilai-nilai murni. Bagi remaja yang padai menempatkan dirinya pada posisi yang
betul maka dia akan menghindari segala keinginan yang tercela dari kehidupannya.
Pertentangan
antara keinginan remaja dengan ketentuan agama ini menyebabkan jiwa remaja
memberontak dan berusaha menepis kenyataan itu dengan menurutkan kata
hatinya.Remaja yang berakhlak mulia serta mempunyai lingkungan keluarga yang
menjalankan perintah agama, maka perkara ini dengan mudah mereka hadapi. Namun
bagi remaja yang telah terlanjur melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan
perintah agama hendaklah berusaha memperbaiki diri agar tidak sentiasa
terlena dengan sesuatu pengaruh dan kenikmatan yang bersifat semantara
itu.
Demikianlah
di antara pengaruh atau gejolak jiwa yang terjadi dalam diri seorang remaja.
Semuanya memerlukan perhatian remaja dalam memahami dirinya sendiri, serta
perhatian ibu bapa agar ada saling pengertian dalam menghadapi dan memahami
seorang insan yang berstatus REMAJA. Semoga informasi tentang remaja ini
berguna dalam menjaga para remaja dan pelajar dalam menghadapi abad yang penuh
dengan cabaran dan godaan ini.
Manusia
bukanlah makhluk yang pasif, hanya dengan menerima corak-corak hidup yang sudah
tertata. Oleh itu setiap manusia harus mempelajari seni hidup, agar dapat
mewarnakan hidup dengan seindah-indahnya. Walau apapun kehidupan ia harus diisi
dengan kebaikan. Demi masa yang begitu mencakar bagi seluruh remaja untuk
menangani berbagai masalah yang sering menggugat kehidupan mereka. Keseimbangan
beragama dan mengisi kehidupan ini dengan cara yang terbaik hendaklah diamalkan
demi kesejahteraan.
Bumi
yang kita diami ini bukanlah sebuah syurga, yang selama-lamanya aman dan damai.
Ia adalah gelanggang kehidupan yang begitu mencakar dan penuh pergolakan serta
gelombang percobaan yang tidak pernah putus. Demi masa dan kesedaran, seorang
itu harus dibimbangi oleh satu sikap hidup yang tegas dan pandangan hidup yang
tabah. Firman Allah SWT., dalam menetukan arah hidup seseorang itu, yang
bermaksud:
"Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasulNya, serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian,
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."(An Nisa : 136).
*copas
dari sebelah,............... untuk yg usianya 40thn> ,....no worry ,you are
still young from the inside (soul) ,........ :-)
Posting Komentar
Posting Komentar