(Dokumen No.229 Status Muchlis Tqn di Facebook Pemuda TQN Suryalaya)
Seorang guru sufi, setelah ia mencapai pengetahuan yang serba rahasia mengenai kebenaran
sejati, yaitu pengetahuan yang hanya dapat dicapai oleh segelintir manusia, ia
bermukim di Basrah.Di sana ia memulai sebuah usaha dan dalam beberapa tahun
saja telah memperoleh kemajuan.Pada suatu hari seorang guru sufi yang telah
mengenalnya beberapa tahun yang lalu, namun masih berada di atas jalan yang
ditempuh oleh para pencari kebenaran, singgah di tempat kediamannya.“Betapa
gundah hatiku menyaksikan engkau yang telah meninggalkan pencarian dan jalan
kaum mistik,” berkata sang guru sufi. Pedagang yang arif bijaksana itu hanya
tersenyum dan tidak memberi komentar apa-apa.
Sang guru sufi
kemudian meneruskan perjalanan dan didalam wejangan-wejangannya dikemudian hari
ia sering kisahkan, betapa seseorang bekas sufi yang kemudian beralih kepada
cita-cita yang rendah dalam dunia perdagangan karena ia tampaknya tak memiliki
tekad yang perlu untuk menyelesaikan perjalanan.
Namun sang guru
sufi pengelana ini akhirnya bertemu dengan Khaidir, sang penunjuk jalan
rahasia. Si guru sufi memohon kepada Khaidir untuk mengantarkannya kepada guru
arif bijaksana pada zaman itu, yang akan memberkahi terang ke dalam
hatinya.Khaidir berkata:“Jumpailah seseorang pedagang anu, duduklah di kakinya,
dan laksanakanlah kerja kasar yang disuruhnya”.Sang guru sufi tidak habis
pikir, iapun berkata dengan tergagap:“Tetapi betapa mungkin bahwa pedagang itu
adalah salah seorang dari manusia-manusia terpilih, apalagi sebagai guru agung
zaman kini?”
Khaidir
menjawab:“Karena ketika ia mendapatkan terang ia pun telah berhasil memperoleh
pengetahuan duniawi. Untuk pertama kali ia rnenyadari bahwa sikap manusia suci
menarik orang-orang tamak yang berpura-pura mencari pengetahuan spirituil dan
menolak orang-orang tulus yang tidak takjub kepada penampilan lahiriah. Aku
telah menunjukkan kepadanya betapa guru-guru yang saleh dapat ditenggelamkan
oleh pengikut-pengikutnya. Maka ia memberi pengajaran dengan diam-diam dan bagi
orang-orang yang dangkal penglihatan ia hanyalah seorang pedagang biasa.”
Posting Komentar
Posting Komentar