(Merah Putih) |
(Dokumen No.247
di Facebook Pemuda Tqn Suryalaya)
Warna merah dan
putih merupakan satu simbolisasi warna yang diinformasikan dalam sejarah Islam.
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi tentang
busana perang Rasullah SAW seperti yang dilihat salah seorang sahabat A-Barra
r.a. berbunyi : sungguh kusaksikan Rasulullah SAW berbusana hullatun merah
warnanya. Dan aku belum pernah melihat busana flasulullah saw yang seindah
itu.” Hullatunadalah sejenis baju rangkap dua.
Selain itu,
sarung pedang Panglima Perang kaum Muslimin Khalid binWalid r.a. juga berwarna
merah.Ada sejarah panjang mengenai Merah Putih, warna bendera nasional
Indonesia. Ada yang meyakini jika kedua warna tersebut berasal dari warna
bendera Rasulullah SAW, namun ada juga yang menyatakan sejarahnya lebih tua
lagi. Kedua asumsi tersebut memang benar adanya. Sejak abad pertama masehi, di
pesisir utara Jawa Barat terdapat Krajan Salakanagara yang menganut keyakinan
lokal sama sekali bukan Hindu atau Budha. Krajan (Kerajaan) yang telah berdiri
enam abad sebelum .’
kedatangan Islam
di Jazirah Arab ini diyakini merupakan kerajaan pertama di Nusantara.Jauh sebelum
era Salakanagara, para penduduk di Nusantara dan juga pulau-pulau di sekitarnya
yang berasal dari orang-orang Austronesia, yang datang sekitar 6.000 tahun
silam, dipercaya telah memiliki kepercayaan religi terhadap alam semesta. Salah
satu ritualnya adalah penghormatan terhadap Matahari dan Bulan. Dalam bahasa
sanskrit yang merupakan salah satu bahasa tertua di kepulauan ini, Matahari
(Atlittga) dilambangkan dengan warna merah, sedangkan Bulan (Chandra)
dilambangkan berwarna putih. Keyakinan ini dipegang oleh orang-orang yang
berdiam di Kepulauan Austronesia yang berada di Samudera Hindia dan juga
Pasific.Orang-orang Austronesia kemudian berasimilasi dengan para pendatang
baru yang datang dari utara, Asia Tenggara, sekira 2.000 tahun setelahnya.
Keturunan merekalah yang kini menjadi suku ash Nusantara yang kits kenal. Nenek
moyang kita ini hidup bersama alam. Mereka percaya jika kehidupan ini berasal
dad dua zat utama yang ada di dalam diri manusia-hewan dan jugs tanaman: getih
dan getab. Geld) adalah darah, benvarna merah, dan Getah adalah `darah’
tanaman, berwarna putih.Saat Islam menyinari Nusantara di awal abad ke-7 M,
simbolisasi merah dan putih dalam bentuk benders mulai dikenal masyarakat. Ini
ditegaskan berulang-ulang oleh sejarawan Mansyur Suryanegara di dalam banyak
tulisannya.
ansyur merujuk
pada sebuah hadits shohih yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Kitab Al-Fitan
Jilid X, halaman 340 dari Hamisy Qastalani. Di situ tertulis, Imam Muslim
berkata: “Zuhair bin Harb bercerita kepadaku, demikian juga Ishaq bin Ibrahim,
Muhammad bin Mutsanna din Ibnu Bagyar. Ishaq bercerita kepada kami. Orang-orang
lain berkata: Mu’aelz bin Hisyam bercerita kepada kami, ayah saya bercerita
kepadaku, dad Oatadah dari Abu Qalabah, dari Abu Asma’ Ar-Rahabiy, dwiTsauban,Nabi
SAW berrabda, “Sent:1,0,6ga Allah memperlihatkan kepadaku bumf, timur dan
haratnya. Dan Allah melimpahkan dua perbendahagan kepadaku, yaitu merah dan
putib”.Warna Merah dan Putih merupakan satu simbolisasi warna yang
diinformasikan dalam sejarah Islam.
Sebuah hadits
yang diriwayatkan Imam Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi tentang busana perang
Rasulullah SAW seperti yang dilihat salah seorang sahabat A-Barra r.a.
berbunyi: “Sungguh kusaksikan Rasulullah SAW berbusana hullatun merah warnanya.
Dan aku belum pernah melihat busana Rasulullah saw yang seindah itu.” Hullatun
adalah sejenis baju rangkap dua. Selain itu, sarung pedang Panglima Perang kaum
Muslimin Khalid bin Walid r.a. juga berwarna merah.Simbolisasi merah-putih ini
oleh para ulama terdahulu dilebur ke dalam tradisi lokal dalam berbagai upacara
dan peristiwa penning, di antaranya:
1. Dalam setiap
pembangunan rumah atau bangunan besar, benders merah-putih dikibarkan di bagian
paling atas proyek, dengan harapan proyek tersebut mendapatkan “syafaat” dari
Rasulullah SAW
2. Bubur merah
dan putih dibuat dan dibagikan ke para tetangga sekitar di.scat pemberian nama
jabang bayi. Ini melambangkan jika saat dilahirkan, bayi diiringi darah sang
bunda yang berwarna merah (QS. 96:2), dan selama di dalam rahim, 9 bulan 10
hari, bayi bisa hidup dengan asupan gizi dari darah merah sang .ibu. Setelah
lahir pun, sang bayi selama lebih kurang 20 bulan 20 hari (atau sekarang
dianjurkan selama 24 bulan penuh) memerlukan darah merah sang ibu dalam rupa
ASI. Jadi, seorang jabang bayi membutuhkan darah ibu yang berwarna Merah dan
Putih selanaa 30 bulan (QS 46: 15).
3. Bubur merah
dan putih jugs biasa dibuat untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah.
4. Salah satu
tradisi masyarakat Sunda adalah dengan mengungkapkan rasa syukur dengan bahasa
simbol Kagunturan Madu — Karagragan Menyan (Diberi rnadu dan kejatuhan menyan
putih). Madu adalah lambang merah dan menyan putih adalah berbau harum.
5. Juga merupakan
sebuah kebiasaan jika para ulama terdahulu di dalam menuliskan Al-Qur’an,
menulis asma Allah dan asma Pengganti-Nya dengan tinta merah di atas kertas
yang putih.Simbolisasi merah-putih ternyata juga dimuat di dalam ornamen Candi
Borobudur, yang dibangun pada tahun 824 M saat Islam sudah bersinar di Tanah
Jawa. Di salah satu dindingnya terdapat “pataka” di atas lukisan dengan tiga
orang pengawal membawa panji merah putih yang berkibar.
Pada Candi
Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang
melambangkan warna merah (api) dan warns putih pada bulu badannya.Pada tahun
1222, sekira setengah abad setelah Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Yerusalem
dan Islam telah bersinar di Nusantara selama Erna abad lebih, berdirilah Kerajaan
Singosari setelah Kerajaan Kediri mengalami kemunduran. Raja Jayakatwang dan
Kediri saat berperang melawan Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari di tahun
1292 sudah menggunakan bendera merah putih. Ini terjadi saat Gajah Mada belum
lahir.
dokumen pemuda tqn suryalaya news, dari berbagai sumber
Posting Komentar
Posting Komentar