Menu

TQN PP.Suryalaya

 


Gurah adalah sunnah. 

ا ومعنا غالب بن أبجر فمرض في الطريق، فقدمنا المدينة وهو مريض، فعاده ابن أبي عتيق، فقال لناعليكم بهذه الحُبيبة السوداء، فخذوا منها خمساً أو سبعاً فاسحقوها، ثم اقطروها في أنفه بقطرات زيت، في هذا الجانب وفي هذا الجانب، فإن عائشة حدثتنيأنها سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول: (إن هذه الحبَّة السوداء شفاء من كل داء، إلا من السام). قلتوما السام؟ قالالموت
  
 Telah berkata kepada kami Abdulloh bin Abi Syaibah, telah berkata
pula kepada kami ‘Ubaidillah, telah mengabarkan kepada kami Isro’il dari
Manshur, dari Kholid bin Sa’d berkata: kami bepergian dan bersama kami
Gholib bin Abjar dan mengalami sakit ketika di perjalanan, dan
sesampainya kami di kota Madinah beliau masih sakit, kemudian Ibnu Abi
‘Atiq menjenguknya dan berkata kepada kami: “Hendaknya kalian
menggunakan habbatus sauda’(jinten hitam), lalu ambillah 5 atau 7 butir
lalu tumbuklah sampai halus, kemudian teteskanlah ke hidungnya dengan
beberapa tetes minyak pada bagian kanan dan pada bagian kiri.”Dan
sesungguhnya ‘Aisyah Rodhiyalloohu Ta’aala ‘anha telah berkata pula
kepadaku bahwasanya aku telah mendengar Rosulullooh Shollalloohu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya di dalam habbatus sauda’ ini
mengandung syifa’(penyembuh) dari setiap macam penyakit, kecuali telah
menjadi “as saam”. Aku bertanya: apakah itu as saam? Lalu beliau
menjawab: kematian.” (H. R. Imam bukhori “kitab Ath thibb 5363”dan Ibnu
Majah “kitab Ath thibb 3449”)
  
Imam Ibnu Hajar Al Aisqolany berkata di dalam kitabnya Fathul Bari
menjelaskan ttg hadits tsb di atas, dikisahkan tentang seorang sahabat
bertanya kepada Rosululooh Shollalloohu 'Alaihi wa Sallam ttg cara
memanfaatkan habbatus sauda'. “Dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam
bhw sesungguhnya habbatus sauda’ di dalamnya terdapat obat(al hadits),
seorang sahabat bertanya: apakah yang dimaksud dengan habbatus sauda’,
Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “asy syuuniiz”, lalu sahabat
tsb bertanya lagi: lalu bagaimana cara membuatnya, Nabi sholallahu
‘alaihi wa sallam menjawab: kamu ambil 21 biji lalu engkau tumbuk di
dalam sobekan kain kemudian eangkau letakkan di dalam air pada malam
hari, maka pada pagi hari engkau teteskan di hidungmu yang kanan sekali
dan yang kiri dua kali, keesokan harinya engkau teteskan di hidung kanan
dua kali dan di hidung kiri sekali, lalu pada hari ketiga engkau
teteskan pada hidung yang kanan sekali dan yang kiri dua kali, diambil
dari contoh tersebut bahwa sesungguhnya makna dari biji yang mengandung
syifa’(kesembuhan) dari segala penyakit bahwa sesungguhnya tidak dapat
digunakan untuk setiap penyakit secara murni, akan tetapi mungkin dapat
digunakan untuk salah satu jenis penyakit dan mungkin dapat digunakan
untuk berbagai macam penyakit, dan mungkin dapat digunakan pada saat
dalam keadaan sdh ditumbuk hingga lembut dan tdk ditumbuk hingga lembut,
dan dapat digunakan dengan dimakan, diminum, dimasukkan hidung, atau
sebagai pembalut dan lain sebagainya.

Dokumen no.270 di facebook Pemuda TQN Suryalaya
https://www.facebook.com/groups/pemudatqnsuryalaya/doc/348766605209113/

Posting Komentar

annash mobilepc mengatakan... 15 Agustus 2012 pukul 18.47

dulu pas saya dipondok juga sering gurah,kunbal ditunggu http://mobilepc2.blogspot.com

Unknown mengatakan... 21 Agustus 2012 pukul 07.17

terimakasih bang Annash atas kunjungannya kami akan berkunjung pula ke blok akang

Kangmush mengatakan... 3 November 2013 pukul 12.51

Ternyata sunnah,,,sukron jazakumullah

 
Top