Republika News, SUKABUMI---Majelis
Ulama Indonesia Kabupaten Sukabumi menyatakan Thoriqoh Tijaniyah tidak sesat,
tetapi yang sesat adalah ajaran Sumarna yang mengaku sebagai pemimpin ajaran
Tijaniyah di Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampangtengah.
KH.Zezen Zainal Abidin (Ketua MUI Kab.Sukabumi, Pengurus JATMAN/Ahlu Thariqah Mu'tabarah,Wakil Talkin TQN PP.Suryalaya, dan Pemilik/Pengasuh Pondok Pesantren Azzainiyah Sukabumi) |
Zezen menambahkan,
Sumarna merupakan orang yang pernah diusir dari Bogor karena mengajarkan ajaran
sesat, seperti shalat hanya empat waktu dan tidak ada shalat Jumat.
Selain itu, Sumarna
juga diduga telah melakukan pembunuhan berencana kepada ustadz di Kampung
Cisalopa, Desa Bojongtipar, Endin karena korban telah menentang keras ajaran
yang disebarkan oleh Sumarna.
"Kepada para
pengikut Sumarna, kami telah mensyahadatkan dan tidak kembali lagi kepada
ajaran sesat yang diajarkan Sumarna," tambahnya.
Kepada anggota
Thoriqoh Tijaniyah, pihaknya mengimbau agar tidak terpancing isu yang belum
jelas kebenarannya.
Pihaknya telah
menegaskan bahwa ajaran Thoriqoh Tijaniyah tidak sesat dan diakui oleh Nahdatul
Ulama (NU) dan negara.
"Kami juga
berusaha agar kasus ini tidak panjang, karena sudah jelas siapa yang sesat,
ternyata Sumarna yang mengaku sebagai pemimpin Tijaniyah atau orang Tijani. Dan
kita juga berusaha agar para pengikut Sumarna bisa kembali diterima masyarakat
sekitar dan tidak lagi melaksanakan ajaran sesat yang diajarkan oleh seorang
Sumarna," kata Zezen.
Sementara itu,
Mukodam Thoriqoh Tijaniyah Muhamad Yunus Abdul Hamid mengatakan, Sumarna adalah
orang yang sesat dan dahulunya pernah belajar kepada orang yang salah untuk
mendalami ajaran Thoriqoh Tijaniyah.
Sehingga, kata dia,
dalam mengajarkan amalannya Sumarna salah dan sesat serta bukan ajaran agama
Islam.
Bupati Sukabumi
Sukmawijaya mengatakan, agar semua pihak menahan diri biarkan muspida yang
menyelesaikan kasus ini. Sebenarnya, warga marah kepada ajaran sesat yang
diajarkan oleh Sumarna, sehingga menyulut emosi warga sekitar dengan cara
membakar perkampungan yang didirikan oleh Sumarna.
"Kami juga
berupaya mengembalikan kembali para pengikut Sumarna ke masyarakat asalkan
tidak lagi mengamalkan ajaran yang diajarkan oleh pemimpin aliran sesat ini.
Dan kami juga menegaskan, bahwa yang sesat di sini adalah ajaran Sumarna bukan
ajaran Thoriqoh Tijaniyah," kata Sukmawijaya.
Sebelumnya, Kapolres
Sukabumi, AKBP Muhamad Firman mengatakan, pihaknya telah menangkap dan menahan
Sumarna atas kasus ajaran sesat dan ada dugaan menjadi otak pembunuhan seorang
ustad di daerah tersebut.
Diposting ulang oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/08/22/m94npq-mui-thoriqoh-tijaniyah-tidak-sesat
Posting Komentar
Posting Komentar