Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Ratusan Kamera Pengawas di titik penting jalur mudik.
Atjehpost - Pemerintah dan sebuah perusahaan swasta berlomba-lomba memasang kamera kamera pengawas alias closed-circuit television (CCTV) untuk memantau arus mudik.  Ada ratusan kamera yang dipasang di berbagai titik penting jalur mudik. Di Pantura, kamera itu antara lain dipasang di Susukan, Winong, Tegalgubug, Tegalkarang, Palimanan, Plumbon, Plered, Kedawung, Gebang, dan Losari.

"Ada beberapa CCTV yang kami pasang di sepanjang jalur Pantura Kabupaten Cirebon," kata Kepala Kepolisian Resor Cirebon, Ajun Komisaris Besar Asep Edi Suheri, kemarin. ,

Kamera CCTV juga dipasang di ruas tol Palimanan-Kanci (Palikanci). "Ada 17 CCTV yang kami pasang di sepanjang jalur ini," kata Kepala Jasa Marga Cabang Tol Palikanci, Dadang Sumaryana.

Di jalur Nagreg, Polres Bandung memasang enam unit kamera pengawas. Kamera itu, menurut Kepala Polres Ajun Komisaris Besar Sandi Nugroho, antara lain dipasang di pintu gerbang tol Cileunyi, Batalion 330, Pamucatan, Ciaro, Jalan Cagak, dan Lingkar Nagreg.

Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kamera pengawas dipasang di 15 titik. "Pengoperasian CCTV itu terintegrasi dengan RTMC Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah DIY," kata Kepala Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti.

Di Surakarta, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta mengoperasikan kamera CCTV canggih bernama Intelligent Traffic System (ITS). Kepala Dinas Perhubungan, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan kamera ini mampu mengatur nyala lampu pengatur lalu lintas sesuai dengan kepadatan kendaraan.

"Semakin panjang antrean kendaraan, nyala lampu hijau makin lama," kata dia, Senin lalu. Kamera itu dipasang di persimpangan rawan macet, seperti persimpangan Sudirman, Manahan, Coyudan, Dawung, Panggung, dan Kerten.

Di Purwokerto, kamera dipasang antara lain di Terminal Purwokerto; perlintasan kereta api Sumpiuh, Banyumas; dan pertigaan Ajibarang, Banyumas. "Purwokerto menjadi simpul penting lalu lintas di Jawa," kata Kepala Dinas Perhubungan Banyumas Abdullah Muhammad.  

Di Jawa Timur, Polda setempat memasang kamera di 184 titik, termasuk di titik-titik rawan kecelakaan.

Untuk memantaunya Anda bisa mengunjungi link berikut:

Kamera CCTV versi Departemen Perhubungan


Daftar CCTV jalur mudik versi Lewatmana.com:

01. Cikopo Cikampek — Jalur Pantura

02. Jomin Pantura — Jalur Pantura
03. Sukasari Pamanukan — Jalur Pantura
04. Mundusari Pamanukan — Jalur Pantura
05. Kertasemaya — Jalur Pantura
06. Brebes Pantura — Jalur Pantura
07. Ketanggungan Brebes — Jalur Tengah
08. Tomo Raya Sumedang — Jalur Selatan
09. Cipacing Raya — Jalur Selatan
10. Limbangan Nagrek — Jalur Selatan | sumber: tempo 


Sumber tulisan dan foto: http://atjehpost.com/read/2012/08/15/17950/61/14/Situs-situs-yang-Tayangkan-CCTV-Arus-Mudik

Posting Komentar

Unknown mengatakan... 16 Agustus 2012 pukul 05.18

Waspadai 12 Titik Tanjakan Curam di Jalur Mudik Jabar

16 Agu 12 03:18:01

Bandung - Pengemudi diimbau berhati-hati saat berkendara melintasi jalur mudik lebaran Idul Fitri 2012 di wilayah Jabar. Sedikitnya ada 12 titik tanjakan berkategori curam, terjal, dan tajam yang menjadi perhatian jajaran Polda Jabar.

Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menyampaikan situasi tanjakan tersebut tersebar di sejumlah daerah. Performa kendaraan roda dua dan empat harus dalam kondisi prima dan laik jalan guna melaju melewati segala medan.

"Yaitu di Gentong, Nagreg - Limbangan, Limbangan- Malangbong, Ciawi - Rajapolah, Singaparna - Garut, Sumedang - Wado, Cileunyi - Tanjungsari, dan Cikamurang - Cijelag," jelas Martin saat dihubungi wartawan, Rabu (15/8/2012).

Martin melanjutkan, cara bertindak yang dilakukan pihak kepolisian di kawasan tanjakan curam itu yakni ploting personel dan gatur lalu lintas dengan skala prioritas. Selain itu, sebut dia, mengantisipasi kecelakaan serta padatnya kendaraan, maka dilakukan pemasangan rambu peringatan, penyiapan Tim Unit Pengurai Simpul Macet (UPSM), dan Public Addres.

"Juga menyiapkan mobil derek, bengkel, dan mengerahkan tim ganjal," ucap Martin.

Unknown mengatakan... 16 Agustus 2012 pukul 05.20

Hati-hati, Jalur Alternatif di Sumedang Rawan Kecelakaan

16 Agu 12 03:25:12

SUMEDANG - Kecelakaan maut tak bisa dihindari di jalur alternatif Parakanmuncang-Simpang, Akibat tabrakan itu dua pengemudi motor dari dua arah berlawanan tewas dengan luka mengenaskan.

Benturan keras dua motor dari arah berlawanan ini membuat kaget para tukang ojek yang mangkal di Kampung Cikondang, Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan.

"Tabrakannya keras sekali. Dua motor dari arah yang berbeda itu tabrakan telak sekali dan pengemudinya sampai terlempar," kata saksi mata, seorang pengemudi ojek, kemarin.

Lokasi tabrakan sebenarnya jalan lurus, tapi tidak ada lampu penerangan jalan umum sehingga kondisi gelap. Tabrakan terjadi ketika motor Suzuki Spin Z 5899 AL yang dikemudian Firman (22) mencoba mendahului sebuah mobil di depannya.

Warga Panjalu, Ciamis, ini melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Parakanmuncang ke Simpang dengan membonceng Ujang Suparman (16) asal Sukatani, Purwakarta.

Nahas, saat mencoba mendahului mobil yang tak diketahui pelat nomornya itu, dari arah berlawanan datang motor Yamaha Jupiter D 4123 HF yang dikemudikan Ade Zaenudin asal Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung.

"Tabrakan tak bisa dihindari. Kedua pengemudi motor tewas dalam perjalanan ketika dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Ujang yang dibonceng luka berat kaki kanannya patah," kata Kasat Lantas AKP Adanan Mangopang, Selasa (14/8/2012).

Kedua sepeda motor rusak berat akibat benturan yang keras. Tangis pecah di ruang instalasi kamar mayat. Keluarga pengemudi motor hanya bisa melihat kondisi mayat pengendara motor yang berlumuran darah.
Tewasnya dua pengendara motor ini menambah rangkaian panjang daftar orang tewas di jalan. Sudah 10 orang tewas akibat kecelakaan sejak awal Agustus ini.

One Way Tanjungsari
Arus mudik pada H-5 kemarin sudah mulai tampak yang masuk ke Sumedang. Para pemudik baik dari arah Bandung maupun Subang sudah mulai terlihat masuk jalur tengah.

Namun kedatangan kendaraan pemudik baik yang memakai mobil pribadi, bus, maupun motor masih belum terlihat melonjak.

Di jalur tengah Jatinangor-Tanjungsari-Sumedang-Tomo, kendaraan sudah sangat padat. Di kawasan Tanjungsari, Polres sudah mulai memberlakukan one way jika antrean kendaraan cukup memanjang dari arah Bandung maupun Sumedang.

Sistem buka-tutup segera dilakukan mulai dari Alun-alun Tanjungsari sampai Cinanjung yang berbatasan dengan Jatinangor. "One way diberlakukan jika kendaraan padat dari kedua arah baik dari Bandung maupun Sumedang," kata Adanan Mangopang, kemarin.

Ia menyebutkan jika kendaraan memanjang dari Jatinangor-Bandung maka kendaraan mulai ditutup dan dimasukkan ke bahu jalan mulai Alun-alun Tanjungsari. "Kendaraan dari arah Jatinangor bisa ditarik dengan pola one way sehingga antrean bisa diurai. Begitu juga sebaliknya," katanya.

Supaya tak terjadi antrean panjang dari arah Sumedang, sebagian kendaraan dari arah Sumedang tujuan Bandung juga dibelokkan masuk ke Simpang- Parakanmuncang.

Kepadatan kendaraan yang masuk ke Tanjungsari-Jatinangor dan sebaliknya tersendat di depan Pasar Tanjungsari dan pusat perbelanjaan modern sekitar Alun- alun. Polisi memprediksi kepadatan arus mudik akan mulai terasa Kamis (16/8) malam karena Jumat (17/8) sudah mulai libur.

 
Top