Imam Rabbani Ra. adalah Mujaddin Milenium II. |
Tentang
Perjalanan Hidup Imam Rabbani ra.
Abu Dawud, di
dalam kitab hadist yang otentik, Rasul saw berkata:
di setiap
permulaan abad, Allah akan mengirimkan seseorang untuk membangkitkan agama
demikian, adalah berbeda antara pembangkit setiap abad dan pembangkit setiap
milenium. Ini seperti perbedaan seratus dengan seribu.
Ahmad al- Faruqi
berkata: Dalam suatu panorama spiritual, Rasul saw memberikan kabar baik
kepadaku; engkau akan menjadi pewaris spiritual dan Allah akan memberikan
otoritas untuk memberi syafaat atas ratusan ribu orang pada saat hari kiamat
nanti. Beliau meletakkan tangannya yang mulia pada diriku dan memberikan
otoritas untuk membimbing umat, dan beliau berkata kepada ku, Belum pernah
sebelumnya aku memberikan otoritas untuk membimbing umat.
Pengetahuan yang
muncul dariku berasal dari level kewalian. Aku menerimanya dari cahaya Nabi
Muhammad saw. Para wali biasa tidak mampu mengemban pengetahuan seperti ini,
karena ini di luar pengetahuan para wali.
Ini adalah
esensi dari pengetahuan agama dan esensi dari pengetahuan tentang esensi Tuhan
dan atributnya.
Tidak seorangpun
sebelumnya membicarakan hal ini dan Tuhan telah menganugerahi aku untuk menjadi
pembangkit agama di milenium ke dua ini.
Allah telah
mengungkapkan kepadaku rahasia-rahasia dari KeEsaan yang Mutlak, Dia
mencampurkan ke dalam hatiku berbagai macam pengetahuan spiritual dan
penjelasannya. Dia mengungkapkan kepadaku rahasia-rahasia dari ayat-ayat
al-Quran sehingga dari setiap huruf aku dapat menemukan samudera pengetahuan
yang mengarah kepada Zat Tuhan yang Maha Tinggi, Maha Kuasa dan Agung. Jika
saja aku mengeluarkan makna dari satu kata al-Quran, maka orang-orang akan
memenggal leherku, seperti yang telah mereka lakukan kepada al Hallaj dan Ibnu
Arabi. Ini adalah maksud dari hadist dari Rasulullah saw, di dalam Bukhari,
dinarasikan oleh Abu Huraira ra,Nabi saw telah mencampurkan ke dalam hatiku dua
macam pengetahuan , satu untuk aku sampaikan kepada lainnya, dan yang yang satu
lagi jika aku keluarkan maka mereka akan memenggal leherku.
Allah Yang Maha
Kuasa dan Agung, telah menunjukan kepadaku semua nama yang akan memasuki Jalan
kami ini, dari zaman Abu Bakar as Shidiq hingga hari kiamat nanti, baik
laki-laki atau perempuan, semuanya akan memasuki Surga, dengan perantaran
syafaat dari para Shaykh di Jalan ini.
Al Mahdi as akan
menjadi salah satu pengikut Jalan ini.
Suatu hari aku
berada bersama pengikutku berdzikir bersama. Terasa di hatiku aku telah
melakukan kesalahan. Kemudian Tuhan membukakan mataku,Aku telah mengampuni
siapapun yang duduk bersamamu dan siapa saja yang meminta perantaraan darimu
Allah swt telah menciptakan aku dari sisa cahaya penciptaan Nabi Muhammad
saw.
Kabah
terkadang datang dan melakukan tawaf mengelilingiku.
Allah Yang
Maha Kuasa, berkata kepadaku, siapa saja yang telah engkau shalat jenazah akan
diampuni dan siapa saja yang bercampur tanah kuburannya dengan kuburanmu, akan
diampuni.
Allah swt
berkata, Aku telah memberikan anugerah spesial dan kesempurnaan yang tidak
seorangpun akan menerimanya hingga saatnya Imam Mahdi as muncul Allah swt
memberikan kepadaku kekuatan luar biasa untuk membimbing. Jika aku arahkan
kepada pohon yang mati niscaya pohon itu akan menjadi hijau.
Karomah/Keajaiban
Beliau
Salah satu
shaykh besar menulis surat kepada beliau Adakah para Sahabat menerima
pengetahuan seperti tingkat yang engkau telah capai dan bicarakan? jika begitu,
adakah mereka menerimanya langsung pada saat yang sama atau di berbagai waktu
terpisah?. Ahmad Al-Faruqi menjawab, Aku tidak bisa memberikan sebuah jawaban
sekarang kecuali engkau bersedia datang ke tempatku Ketika Shaykh itu datang,
seketika itu juga beliau membuka hijab hakikat spiritual kepada Shaykh tersebut
dan membersihkan kegelapan dari hatinya hingga Shaykh tersebut jatuh bersujud
di kaki beliau dan berkata, Aku percaya, aku percaya! Aku bisa melihat sekarang
bahwa para Sahabat menerimanya hanya dengan melihat Rasulullah saw.
Suatu saat Ahmad
al-Faruqi diundang di bulan puasa, Ramadan, oleh sepuluh muridnya untuk berbuka
bersama dengan mereka. Beliau menerima semua undangan tersebut. Ketika saat
buka puasa bersama tiba, beliau hadir di setiap rumah muridnya, berbuka bersama
dan mereka semua melihat beliau di waktu yang sama.
Beliau melihat ke
langit dan saat itu hujan. Beliau berkata,wahai hujan, berhentilah dari jam ini
hingga ke jam ini hujan berhenti tepat sesuai dengan waktu yang beliau katakan
dan setelah itu hujan turun kembali.
Raja
memerintahkan seseorang untuk dieksekusi.
Laki-laki itu
datang kepada Shaykh Ahmad al-Faruqi dan berkata Mohon tulislah surat agar aku
dibebaskan dari eksekusi beliau menulis ke Sultan, Jangan eksekusi laki-laki
ini. Sultan sangat takut mengampuni orang itu.
Shaykh Ahmad al
Faruqi berkata:
aku telah
bertemu secara spiritual dengan Imam Abu Hanifa, seluruh guru, dan seluruh
muridnya. Aku belajar dari Imam Abu Hanifa dan mereka tentang mazhab Hanafi.
Dan aku telah bertemu dengan Imam Shafii, seluruh guru dan muridnya, dan aku
telah mempelajari dari mereka mazhab shafii, aku menjadi ahli di kedua mazhab
tersebut dan aku bisa memberikan penilaian dari dua mazhab tersebut.
Aku diberi
wewenang untuk melakukan inisiasi dalam tiga jalan sufi: Naqshbandi, Suhrawardi
dan Chisti.
Beliau sangat
terkenal sebagai cendikiawan, sehingga membuat ulama berpengetahuan eksternal
(ulama fiqih) di zamannya menjadi cemburu. Mereka mengadu kepada raja dan
mengatakan Dia telah mengatakan sesuatu yang tidak ada di dalam agama mereka
memaksa Raja untuk memenjarakannya. Beliau dipenjara selama tiga tahun.
Putra beliau,
shaykh Sayyid berkata,Beliau berada dalam penjagaan yang ketat. Penjaga
berkeliling setiap saat di setiap sudut ruangan. Tetap saja setiap Jumat beliau
terlihat di mesjid besar. Meski penjagaan semakin diperketat, beliau selalu
menghilang dan muncul di mesjid akhirnya mereka memahami bahwa mereka tidak
bisa memenjarakannya dan melepaskannya.
Dari Buku-buku
Karya Beliau
Shaykh Ahmad
faruqi menulis banyak buku, salah satunya yang terkenal adalah Maktubat . di
dalamnya beliau menulis:
Untuk diketahui
bahwa sesungguhnya Allah swt telah meletakan kepada kita kewajiban dan
larangan-Nya. Allah berfirman Apapun yang Rasulullah berikan kepadamu, ambilah,
dan apapun yang beliau tahan darimu, tinggalkanlah (59,7). Jika kita ingin
jujur dalam hal ini, berarti kita harus menggapai tingkatan non eksistensi dan
kecintaan kepada Dzat Tuhan. Tanpa ini kita tidak akan mencapai tingkat
kepatuhan, sebab itu kita dibawah kewajiban lainnya, yaitu mencari Jalan
Sufisme, karena Jalan ini akan membimbing kita menuju tingkatan non eksistensi
dan kecintaan kepada Dzat Tuhan. Setiap Jalan mempunyai cara yang berbeda dalam
soal kesempurnaan, tetap saja setiap Jalan mengajarkan untuk selalu menjaga
sunnah dari Nabi Muhammad saw dan mempunyai definisi sendiri tentang itu. Jalan
kita, melalui para shaykhnya, membutuhkan kita untuk menjaga seluruh sunnah
dari Nabi Muhammad saw dan meninggalkan hal-hal yang dilarang. Para Shaykh kita
tidak mengikuti jalan yang mudah melainkan bertahan untuk untuk melalui jalan
yang sulit. Di dalam setiap pencarian, mereka selalu menjaga arti dari ayat
yaitu orang yang tidak lalai mengingat Tuhan walaupun sedang berniaga atau jual
beli (24,37)
Di dalam
perjalanan untuk mengungkapkan Tabir Hakikat Ilahi, para pencari bergerak
melalui beragam tingkat pengetahuan dan kedekatan kepada Tuhan. Bergerak menuju
Allah adalah perpindahan secara vertikal dari tingkatan yang rendah menuju
tingkatan yang tinggi hingga pergerakan itu melewati batas ruang dan waktu dan
semua tingkat bercampur menjadi yang disebut Pengetahuan yang dibutuhkan dari
Tuhan ini juga disebut non eksistensi (fana). Bergerak di dalam Allah, adalah
tingkat di mana para pencari bergerak dari tingkatan Nama dan Atribut Ilahi
menuju tingkat yang sulit untuk dideskripsikan dengan tanda dan kata.
Ini adalah
tingkat dari Kekekalan di dalam Allah swt(baqa)
Bergerak dari
Allah, adalah tingkat dimana para pencari kembali dari kehidupan surgawi menuju
kehidupan sebab dan akibat, berjalan menurun dari pengetahuan yang tertinggi
menuju tempat terendah. Di sini seorang pencari akan melupakan Allah dengan
Allah dan dia mengetahui Allah dengan Allah dan dia akan kembali dari Allah
menuju Allah. Ini disebut tingkatan terjauh dan terdekat.
Bergerak di
dalam materi adalah bergerak bersama seluruh ciptaan. Ini menambah pengetahuan
mengenai kedekatan seluruh elemen dan tingkatan di dunia ini setelah musnah di
tingkat nihil (non eksistensi/fana).
Di sini para
pencari bisa meraih tingkatan bimbingan, dan ini adalah tingkatan para Nabi dan
orang-orang yang mengikuti jejak dari Nabi Muhammad saw. Ini membawa
pengetahuan Ilahi ke dalam dunia seluruh ciptaan untuk menegakkan bimbingan.
Seluruh proses
ini seperti memasukan benang ke jarum.
Benang mencari
mata jarum, melewati dan balik kembali ke titik awal, dan akhirnya bertemu dua
ujungnya, membentuk simpul dan membuat benang tidak terlepas.
Semuanya
membentuk secara keseluruhan, benang, mata, dan jarum dan setiap bahan yang
dijahit menjadi bentuk yang menyatu.
Para Shaykh Naqshbandi
memilih untuk membimbing para muridnya, pertama melalui pergeraakan dari Allah,
berjalan dari tempat tertinggi menuju tempat terendah.
Ini berguna
untuk menjaga terungkapnya hijab panorama spiritual dari para murid, baru
kemudian melepaskan hijab tersebut pada langkah terakhir. Jalan Spiritual yang
lain memulai dari perjalanan menuju Allah, bergerak dari tempat terendah menuju
tempat tertinggi, serta melepaskan hijab panorama spiritual pada langkah
pertama.
Telah disebutkan
di dalam hadist dari Nabi Muhammad saw,Para ulama adalah pewaris dari para
Nabi. Pengetahuan para Nabi ada dua macam: pengetahuan tentang hukum-hukum dan
pengetahuan rahasia. Para ulama tidak bisa disebut pewaris jika dia tidak
mewarisi kedua pengetahuan tersebut. Jika dia hanya menguasai satu macam
pengetahuan, maka dia tidak komplit. Pewaris sejati sesungguhnya adalah yang
menguasai pengetahuan dari hukum-hukum dan pengetahuan rahasia dari para Nabi,
dan hanya para Wali yang menerima dan dilindungi warisannya.
Shaykh Ahmad
al-Faruqi meninggalkan banyak buku.
Beliau meninggal
pada tanggal 17 Safar 1034H/1624M, pada usia 63 tahun. Beliau dikuburkan di
desa Sirhindi. Beliau adalah shaykh dari empat jalan sufi: Naqshbandi, Qadiri,
Chisti dan Suhrawardi. Beliau lebih memilih Naqshbandi, karena beliau berkata
Naqshbandi adalah ibu dari semua jalan sufi beliau memberikan rahasia dari mata
rantai emas (Golden Chain) kepada shaykh Muhammad Masum.
Wallohualam.....alfatihaH...
-Oleh Dokumen
Pemuda TQN Suryalaya-
Sumber dari :
naqshbandi.org -
Keterangan
:
Mengenai Imam
Rabbani ra. yang kami posting ini adalah dokumen no.303 di Facebook Pemuda TQN
Suryalaya. Imam Rabbani ra. disebut juga di dalam Khataman TQN
PP.Suryalaya.
Seperti kita
ketahui bahwa disamping ada unsur Tarekat Qodiriyah, TQN juga ada unsurnya pula
dari Tarekat Naqsyabandiyah. Imam Rabbani ra. merupakan salah satu Imam dan
Mursyid yang agung di silsilah Tarekat Naqsyabandiyah.
Posting Komentar
Posting Komentar