Menu

TQN PP.Suryalaya

 

(Sambungan dari Bagian III) 
Imam Rabbani Ra. adalah Mujaddin Milenium II. 
Tentang Perjalanan Hidup Imam Rabbani ra.

Abu Dawud, di dalam kitab hadist yang otentik, Rasul saw berkata:
di setiap permulaan abad, Allah akan mengirimkan seseorang untuk membangkitkan agama demikian, adalah berbeda antara pembangkit setiap abad dan pembangkit setiap milenium. Ini seperti perbedaan seratus dengan seribu. 
Ahmad al- Faruqi berkata: Dalam suatu panorama spiritual, Rasul saw memberikan kabar baik kepadaku; engkau akan menjadi pewaris spiritual dan Allah akan memberikan otoritas untuk memberi syafaat atas ratusan ribu orang pada saat hari kiamat nanti. Beliau meletakkan tangannya yang mulia pada diriku dan memberikan otoritas untuk membimbing umat, dan beliau berkata kepada ku, Belum pernah sebelumnya aku memberikan otoritas untuk membimbing umat. 
Pengetahuan yang muncul dariku berasal dari level kewalian. Aku menerimanya dari cahaya Nabi Muhammad saw. Para wali biasa tidak mampu mengemban pengetahuan seperti ini, karena ini di luar pengetahuan para wali. 
Ini adalah esensi dari pengetahuan agama dan esensi dari pengetahuan tentang esensi Tuhan dan atributnya. 
Tidak seorangpun sebelumnya membicarakan hal ini dan Tuhan telah menganugerahi aku untuk menjadi pembangkit agama di milenium ke dua ini. 
Allah telah mengungkapkan kepadaku rahasia-rahasia dari KeEsaan yang Mutlak, Dia mencampurkan ke dalam hatiku berbagai macam pengetahuan spiritual dan penjelasannya. Dia mengungkapkan kepadaku rahasia-rahasia dari ayat-ayat al-Quran sehingga dari setiap huruf aku dapat menemukan samudera pengetahuan yang mengarah kepada Zat Tuhan yang Maha Tinggi, Maha Kuasa dan Agung. Jika saja aku mengeluarkan makna dari satu kata al-Quran, maka orang-orang akan memenggal leherku, seperti yang telah mereka lakukan kepada al Hallaj dan Ibnu Arabi. Ini adalah maksud dari hadist dari Rasulullah saw, di dalam Bukhari, dinarasikan oleh Abu Huraira ra,Nabi saw telah mencampurkan ke dalam hatiku dua macam pengetahuan , satu untuk aku sampaikan kepada lainnya, dan yang yang satu lagi jika aku keluarkan maka mereka akan memenggal leherku. 
Allah Yang Maha Kuasa dan Agung, telah menunjukan kepadaku semua nama yang akan memasuki Jalan kami ini, dari zaman Abu Bakar as Shidiq hingga hari kiamat nanti, baik laki-laki atau perempuan, semuanya akan memasuki Surga, dengan perantaran syafaat dari para Shaykh di Jalan ini. 
Al Mahdi as akan menjadi salah satu pengikut Jalan ini.
Suatu hari aku berada bersama pengikutku berdzikir bersama. Terasa di hatiku aku telah melakukan kesalahan. Kemudian Tuhan membukakan mataku,Aku telah mengampuni siapapun yang duduk bersamamu dan siapa saja yang meminta perantaraan darimu Allah swt telah menciptakan aku dari sisa cahaya penciptaan Nabi Muhammad saw. 
 Kabah terkadang datang dan melakukan tawaf mengelilingiku. 
 Allah Yang Maha Kuasa, berkata kepadaku, siapa saja yang telah engkau shalat jenazah akan diampuni dan siapa saja yang bercampur tanah kuburannya dengan kuburanmu, akan diampuni. 
Allah swt berkata, Aku telah memberikan anugerah spesial dan kesempurnaan yang tidak seorangpun akan menerimanya hingga saatnya Imam Mahdi as muncul Allah swt memberikan kepadaku kekuatan luar biasa untuk membimbing. Jika aku arahkan kepada pohon yang mati niscaya pohon itu akan menjadi hijau.

Karomah/Keajaiban Beliau

Salah satu shaykh besar menulis surat kepada beliau Adakah para Sahabat menerima pengetahuan seperti tingkat yang engkau telah capai dan bicarakan? jika begitu, adakah mereka menerimanya langsung pada saat yang sama atau di berbagai waktu terpisah?. Ahmad Al-Faruqi menjawab, Aku tidak bisa memberikan sebuah jawaban sekarang kecuali engkau bersedia datang ke tempatku Ketika Shaykh itu datang, seketika itu juga beliau membuka hijab hakikat spiritual kepada Shaykh tersebut dan membersihkan kegelapan dari hatinya hingga Shaykh tersebut jatuh bersujud di kaki beliau dan berkata, Aku percaya, aku percaya! Aku bisa melihat sekarang bahwa para Sahabat menerimanya hanya dengan melihat Rasulullah saw. 
Suatu saat Ahmad al-Faruqi diundang di bulan puasa, Ramadan, oleh sepuluh muridnya untuk berbuka bersama dengan mereka. Beliau menerima semua undangan tersebut. Ketika saat buka puasa bersama tiba, beliau hadir di setiap rumah muridnya, berbuka bersama dan mereka semua melihat beliau di waktu yang sama. 
Beliau melihat ke langit dan saat itu hujan. Beliau berkata,wahai hujan, berhentilah dari jam ini hingga ke jam ini hujan berhenti tepat sesuai dengan waktu yang beliau katakan dan setelah itu hujan turun kembali. 

Raja memerintahkan seseorang untuk dieksekusi.
Laki-laki itu datang kepada Shaykh Ahmad al-Faruqi dan berkata Mohon tulislah surat agar aku dibebaskan dari eksekusi beliau menulis ke Sultan, Jangan eksekusi laki-laki ini. Sultan sangat takut mengampuni orang itu.
Shaykh Ahmad al Faruqi berkata:
aku telah bertemu secara spiritual dengan Imam Abu Hanifa, seluruh guru, dan seluruh muridnya. Aku belajar dari Imam Abu Hanifa dan mereka tentang mazhab Hanafi. Dan aku telah bertemu dengan Imam Shafii, seluruh guru dan muridnya, dan aku telah mempelajari dari mereka mazhab shafii, aku menjadi ahli di kedua mazhab tersebut dan aku bisa memberikan penilaian dari dua mazhab tersebut.
Aku diberi wewenang untuk melakukan inisiasi dalam tiga jalan sufi: Naqshbandi, Suhrawardi dan Chisti.
Beliau sangat terkenal sebagai cendikiawan, sehingga membuat ulama berpengetahuan eksternal (ulama fiqih) di zamannya menjadi cemburu. Mereka mengadu kepada raja dan mengatakan Dia telah mengatakan sesuatu yang tidak ada di dalam agama mereka memaksa Raja untuk memenjarakannya. Beliau dipenjara selama tiga tahun.

Putra beliau, shaykh Sayyid berkata,Beliau berada dalam penjagaan yang ketat. Penjaga berkeliling setiap saat di setiap sudut ruangan. Tetap saja setiap Jumat beliau terlihat di mesjid besar. Meski penjagaan semakin diperketat, beliau selalu menghilang dan muncul di mesjid akhirnya mereka memahami bahwa mereka tidak bisa memenjarakannya dan melepaskannya.

Dari Buku-buku Karya Beliau
Shaykh Ahmad faruqi menulis banyak buku, salah satunya yang terkenal adalah Maktubat . di dalamnya beliau menulis:
Untuk diketahui bahwa sesungguhnya Allah swt telah meletakan kepada kita kewajiban dan larangan-Nya. Allah berfirman Apapun yang Rasulullah berikan kepadamu, ambilah, dan apapun yang beliau tahan darimu, tinggalkanlah (59,7). Jika kita ingin jujur dalam hal ini, berarti kita harus menggapai tingkatan non eksistensi dan kecintaan kepada Dzat Tuhan. Tanpa ini kita tidak akan mencapai tingkat kepatuhan, sebab itu kita dibawah kewajiban lainnya, yaitu mencari Jalan Sufisme, karena Jalan ini akan membimbing kita menuju tingkatan non eksistensi dan kecintaan kepada Dzat Tuhan. Setiap Jalan mempunyai cara yang berbeda dalam soal kesempurnaan, tetap saja setiap Jalan mengajarkan untuk selalu menjaga sunnah dari Nabi Muhammad saw dan mempunyai definisi sendiri tentang itu. Jalan kita, melalui para shaykhnya, membutuhkan kita untuk menjaga seluruh sunnah dari Nabi Muhammad saw dan meninggalkan hal-hal yang dilarang. Para Shaykh kita tidak mengikuti jalan yang mudah melainkan bertahan untuk untuk melalui jalan yang sulit. Di dalam setiap pencarian, mereka selalu menjaga arti dari ayat yaitu orang yang tidak lalai mengingat Tuhan walaupun sedang berniaga atau jual beli (24,37)

Di dalam perjalanan untuk mengungkapkan Tabir Hakikat Ilahi, para pencari bergerak melalui beragam tingkat pengetahuan dan kedekatan kepada Tuhan. Bergerak menuju Allah adalah perpindahan secara vertikal dari tingkatan yang rendah menuju tingkatan yang tinggi hingga pergerakan itu melewati batas ruang dan waktu dan semua tingkat bercampur menjadi yang disebut Pengetahuan yang dibutuhkan dari Tuhan ini juga disebut non eksistensi (fana). Bergerak di dalam Allah, adalah tingkat di mana para pencari bergerak dari tingkatan Nama dan Atribut Ilahi menuju tingkat yang sulit untuk dideskripsikan dengan tanda dan kata.

Ini adalah tingkat dari Kekekalan di dalam Allah swt(baqa)

Bergerak dari Allah, adalah tingkat dimana para pencari kembali dari kehidupan surgawi menuju kehidupan sebab dan akibat, berjalan menurun dari pengetahuan yang tertinggi menuju tempat terendah. Di sini seorang pencari akan melupakan Allah dengan Allah dan dia mengetahui Allah dengan Allah dan dia akan kembali dari Allah menuju Allah. Ini disebut tingkatan terjauh dan terdekat.
Bergerak di dalam materi adalah bergerak bersama seluruh ciptaan. Ini menambah pengetahuan mengenai kedekatan seluruh elemen dan tingkatan di dunia ini setelah musnah di tingkat nihil (non eksistensi/fana).
Di sini para pencari bisa meraih tingkatan bimbingan, dan ini adalah tingkatan para Nabi dan orang-orang yang mengikuti jejak dari Nabi Muhammad saw. Ini membawa pengetahuan Ilahi ke dalam dunia seluruh ciptaan untuk menegakkan bimbingan.
Seluruh proses ini seperti memasukan benang ke jarum.
Benang mencari mata jarum, melewati dan balik kembali ke titik awal, dan akhirnya bertemu dua ujungnya, membentuk simpul dan membuat benang tidak terlepas.
Semuanya membentuk secara keseluruhan, benang, mata, dan jarum dan setiap bahan yang dijahit menjadi bentuk yang menyatu.
Para Shaykh Naqshbandi memilih untuk membimbing para muridnya, pertama melalui pergeraakan dari Allah, berjalan dari tempat tertinggi menuju tempat terendah.
Ini berguna untuk menjaga terungkapnya hijab panorama spiritual dari para murid, baru kemudian melepaskan hijab tersebut pada langkah terakhir. Jalan Spiritual yang lain memulai dari perjalanan menuju Allah, bergerak dari tempat terendah menuju tempat tertinggi, serta melepaskan hijab panorama spiritual pada langkah pertama.
Telah disebutkan di dalam hadist dari Nabi Muhammad saw,Para ulama adalah pewaris dari para Nabi. Pengetahuan para Nabi ada dua macam: pengetahuan tentang hukum-hukum dan pengetahuan rahasia. Para ulama tidak bisa disebut pewaris jika dia tidak mewarisi kedua pengetahuan tersebut. Jika dia hanya menguasai satu macam pengetahuan, maka dia tidak komplit. Pewaris sejati sesungguhnya adalah yang menguasai pengetahuan dari hukum-hukum dan pengetahuan rahasia dari para Nabi, dan hanya para Wali yang menerima dan dilindungi warisannya.

Shaykh Ahmad al-Faruqi meninggalkan banyak buku.
Beliau meninggal pada tanggal 17 Safar 1034H/1624M, pada usia 63 tahun. Beliau dikuburkan di desa Sirhindi. Beliau adalah shaykh dari empat jalan sufi: Naqshbandi, Qadiri, Chisti dan Suhrawardi. Beliau lebih memilih Naqshbandi, karena beliau berkata Naqshbandi adalah ibu dari semua jalan sufi beliau memberikan rahasia dari mata rantai emas (Golden Chain) kepada shaykh Muhammad Masum.

Wallohualam.....alfatihaH...

-Oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya-
Sumber dari :  naqshbandi.org -

Keterangan : 
Mengenai Imam Rabbani ra. yang kami posting ini adalah dokumen no.303 di Facebook Pemuda TQN Suryalaya. Imam Rabbani ra. disebut juga di dalam Khataman TQN PP.Suryalaya. 
Seperti kita ketahui bahwa disamping ada unsur Tarekat Qodiriyah, TQN juga ada unsurnya pula dari Tarekat Naqsyabandiyah. Imam Rabbani ra. merupakan salah satu Imam dan Mursyid yang agung di silsilah Tarekat Naqsyabandiyah.

Posting Komentar

 
Top