Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Allah menyukai hamba
yang qalbunya tawadhu serta
  tidak dikuasai dunia.
Seorang laki-laki paruh baya, suatu ketika lewat di depan sebuah masjid. Kebetulan di dalam masjid, sedang dilangsungkan tabligh akbar. Seorang Ustad muda, nampak berada di atas mimbar. Dengan menggebu-gebu, Ia menyampaikan banyak hal, salah satunya tentang tema karomah.

”Banyak cerita, para kekasih Allah yang lantaran karomahnya, wali tadi bisa berjalan mengambang diatas air, ada juga yang bisa terbang ke awang-awang, nglempit bumi juga bisa, merekalah orang-orang hebat” tandas Ustadz muda.

Hadirin tampak terpaku mendengar setiap keterangan sang Ustadz. Mereka tak beranjak dari tempat duduknya hingga acara tabligh usai.

Dan setelah sekian menit berlalu, acara di masjid itupun ditutup. Sebelum mengucap salam, Ustadz muda berdoa dan hadirin pun mengamini.

Satu persatu hadirin pun mulai meninggalkan masjid. Berbeda dengan lelaki paruh baya yang sejak tadi berada di teras masjid. Ia bermaksud menunggu keluarnnya Ustad muda untuk sekedar mengajak berbicara.

Usai disalami oleh beberapa hadirin, Ustad muda pun bergegas untuk keluar dari masjid untuk pulang. Tapi tanpa dinyana, baru sampai di teras masjid, langkahnya tertahan oleh sapaan salam.

Assalamu’alaikum Ustadz”

Wa’alaikumussalammasyaallah Kiai,” ustad muda terkejut. Ia tak menyangka Kiainya di pesantren bisa berada di tempat itu. Ia segera menyalami gurunya.

“Nak, nak,…. seorang yang bisa terbang itu biasa, wong burung saja bisa terbang. Seorang yang bisa berjalan diatas air itu biasa, karena ikan pun bisa melakukannya, bahkan menyelam di air pun ikan bisa. Apalagi seorang bisa nglempit bumi, itu tidaklah hebat, setan musuh orang beriman itu secepat kilat bisa melakukannya,” Sang Kiai langsung berbicara.

Ustad muda, yang ternyata santri pak Kiai ini pun segera mafhum dengan maksud pembicaraan Kiainya. Ia menunduk sadar telah melakukan kesalahan saat berbicara di atas podium tadi.

”Orang hebat di zaman ini, bukanlah orang yang bisa melakukan berbagai hal-hal diluar nalar kebiasaan, tapi orang yang saat memiliki atau bahkan berkelebihan harta, ketika harta itu raib dan hilang tanpa jejak, hatinya tak sedikit pun peduli, dan bahkan berkata “Alhamdulillah”, orang-orang inilah yang layak disandangi orang hebat karena mereka memiliki sifat zuhud,” jelas Pak Kiai.


Diposting ulang oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya
Sumber: nu.or.id

Posting Komentar

Unknown mengatakan... 28 September 2012 pukul 20.30

segala piji bagi
Allah yang menciptakan.........salam ..

Unknown mengatakan... 28 September 2012 pukul 20.31

maksudnya segala puji.........hoho.. keceplosan

Unknown mengatakan... 28 September 2012 pukul 20.32

segala piji bagi
Allah yang menciptakan.........salam ..

Suryalaya37 mengatakan... 28 September 2012 pukul 21.33

aamiin laa maujud ilalloh
sukron sdh berkunjung ke web kita ini kang
salam ukhwah sll

 
Top