JAKARTA - Seperti yang kita ketahui upaya provokasi terhadap Islam
belakangan terus menguat. Belum reda soal film "Innocence of Muslims"
(film Anti-Islam), muncul kembali penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi
Muhammad SAW melalui kartun yang diterbitkan majalah Prancis, Charlie Hebdo.
Demo anti kekerasan terhadap umat Islam di Istanbul,Turki.- |
Tak dipungkiri, akibat dari upaya-upaya
provokatif itu, Islam dikesankan negatif. Apalagi ditambah reaksi destruktif
(merusak, memusnahkan atau menghancurkan) yang semakin memancing framenegatif
dari media-media barat.
Namun semua itu, menurut Peneliti Strategic
Reputation Management and CSR, Rizky Wisnoentoro, justru akan membuat Islam
semakin populer.
"Kalau muslimin bisa bertahan dan
menunjukkan perilaku dan sikap positif sertaempathetic dalam
menanggapinya, justru semua isu ini akan membuat orang semakin 'aware' dengan
Islam dan bukan tidak mungkin justru akan menjadi magnet bagi banyak orang
justru menjadi penasaran dan mendalami Islam," tutur Rizky saat berbincang
dengan ROL, Sabtu (22/9).
Rasulullah, kata Rizky, telah melakukan itu
sejak lama. Dengan cara "jempolan" Rasulullah berhasil mengatasi
reputasi personal maupun reputasi Islam. Fakta membuktikan, justru semakin
di-Harash ataupun dilakukan Character Assadination (pembunuhan
karakter) terhadap Rasulullah, leadership(kepemimpinan)
dan sikap-sikap positif yang ia tunjukkan justru membuat mereka kagum dan
tertarik mempelajari Islam.
"Itu manusiawi, dan proses yang sangat
rasional. Coba aja lihat di dunia sekarang di US, Eropa, misalnya. Muslimin
makin eksis meski diterpa beragam pemberitaan negatif," Rizky menjelaskan.
"Islam sebagai ideologi malah makin
mengkristal di hati dan pikiran mereka. Yang ada, malah bermunculan orang-orang
yang jadi tertarik mempelajari Islam. Di titik ini, semakin mereka memperolok
nabi dan Islam, justru semakin mendekati 'backfire' bagi mereka sendiri,"
Rizky melanjutkan.
Untuk itu, Rizky mengatakan, muslimin harus
mampu memperlihatkan kedewasaan untuk membalas issue ini secara proporsional
dan elegan.
"Karena Islamophobia semacam ini kerap
terjadi. Banyak memang kasus 'phobia' di dunia, tetapi Islamphobia memang agak
sedikit berbeda, dimulai dari eksistensinya, hingga eskalasi materi isu yang
dilontarkan," Rizky mengatakan.
"Namun jika isu Anti-Islam dibalas dengan
Anti-AS, satu concern (perhatian) yang kemudian muncul ialah,
kapankah perdamaian dunia akan betul-betul tercipta?" Rizky menegaskan.
-Diposting ulang oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya
-Sumber tulisan dan foto : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/09/24/matwh5-isu-antiislam-bikin-islam-kian-populer
Posting Komentar
Posting Komentar