AMMAN – Komite pembangunan ulang
dari Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, memperingatkan bahwa penggalian yang
dijalankan oleh Israel di bagian Timur Yerusalem merupakan sebuah ancaman besar
bagi Islam dan keagamaan Arab dan kawasan historis khususnya Masjid Aqsa yang
mungkin bisa roboh oleh gempa buatan ataupun gempa alami.
Raif Najm, kepala deputi dari komite tersebut, menyatakan dalam pers bahwa tujuan dari penggalian tersebut, seperti yang dikatakan arkeolog Israel, adalah untuk mencari tanda-tanda dari dugaan-adanya kuil Solomon, menambahkan bahwa jika kebohongan ini tidak disanggah, dunia akan mempercayainya.
Najm menggarisbawahi bahwa jumlah penggalian ini berjumlah mencapai lebih dari 60 terowongan, yang paling serius adalah terowongan bagian barat Masjid Aqsa yang terdiri dari dua lantai dan ruangan-ruangan bawah tanah.
-Israel tidak mau menghentikan penggalian di Yerusalem
yang diperintahkan oleh Dewan Keamanan PPB, Unesco serta pihak pecinta lingkungan hidup dan sejarah-
Ia menambahkan bahwa imigran Israel menempatkan model-model dan ukiran-ukiran yang bersifat takhayul di dalam terowongan tersebut yang digunakan untuk menjelaskan kepada turis-turis yang berkunjung pada sejarah yang mereka palsukan dan bagaimana mereka akan memindahkan Masjid Aqsa dan Kubah Batu, dan membangun kuil dalih ditempat mereka.
Pejabat komite tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Israel menggunakan bahan-bahan kimia untuk menerobos batu-batuan yang menghalangi pekerjaan penggalian tersebut yang jauh lebih melemahkan fondasi-fondasi bangunan Jerusalemite.
Pihak berwenang menguatkan bahwa beberapa keputusan dibuat oleh Dewan Keamanan, PBB dan UNESCO memerintahkan Israel untuk menghentikan penggaliannya di Yerussalem, tetapi Israel tidak menanggapi himbauan PBB dan UNESCO dan melanjutkan untuk meruntuhkan dan membidik warisan budaya Islam dan Arab tersebut di kota suci dalam pembalasan kepada deklarasi Yerussalem sebagai ibu kota dari budaya Arab.
Mayor Yerusalem Adnan Al-Husseini telah menyatakan bahwa penggalian Israel di Kota Tua Yerussalem dan kota Silwan hanya mengungkap sebuah persentase tinggi dari peningglan kuno Islam dan sisanya adalah persentasi milik budaya Byzantine dan Roma, dan menambahkan bahwa banyak arkeolog internasional termasuk arkeolog Israel mengiyakan penemuan tersebut.
Husseini juga menyatakan bahwa Israel telah memulai merusak dan memanipulasi peninggalan kuno tersebut, dan menggantinya dengan yang lain.
-Ditulis ulang oleh: Dokumen Pemuda TQN Suryalaya
-Sumber tulisan : suaramedia.com
yang diperintahkan oleh Dewan Keamanan PPB, Unesco serta pihak pecinta lingkungan hidup dan sejarah-
Posting Komentar
Posting Komentar