Mekkah— Sekitar 211 ribu jamaah calon haji Indonesia hari ini bersiap menuju Arafah untuk melaksanakan prosesi wukuf, Rabu (24/10/2012). Mereka akan bergerak menuju Arafah dalam tiga gelombang pemberangkatan.
Tiga gelombang pemberangkatan itu dimulai dari Rabu pagi hingga pukul 12.00 WAS untuk gelombang pertama. Gelombang kedua mulai pukul sore hari. Gelombang ketiga hingga batas akhir pukul 22.00WAS. Bis berangkat dari pemondokan dengan sistem taradudi atau shuttle.
Secara keseluruhan total bus yang disediakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia pada puncak haji-Arafah, Muzdalifah, Mina dan Makkah – mencapai 2.041 unit. Bus-bus itu dibagi berdasarkan maktab.
Berdasarkan pantauan MCH mulai hari Selasa (23/10) kemarin, suasana jalanan Kota Mekkah terutama menuju Masjidil Haram dan kawasan Mina sudah dipadati kendaraan jamaah. Mereka ada yang mulai berjalan kaki menuju Mina pada malam hari untuk melalukan Tarwiyah atau mempersiapkan bekal menuju Arafah. Semua kendaraan hanya bisa berjalan merayap dan di beberapa titik terjadi kemacetan sebab beberapa jalan menuju Mina telah ditutup oleh Polisi Arab Saudi.
“Untuk persiapan wukuf Arafah sebagai puncak haji, kami sudah menyiapkan semuanya,” ungkap Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.
Menurut dia, jamaah haji Indonesia ada yang meyakini harus melakukan tarwiyah atau mengisi perbekalan dan bermalam di Mina, baru keesokan harinya menuju Arafah sesuai sunnah Rasul. Mereka sudah bergerak pada hari Selasa malam. Namun pemerintah dalam Kementerian Agama secara resmi hanya menyiapkan mulai dari Arafah, Muzdalifah dan Mina.
“Yang melakukan tarwiyah jumlahnya hanya kecil sekitar 5-10 persen dari seluruh jamaah,” katanya.
Anggito mengatakan mereka yang mulai bergerak pada Selasa malam, PPIH Arab Saudi hanya akan memfasilitasi saja. Namun tidak menyediakan konsumsi sampai mereka tiba di Arafah. Jamaah yang melakukan tarwiyah ini diwajibkan untuk membawa perbekalan sendiri.
“Mereka juga sudah menandatangani perjanjian untuk tidak menuntut pelayanan terutama katering saat tarwiyah. Kami berharap jamaah yang sakit untuk tidak mengikuti prosesi ini dan bagi para pihak yang menyelengarakan hal ini agar tidak membawa jamaah yang sakit karena lebih baik mereka fokus untuk puncak haji di Arafah,” katanya.
Menurutnya jamaah haji yang tidak melakukan tarwiyah, baru mulai bergerak pada hari Rabu dengan tiga gelombang pemberangkatan. Para petugas juga sudah mulai menempati pos masing-masing.
“Kita mengharapkan agar para petugas ini mengatur penempatan sesuai dengan maktab dan memastikan tidak ada jamaah yang tidak mendapatkan tempat. Untuk jamaah non kuota, bukan tanggung jawab kami. Itu menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi yang menyediakan maktab sebagai pemberi visa,” katanya.
Untuk pelayanan katering di Arafah, lanjut dia, baru akan diberikan setelah Magrib. Pelayanan katering terbagi dua, sebanyak 50 persen disediakan oleh muasasah. Sedangkan sisanya 50 persen lagi oleh beberapa perusahaan katering.
“Setelah dhuhur jamaah diharapkan sudah mulai masuk Arafah dan menggunakan waktunya untuk berdzikir. Besoknya ada khutbah wukuf di maktab masing-masing. Khutbah wukuf di maktab Indonersia akan disampaikan Naib Amirul Hajj, KH Hasyim Muzadi,” katanya.
(Foto:Jamaah Haji dari berbagai negara yang berjalan kaki menuju Arafah) |
(Sumber : kemenag.go.id)
Posting Komentar
Posting Komentar