Ketika salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw., yang bernama Abu Ayyub Al-Anshary ra., sedang menghadapi sakaratul maut. Akhirnya saat itu tiba juga pada dirinya. Namun di saat itulah beliau tiba-tiba mengingat sesuatu.
Beliau tiba-tiba saja mengatakan : “Dahulu aku telah menyembunyikan sesuatu yang pernah kudengarkan dari Rasulullah Saw. dan sekarang aku akan menyampaikannya.
Dahulu aku pernah mendengarkan beliau Saw, mengatakan : “Seandainya kalian tidak berbuat dosa, maka niscaya Allah akan menciptakan makhluk lain yang akan berbuat dosa hingga Ia kemudian mengampuni mereka”(HR. Muslim dan At-Tirmidzy)Dalam riwayat yang lain dikatakan : “… Niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka meminta ampun hingga Allah mengampuni mereka” (HR. Muslim)
Itulah gambaran tentang diri kita yang sesungguhnya. Selalu berbuat dosa, kesalahan dan kekhilafan. Berulang kali terjerat dalam belenggu syahwat kita sendiri. Akan tetapi pada saat yang sama, kita diperintahkan untuk bertaubat dan memohon ampun atas ketergelinciran itu.
Nabi Muhammad Saw., bersabda : “Setiap anak Adam itu selalu berbuat kesalahan. Namun sebaik-baik orang yang selalu melakukan kesalahan itu adalah yang suka bertaubat” (HR. At-Tirmidzy, Ibn Majah dan Ahmad)
Kita adalah anak keturunan Adam as., dan itu berarti kita selalu melakukan dosa, kesalahan dan kehilafan baik yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Lalu selanjutnya, apa pilihan kita ? Sebagai Insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt., pilihan kita hanya satu, yakni menjadi yang terbaik. Sebab sebaik-baik orang yang selalu melakukan kesalahan itu adalah yang suka bertaubat. Dengan demikian menjadi yang terbaik itu artinya menjadi orang yang suka bertaubat.
-Dokumen No.314 di Facebook Pemuda TQN Suryalaya
|
Taubatlah sebelum terlambat.- |
Posting Komentar
Posting Komentar