(Oleh Ajengan Drs. H. Ghalib Siregar) |
Allah memerintahkan kepada kita untuk meminta pertolongannnya, firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 45 : "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu". Meminta tolong ini tentunya lebih baik dengan berjama'ah. Dan yang hadir sekarang ini jumlahnya lebih dari seribu orang. Mudah-mudahan Allah Swt. mengabulkan do'a kita semua. Amin. Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa ada dua alat yang bisa digunakan untuk memohon pertolongan-Nya yaitu sabar dan shalat. Dalam ayat lain Allah berfirman bahwa shalat ini sangat berat kecuali bagi hamba-Nya yang sudah khusyu. Khusyu itu apa? Untuk mudahnya khusyu itu asyik. Sehingga jika sudah merasa asyik, shalatpun tidak terasa berat bahkan saking asyiknya bekerja jadi lupa waktu. Apalagi bisa bersama Allah yang segala Maha, pasti lebih asyik. Begitupun Sabar, merupakan hal yang sangat mudah kalau hanya untuk diucapkan tetapi kalau untuk melakukannya sangatlah berat. Sebagai contoh kita bisa membaca bagaimana sikap Nabi Ayyub As. dalam menghadapi cobaan yang datangnya dari Allah.
Dalam menghadapi cobaan ini tentunya kita hanya meminta pertolongan kapada Allah. Seperti yang kita baca 17 kali sehari semalam bahkan lebih dari itu, "Iyyaka na'budu wa iyyaka nastai'n". Lanjutan dari ayat ini adalah permohonan kita untuk ditunjukkan kepada jalan yang lurus "Shirotol mustaqiim....". Tafsir dari jalan yang lurus ini ada dalam surat An-Nissa 69 :"....Minannabiyyina wasshiddiqiina wa syuhadda wassholihiina...". (....yaitu Nabi- nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh"). Dari sejarah kita bisa mengetahui para Nabi, orang-orang yang benar, yang mati syahid dan orang-orang shaleh yang bisa kita contoh jalan hidupnya. Dalam meniti jalan yang kita tempuh ini, dua hal yang perlu selalu kita ingat adalah ilmu dan amal. Ilmu yang kita miliki harus diamalkan dan amal yang kita kerjakan harus berdasarkan kepada ilmu. Salah satu ilmu yang perlu kita pelajari adalah ilmu tasawuf yang jika diamalkan menjadi tarekat. Menurut Syaikh Abdul Qodir Jailani Qs. dalam kitabnya Sirrul Asror bahwa Tasawuf ini terdiri dari huruf ta, shod, wau dan fa.
Ta; merupakan taubat yang menuju taqwa. Taubat terdiri dari 2 macam; Taubat lahir yaitu berhenti dari perbuatan yang haram (maksiat). Taubat secara Bathin berarti membersihkan hati dari penyakit hati.
Shod; Shofwahun berarti bersih. Bersih hati dari sifat-sifat yang buruk. Selain itu rasa kita pun harus bersih. Segala perbuatan yang kita lakukan adalah atas kehendak Allah sehingga tidakmerasa semua itu adalah kehendak sendiri. Huruf selanjutnya adalah wau; Wilayah. Dalam wilayah ini dia harus wara'. Dalam bahasa Tanbih bahwa kita harus menjaga adab, tata sopan santun kepada yang lebih tua, kepada sesama dan kepada orang yang berada dibawah kita bahkan fakir miskin.
(Sumber: www.suryalaya.org)
Posting Komentar
Posting Komentar