Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Habis kenyang, terbitlah kantuk. Kondisi ini biasa terjadi saat usai makan. Akhirnya, Anda tak berhenti menguap. Coba cek kembali apa yang sudah Anda makan. Makanan yang tinggi kandungan karbohidrat, lemak dan gula ternyata bisa menjadi pemicunya.      Makanan-makanan tersebut dapat mempengaruhi perubahan hormonal dalam tubuh.
Organ pencernaan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencerna makanan berlemak. Jika tubuh tak memiliki persediaan energi yang cukup, Anda akan mudah merasa lemas dan mengantuk.
Gula dan karbohidrat sederhana juga bisa bertindak seperti itu, karena dapat menurunkan energi dengan cepat pula. Penurunan gula dalam darah yang terlalu cepat mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan membuat Anda sering menguap agar mendapatkan oksigen lebih banyak untuk pembakaran energi.
Minuman atau makanan manis juga menyebabkan sel-sel otak, yang biasa disebut neuron orexin, di hipotalamus juga sangat sensitif terhadap glukosa. Akhirnya, menyebabkan pankreas melepaskan insulin. Hormon insulin* yang tinggi akan mempengaruhi produksi hormon serotonin dan melatonin, yang memicu rasa kantuk dan keinginan untuk tidur.
Solusi terbaik adalah Anda membatasi memakan tiga jenis makanan tersebut atau berhenti sebelum kenyang sebagaimana Anjuran Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabatnya: makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang (red.)
(Terimakasih kepada: http://teknologitinggi.wordpress.com/ )
*Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya. 
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4[1] dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi. Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.(sumber: wikipedia)

Posting Komentar

 
Top