Sunan Ampel
adalah orang yang pertama kali di nusantara ini melakukan ziarah ke makam para
wali. Yaitu makam kakek dan ayahnya,kemudian makam pamannya. Dalam berziarah,
beliau mengajak murid-muridnya. Setelah berziarah beliau menjelaskan
manfaat-manfaat ziarah, yaitu ada tujuh
manfaat.
Bagaimana
nasihat beliau?
ZIARAH wali
telah lama di lakukan umat Islam khususnya di tanah Jawa dan umumnya di
Indonesia. Pertama kali ziarah dilakukan di makam Syekh Jumadil Kubro, yang
berada di troloyo, Trowulan, Mojokerto, dan makam Syekh Maulana Malik Ibrahim
di Gresik.
Orang yang
pertama kali melakukan ziarah adalah Sunan Ampel yang waktu itu masih tinggal
di Bangil. Tiap ziarah di lakukan pada waktu menjelang Ramadan. Ziarah ini
dilakukan tiap tahun. Untuk menuju ke dua makam tersebut, yaitu Syekh Jumadil
Kubro dan ayahandanya, Asmaraqandi, Sunan Ampel menggunakan kereta bendi yang
ditarik kuda.
Ketika berziarah
ke makam kakek dan ayahnya, Sunan Ampel disertai murid-muridnya. Jumlahnya
mencapai ratusan orang. Usai melakukan ziarah, beliau menjelaskan manfaatnya.
Murid-muridnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh sambil menundukkan kepalanya
di areal makam.
Sepeninggal
Sunan Ampel, murid-muridnya melanjutkan ziarah ke makam-makam para wali
yang lebih dahulu meninggaldunia. Ziarah murid-murid Sunan Ampel itu kemudian
hari dilanjutkan oleh ummat Islam sekarang ini.
DAWUH SUNAN
AMPEL:
Di antara
manfaat ziarah yang disampaikan oleh Sunan Ampel adalah, pertama, ziarah
akan menjadikan seseorang mengenal kematian. Sehingga semasa hidupnya akan
selalu ingat kepada Allah dan tidak akan menjalankan maksiat serta berprilaku
sombong di muka bumi. Karena pada akhirnya manusia itu tidak berdaya setelah
menghadapi maut.
Kedua, sebagai
pelajaran sejarah . yaitu meneladani apa yang telah dilakukan para wali dalam
menjalankan ibadah kepada Allah dan menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah
masyarakat yang masih beragama Hindu dan Buddha. Waktu itu Jawa dalam kekuasaan
Kerajaan Majapahit.
Ketiga, do’a di
sekitar makam orang-orang saleh atau wali itu memiliki nilai mustajabah atau
mudah dikabulkan oleh Allah. Praktik do’a di makam para wali ini pernah
dilakukan oleh Syekh Abdulqadir Zaelani, Syekh Jalaluddin Rumi, dan para sufi
di masa lampau. Ruh para waliyullah sesungguhnya diberi keistimewaan oleh Allah
sehingga bisa pergi kemana-mana, termasuk berwujud manusia sempurna pada suatu
waktu. Jga ikut mendo'akan dan mengamini do'a orang-orang yang bertawasul
kepadanya.
Keempat,
memberikan ketenangan hati ketika berada di makam para wali saat berzikir.
Sudah ribuan orang merasakan ada ketentraman hati saat berzikir di sekitar
makam wali songo. Oleh karena itu, banyak orang yang hampir tiap tahun selalu
berziarah ke makam waliullah untuk menenteramkan hati.
Kelima,
membangkitkan semangat untuk semakin meningkatkan ketakwaan kepada ALLAH. Cukup
banyak orang yang hidupnya penuh dengan dosa. Namun setelah sering berziarah di
makam, perilakunya berubah dan menjadi orang yang baik.
Keenam, untuk
masa sekarang, manfaat ziarah ke makam wali songo, pertama untuk latihan
sebelun keberangkatan ziarah ke tanah suci Makkah dan Madinah. Sehingga
nantinya ketika menunaikan ibadah haji atau umrah bisa khusuk dan khidmat.
Ketujuh,
meningkatkan spiritual. Sehingga tidak akan mengalami kekeringan rohani dalam menjalani
kehidupan yang semakin kompleks. Kemudian hidup semakin ceria untuk menatap masa
depan yang penuh dengan optimisme.
(Sumber
referansi: Majalah Posmo, 8 Juli 2009 Edisi 530)
Posting Komentar
Posting Komentar