Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Perumpamaan orang yang ikut berdzikir bersama para pedzikir tanpa pemahaman dan pengamalan adalah seperti orang yang menaburkan pupuk ke tanamannya tetapi tidak menyiramnya dengan air. Tentu saja hal itu sama saja akan membuat tanaman bertambah kering dan tidak tumbuh.
Berbeda dengan orang yang juga memupuk serta menyiram tanamannya dengan teratur. Air akan membuat tanaman segar. Tanaman pun akan tumbuh dengan batang yang kuat dan ranting yang subur.

Orang yang ikut bertahlil tanpa disertai kehadiran hati (qalbu) dan tidak melaksanakan apa yang di-dzikirkan (aplikasi dan pengamalan makna dzikir tersebut) tidak ubahnya seperti menabur pupuk tanpa menyiram air. Ia malah dapat memperburuk kondisi tanaman. 
Sebenarnya ia hanya dituntut satu kali sepanjang hidupnya untuk mengikrarkan tahlil (Laa Ilaha ILLaLLaH : tiada Tuhan selain ALLAH), yaitu dengan mengakui keesaanNya. Selanjutnya tidak lain adalah pembaruan rasa rindu. Kalimat tersebut menuntut rindu kepadaNya. Apabila qalbu tidak rindu kepadaNya, ia tidak diterima, sebab qalbu (hati) yang beriman merasa tenteram dan rindu kepadaNya, Sang Maha Esa. Setiap kali kerinduan hati beralih kepada sesuatu selainNya, itu tanpa disengaja. Bila ia lalai mengingat Sang Pencipta dan sibuk dengan makhluk, itu karena kelezatan makhluk menguasai qalbu (hati) dan syahwat bersemayam dalam jiwa. Jika syahwat menetap, qalbunya akan rusak dan dadanya menjadi gelap (serta terasa sesak dan sempit). Apabila bertahlil, ia memperbarui rasa rindunya dan kembali kepada Allah SWT. (Sebagaimana hadist Nabi Muhammad S.A.W.: perbarui imanmu dengan mengucapkan Laa ILaha ILLaLLaH). Ia mengikat hatinya dengan tahlil dan jiwanya kembali segar.

Sementara itu, barangsiapa mengucap tahlil secara sadar hati (dengan kehadiran qalbunya), ia bagai orang yang menyiram tanamannya sembari ditaburi pupuk. Pupuk akan terserap baik oleh tanaman. Tanaman pun tumbuh berkembang dengan kuat, sehingga para petani kagum melihatnya. Ia juga membuat musuhnya yang kafir mendengki. Allah SWT. menjanjikan ampunan yang besar  untuknya.
Firman Allah SWT. (dalam surah al-Fath ayat 29) :
"Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh di antara mereka."

(Sumber referensi: Kitab Al-farq Bayna al-Shard wal qalab wal fuad wal lubb, Karya Muhammad ibn Ali Al-Hakim at-Tarmidzi,205-320 H)

Posting Komentar

 
Top