Pesepakbola Muslim di Eropa mulai unjuk gigi. Belakangan, para pemain yang sebagian besar berasal dari keluarga imigran ini mendulang pujian karena prestasinya di dalam dan di luar lapangan.
(Pesepak Bola Muslim di Beberapa Klub Terkenal Dunia) |
Yang menarik, ada satu kesamaan yang menonjol dari kehadiran pesepakbola Muslim. Kesamaan itu kian menebalkan fakta bahwa tidak ada lagi batasan dalam sepakbola Setiap Pesepakbola muslim tak sungkan (bahkan bangga) memperlihatkan identitasnya sebagai muslim. Yang jelas, penikmat sepakbola sejagat menyaksikan nuansa baru. Satu hal yang membuat sepakbola terus berevolusi.
>>>Kisah Zenadin Zidane ke Tanah Suci:
(Zidane) |
Banyak pemain sepak bola beragama Islam yang mencapai puncak karier di berbagai liga Eropa. Namun ketenaran tidak membuat pesepak bola Muslim lupa dengan agamanya. Meski mereka bertabur prestasi dan publisitas di tengah gemerlapnya budaya Eropa, namun mereka malah rindu untuk bisa dekat dengan Sang Pencipta.
Karena itu, di tengah-tengah ketatnya jadwal kompetisi tidak sedikit di antara mereka yang melakukan perjalanan ritual suci ke Makkah maupun Madinah. Di antara pesepak bola yang sudah melakukan ritual pergi haji maupun umrah yang terungkap ke media adalah Zinedine Zidane, Franck Ribery, Nicolas Anelka, dan Hamit Altintop.
Zidane memiliki pengalaman spiritual ke Tanah Suci. Pemain Terbaik Dunia tiga kali tersebut termasuk Muslim yang memiliki keimanan cukup mapan. Ketika divonis cedera otot dan harus mendapat perawatan dari tim medis, Zidane diperintahkan untuk istirahat demi masa pemulihan. Tapi bukannya malah berbaring dan mengikuti terapi kesehatan, waktu luang itu dimanfaatkannya untuk pergi haji.
Laman informasi haji di Arab Saudi menyebutkan, direktur olahraga Real Madrid itu melakukan ritual haji pada 29 Januari 2004, bersama istri dan anak-anaknya. Zidane dan keluarga mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Madinah. Di sana ia disebutkan sempat melakukan ziarah ke makam Rasulullah SAW.
Kemudian pada Hari Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah 1424 Hijriah, legenda Real Madrid itu melanjutkan perjalanannya ke Mina. Pada hari berikutnya, Zidane langsung mengikuti prosesi puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah dan menunaikan shalat di Masjidil Haram. Sayangnya perjalanan pergi haji Zidane itu tidak terdokumentasi media sehingga sedikit informasi yang bisa digali darinya selama di Arab Saudi.
Pria kelahiran Marseille, Prancis, 23 Juni 1972 itu adalah legenda Les Bleus yang berasal dari keluarga imigran Muslim keturunan Aljazair. Walaupun hidup dan besar di lingkungan sekular khas Barat, sang ayah yang bernama Ismail sangat menekankan pendidikan agama kepada anak-anaknya. Zidane memiliki tiga kakak laki-laki dan seorang adik perempuan.
Zidane menikah dengan penari berdarah Spanyol, Veronica, dan dikaruniai tiga anak, yakni Anizo, Luqa, dan Theo. Di tengah kesibukannya membela klub dan timnas Prancis, Zidane dikenal sangat ketat dalam menjalankan kewajiban shalat lima waktu.
(Sumber referensi: republika online)
>>>Lihat Juga Artikel : Pesebakbola Muslim di Klub Sepakbola Terkemuka
Posting Komentar
Posting Komentar