Allah Ta’ala berfirman: “Dan sabarkanlah dirimu berkumpul
bersama orang-orang yang menyeru kepada Tuhan di waktu pagi dan petang. Mereka
mengharapkan keridhaanNya dan janganlah engkau menghindarkan pandanganmu dari
mereka itu.” (al-Kahf: 21)
Dari Abu Hurairah r.a.,
katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu mempunyai
beberapa malaikat yang berkeliling di jalan-jalan untuk mencari para ahli
dzikir, jikalau mereka menemukan sesuatu kaum yang berdzikir kepada Allah’Azza
wajalla lalu mereka memanggil-kawan-kawannya: “Kemarilah, disinilah ada hajatmu
-ada yang engkau semua cari-. Mereka lalu berputar disekeliling orang-orang
yang berdzikir itu serta menaungi mereka dengan sayap-sayapnya sampai ke langit
dunia. Tuhan mereka lalu bertanya kepada mereka, tetapi Tuhan sebenarnya lebih
Maha Mengetahui hal itu. Firman Tuhan: “Apakah yang diucapkan oleh
hamba-hambaKu itu?” Para malaikat menjawab: “Mereka itu sama memaha sucikan
Engkau, memaha besarkan, memuji serta memaha agungkan padaMu -yakni bertasbih,
bertakbir, bertahmid dan bertamjid-. Tuhan berfirman lagi: “Adakah mereka itu
dapat melihat Aku?” Malaikat menjawab: “Tidak, demi Allah, mereka itu tidak
melihat Engkau.” FirmanNya: “Bagaimanakah sekiranya mereka dapat melihat Aku?”
Dijawab: “Andaikata mereka melihat Engkau, tentulah mereka akan lebih giat
ibadahnya padaMu, lebih sangat memaha agungkan padaMu, juga lebih banyak pula
bertasbih padaMu.” FirmanNya: “Apakah yang mereka minta itu?” Dijawab: “Mereka
meminta syurga.” FirmanNya: “Adakah mereka pernah melihat syurga?” Dijawab:
“Tidak, demi Allah, ya Tuhan, mereka tidak pernah melihat syurga itu.”
FirmanNya: “Bagaimanakah andaikata mereka dapat melihatnya?” Dijawab:
“Andaikata mereka pernah melihatnya, tentulah mereka akan lebih lobanya pada
syurga itu, lebih sangat mencarinya dan lebih besar keinginan mereka pada
syurga tadi.” FirmanNya: “Dari apakah mereka memohonkan perlindungan?” Dijawab:
“Mereka mohon perlindungan daripada neraka.” FirmanNya: “Adakah mereka pernah melihat
neraka itu?” Dijawab: “Tidak, demi Allah mereka tidak pernah melihatnya.”
FirmanNya: “Bagaimanakah andaikata mereka pernah melihatnya?” Dijawab:
“Andaikata mereka pernah melihatnya, tentulah mereka akan lebih sangat larinya
dan lebih sangat takutnya pada neraka itu.” FirmanNya: “Kini Aku hendak
mempersaksikan kepadamu semua bahwasanya Aku telah mengampunkan mereka itu.”
Nabi s.a.w.bersabda: “Ada salah satu diantara para malaikat itu berkata: “Di
kalangan orang-orang yang berdzikir itu ada seorang yang sebenarnya tidak
termasuk golongan mereka, sesungguhnya ia datang karena ada sesuatu hajat
belaka.” Allah berfirman: “Mereka adalah sekawanan sekedudukan dan tidak akan
celakalah orang yang suka menemani mereka itu -yakni orang yang pendatang
itupun memperoleh pengampunan pula-.” (Muttafaq ‘alaih) Dalam riwayat Imam
Muslim disebutkan: Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu mempunyai para malaikat yang berkeliling -di
bumi- dan utama-utama keadaannya. Tugas mereka ialah mengikuti majelis-majelis
berdzikir. Maka apabila mereka menemukan sesuatu majelis yang berisi dzikir
didalamnya, merekapun lalu duduk bersama orang-orang yang berdzikir itu dan
saling berputar menaungi mereka dengan sayap-sayapnya antara satu dengan yang
lainnya, sehingga memenuhi tempat yang ada diantara mereka dengan langit dunia.
Selanjutnya jikalau orang-orang yang berdzikir itu telah berpisah, para
malaikat tadi lalu mendaki dan naik ke langit, kemudian Allah ‘Azzawajalla
bertanya kepada mereka, tetapi Allah sebenarnya lebih mengetahui tentang hal
itu: “Dari manakah engkau semua datang?” Mereka menjawab: “Kita semua baru
datang dari hamba-hambaMu yang ada di bumi, mereka itu sama bertasbih,
bertakbir, bertahlil, bertahmid serta memohonkan sesuatu padaMu.” FirmanNya:
“Apakah yang mereka mohonkan padaKu?” Dijawab: “Mereka mohon akan syurgaMu.”
FirmanNya: “Apakah mereka pernah melihat syurgaKu itu?” Dijawab: “Tidak, ya
Tuhan.” FirmanNya: “Bagaimana pula sekiranya mereka pernah melihat syurgaKu
itu.” Para malaikat berkata lagi: “Mereka itu juga memohonkan perlindungan
padaMu.” FirmanNya: “Dari apakah mereka sama memohonkan perlindungan padaKu?”
Dijawab: “Dari nerakaMu, ya Tuhan.” FirmanNya: “Apakah mereka pernah melihat
nerakaKu itu?” Dijawab: “Tidak pernah.” FirmanNya: “Bagaimana pula sekiranya
mereka pernah melihat nerakaKu.” Para malaikat itu berkata lagi: “Mereka juga
memohonkan pengampunan daripadaMu.” Allah lalu berfirman: “Sungguh-sungguh Aku
telah mengampuni mereka itu, kemudian Aku berikan pula apa-apa yang mereka
minta dan Aku berikan perlindungan pula mereka itu dari apa-apa yang mereka
mohonkan perlindungannya.” Nabi s.a.w. bersabda: “Para malaikat itu berkata:
“Ya Tuhan, di kalangan mereka ada seorang hamba yang banyak sekali
kesalahannya, ia hanyalah berjalan saja melalui orang-orang yang berdzikir tadi
lalu duduk bersama mereka.” Allah lalu berfirman: “Kepada orang itupun saya
berikan pengampunan pula. Mereka adalah kaum yang tidak akan celaka orang yang
suka mengawani mereka.”
Dari Abu Hurairah dan dari Abu Said
radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada sesuatu
kaumpun yang duduk-duduk sambil berdzikir kepada Allah, melainkan dikelilingi
oleh para malaikat dan ditutupi oleh kerahmatan serta turunlah kepada mereka
itu ketenangan -dalam hati mereka- dan Allah mengingatkan mereka kepada
makhluk-makhluk yang ada di sisinya -yakni disebut-sebutkan hal-ihwal mereka
itu di kalangan para malaikat.-” (Riwayat Muslim)
Dari Abu Waqid al-Harits bin ‘Auf r.a.
bahwasanya Rasulullah s.a.w. pada suatu ketika sedang duduk dalam masjid
beserta orang banyak, tiba-tiba ada tiga orang yang datang. Yang dua orang
terus menghadap kepada Rasululah s.a.w. sedang yang seorang lagi lalu pergi.
Kedua orang itu berdiri di depan Rasulullah s.a.w. Adapun yang seorang, setelah
ia melihat ada tempat yang longgar dalam himpunan majelis itu, lalu terus duduk
di situ, sedang yang satu lagi duduk di belakang orang banyak, sedangkan orang
ketiga terus menyingkir dan pergi. Setelah Rasulullah s.a.w. selesai -dalam
mengamat-amati tiga orang tadi- lalu bersabda: “Tidakkah engkau semua suka
kalau saya memberitahukan perihal tiga orang ini? Adapun yang seorang -yang
melihat ada tempat longgar terus duduk di situ-, maka ia menempatkan dirinya
kepada Allah, kemudian Allah memberikan tempat padanya. Adapun yang lainnya
-yang duduk di belakang orang banyak-, ia adalah malu -untuk berdesak-desakan
dan sikap ini terpuji-, maka Allah pun malu padanya, sedangkan yang seorang
lagi -yang terus menyingkir-, ia memalingkan diri, maka Allah juga berpaling
dari orang itu.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Abu Said al-Khudri
r.a., katanya: “Mu’awiyah r.a. keluar menuju suatu golongan yang berhimpun
dalam masjid, lalu ia berkata: “Apakah yang menyebabkan engkau semua duduk
ini?” Orang-orang menjawab: “Kita duduk untuk berdzikir kepada Allah.” Ia
berkata lagi: “Apakah, demi Allah, tidak ada yang menyebabkan engkau semua
duduk ini melainkan karena berdzikir kepada Allah saja?” Mereka menjawab: “Ya,
tidak ada yang menyebabkan kita semua duduk ini, kecuali untuk itu.” Mu’awiyah
lalu berkata: “Sebenarnya saya bukannya meminta sumpah dari engkau semua itu
karena sesuatu dugaan yang meragukan terhadap dirimu semua dan tiada seorangpun
yang sebagaimana kedudukan saya ini dari Rasulullah s.a.w. yang lebih sedikit
Hadisnya daripada saya sendiri -karena sangat berhati-hatinya meriwayatkan
Hadis-. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pada suatu ketika keluar menuju suatu
golongan yang berhimpun dari kalangan sahabat-sahabatnya, lalu beliau s.a.w.
bersabda: “Apakah yang menyebabkan engkau semua duduk ini?” Para sahabat
menjawab: “Kita duduk untuk berdzikir kepada Allah, juga memuji padaNya karena
telah menunjukkan kita semua kepada Agama Islam dan mengaruniakan kenikmatan
Islam itu pada kita.” Beliau s.a.w. bersabda lagi: “Apakah, demi Allah, tidak
menyebabkan engkau semua duduk ini melainkan karena itu?” Sesungguhnya saya
bukannya meminta sumpah dari engkau semua itu karena sesuatu dugaan yang
meragukan terhadap dirimu semua, tetapi Jibril datang padaku dan memberitahukan
bahwasanya Allah merasa bangga dengan engkau semua itu kepada malaikat -yakni
kebanggaanNya itu ditunjukkan kepada para malaikat-.” (Riwayat Muslim)
(Oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya dari berbagai sumber)
Posting Komentar
Posting Komentar