(sambungandari bagian Ke-31) | AJARAN KETIGAPULUH DUA | SAYYIDI SYEIKH ABDUL QODIR
AL-JAELANI QS. BERKATA:
Betapa sering kau berkata, "Siapa pun yang kucintai, cintaku kepadanya tak
abadi. Perpisahan memisahkan kita, baik melalui ketidakhadiran, kematian,
permusuhan, kebinasaan ataupun lenyapnya kekayaan." Tidakkah kau tahu,
wahai yang beriman kepada Allah, yang kepadanya Allah menganugrahkan
karunia-karunia-Nya, yang diperhatikan oleh Allah, yang dilindungi oleh Allah.
Tidakkah kau tahu bahwa sesungguhnya Allah cemburu. Ia telah menciptakanmu demi
Diri-Nya sendiri. Kenapa kau ingin menjadi milik selain-Nya. Belumkah kau
dengar firman-Nya:"Ia mencintai mereka, mereka pun mencintai-Nya."
(QS 5:54)"Dan tak Kuciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka
mengabdi-Ku." (QS 51:56)
Atau, belumkah kau dengar sabda Nabi: "Bila Allah mencintai seorang hamba,
maka ia mengujinya; bila ia sabar, maka Ia memeliharanya." Ia ditanya:
"Ya Rasulullah (saw.), bagaimana pemeliharaan-Nya?" Ia berkata:
"Ia tak menyisihkan baginya kekayaan atau anak."
Karena bila ia memiliki kekayaan atau anak yang dicintainya, maka cintanya
kepada Tuhannya terbagi, kemudian sirna, kemudian terbagikan antara Allah dan
selain-Nya. Ia cemburu. Ia Mahakuasa atas segala suatu. Lalu ia
dibinasakan-Nya, untuk menguasai hati hamba-Nya demi Diri-Nya Sendiri. Maka
kebenaran firman Allah akan terbukti: "Ia akan mencintai mereka, dan
mereka akan mencintaiNya." (QS 5:54)
Sampai akhirnya hati (qolbu) menjadi bersih dari segala selain Allah dan
berhala-berhala seperti istri, harta, anak, kesenangan dan kerinduan akan
kekuasaan, kerajaan, keajaiban, keadaan rohani, taman-taman surga, maqam rohani
dan kedekatan dengan Allah - tiada tujuan dan kehendak di hatinya. Maka,
hati (qolbu)nya akan menjadi seperti sebuah bejana berlubang, yang di dalamnya tiada
cairan pun bisa tinggal. Sebab, ia kini telah diremuk-redamkan oleh tindakan
Allah dan kecemburuan-Nya. Maka, tirai-tirai keluhuran, kekuatan dan kehebatan
menyelubunginya, dan parit-parit keagungan mengitarinya. Maka, tiada kehendak
akan sesuatu mampu mendekati hati/qolbunya. Tiada harta, anak, istri, sahabat,
keajaiban, wewenang dan daya tafsir, mampu merusak hatinya. Karenanya, semua
itu takkan membangkitkan kecemburuan Allah, tapi akan menjadi tanda kemuliaan
dari-Nya bagi hamba-Nya, kelembutan-Nya terhadapnya, rahmat dan karunia-Nya,
dan hal yang bermanfaat bagi mereka yang menuju kepada-Nya. Dengan demikian,
orang-orang ini termuliakan oleh ini dan dilindungi melalui kemuliaan dari Allah
ini, yang akan menjadi penjaga, pelindung dan perantara mereka dalam kehidupan
ini dan di akhirat.
INSYA
ALLAH BERSAMBUNG KE BAGIAN KE-33
Posting Komentar
Posting Komentar