(sambungan dari bagian Ke-61) | AJARAN KE-62|
Bismillahirrahmanirrahiim...
SAYYIDI SYEIKH ABDUL QODIR AL-JAELANI QS. BERKATA :
Sungguh aneh, kenapa sering berkata, si fulan dekat kepada Allah, si
fulan teranugerahi, si fulan menjadi kaya, si fulan menjadi miskin, si fulan
senantiasa sehat, si fulan sakit, si fulan mulia, si fulan hina, si fulan
terpuji, si fulan tercela, si fulan terpercaya dan si fulan tidak bisa
dipercaya! Tidakkah kau tau, bahwa Dia Esa, yang mencintai keesaan, dan
mencintai yang hanya mencintai-Nya? Jika Dia mendekatkanmu kepada-Nya melalui
selain Diri-Nya, cintamu kepada-Nya menjadi tidak benar dan sia-sia. Akibatnya,
cinta kepada-Nya melalui di dalam hatimu menjadi rusak. Maka Dia menahan tangan
orang lain dari membantumu, dan lidah mereka dari memujimu, dan kaki mereka
dari mengunjungimu, agar mereka tidak memalingkanmu dari-Nya. Sudah dengarkah
kamu sabda Nabi Suci saw?
Hati mencintai yang berbuat kebaikan, dan benci kepada yang berbuat keburukan.
Maka Dia tahan orang dari berbuat kebaikan kepadamu, hingga kau sadari
keesaan-Nya, mencintai-Nya dan sepenuhnya menjadi milik-Nya, sehingga kau tidak
melihat kebaikan, kecuali yang berasal dari-Nya, kau lepas dari ciptaan,
kedirian dan dari segala selain Allah.
Melimpahlah karunia dan pujian kepadamu, hingga kau termuliakan di dunia dan di
akhirat.
Janganlah berburuk-laku: Lihatlah yang melihatmu, perhatikan yang
memerhatikanmu, cintailah yang mencintaimu, hulurkanlah tanganmu kepada yang
menjagamu dari kejatuhan, yang mengeluarkanmu dari kegelapan kejahilanmu, yang
menyelamatkanmu dari kehancuran, yang mensucikanmu dari noda dan kekejian, yang
akan melepaskanmu dari kebusukan iri, dari kedirian, dan teman-teman sesatmu,
dari penggalang jalan menuju Allah, dan dari segala yang hina dan mempesona.
Berapa lama kau akan jijik dengan hewanimu, ciptaan, ketakpatuhan, dunia,
kehidupan setelah mati, dan segala selain Allah; Kenapa kau begitu jauh dari
sang Pencipta segalanya, yang telah memaujudkan segalanya, yang awal dan yang
akhir, tempat, kembali, yang milik-Nyalah hati dan kesenangan jiwa, yang
memberi karunia?
INSYA
ALLAH BERSAMBUNG KE BAGIAN KE-63
Posting Komentar
Posting Komentar