بسم الله الرحمن الرحيم
Suatu
perkara yang wajib diimani dan tidak boleh diragukan adalah kekuasaan Allah
untuk menghidupkan kembali makhluk yang telah mati. Pada tulisan kali ini, kami
akan menyebutkan lima kisah tentang hidupnya kembali seseorang atau suatu kaum setelah
diwafatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yang disebutkan di dalam surat Al
Baqarah.
1.
Kisah tujuh puluh orang umat Nabi Musa ‘alaihis salam mati tersambar petir.
Kejadian
ini terjadi ketika sebagian umat Nabi Musa ‘alaihis salam yang berjumlah tujuh
puluh orang menuntut kepada beliau agar dapat menunjukkan wujudnya Allah ta’ala
kepada mereka secara jelas dan terang. Jika Musa tidak mampu untuk memenuhi
permintaan mereka tersebut, maka mereka tidak bersedia untuk beriman kepada
Musa.
Namun
ternyata Allah tidak menyukai perilaku mereka itu dan murka terhadap mereka.
Allah pun menurunkan azab kepada mereka dengan menyambarkan petir kepada
mereka. Ketika petir itu menyambar sebagian dari mereka, sebagian orang yang
lainnya menyaksikan hal tersebut hingga kemudian merekapun disambar oleh petir
pula.
Setelah
mereka semua mati akibat disambar petir, barulah Allah menghidupkan mereka
kembali agar mereka sadar dan mau bertaubat dari kesalahan mereka tadi.
Kejadian
ini Allah sebutkan di dalam surat Al Baqarah ayat 55-56:
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (55) ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Ingatlah)
ketika kalian berkata: “Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum
kami melihat Allah dengan jelas!” sehingga karena itu kalian disambar
halilintar, sedangkan kalian saling menyaksikan (satu sama lain). Setelah itu
Kami bangkitkan kalian sesudah kalian mati agar kalian bersyukur.”
2.
Peristiwa terbunuhnya seseorang dari kaum Nabi Musa ‘alaihis salam.
Pada
suatu hari, ada seorang umat Nabi Musa ‘alaihis salam yang mati terbunuh dan
pelaku pembunuhannya tidak diketahui. Terjadilah perselisihan di antara sesama
mereka dan saling tuduh-menuduh dengan mengatakan: “Kalianlah yang membunuh
orang itu!” Lalu yang lain membalas: “Justru kalianlah yang sebenarnya membunuh
dia!”
Akhirnya
mereka melaporkan kejadian ini kepada Nabi Musa. Lalu beliau memerintahkan
mereka untuk menyembelih seekor sapi betina dengan ciri-ciri khusus. Setelah
sapi betina itu disembelih, lalu Allah memerintahkan untuk mengambil salah satu
bagian dari anggota tubuh sapi betina tersebut untuk kemudian dipukulkan kepada
orang yang telah mati dibunuh tadi.
Setelah
orang mati itu dipukul dengan salah satu bagian anggota tubuh sapi betina
tersebut, lalu tiba-tiba orang mati itu menjadi hidup kembali. Lalu orang-orang
menanyakan kepada dia siapakah orang yang telah membunuhnya. Diapun kemudian
memberitahukan kepada mereka nama orang yang telah membunuhnya.
Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادَّارَأْتُمْ فِيهَا وَاللَّهُ مُخْرِجٌ مَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ (72) فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِ اللَّهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“(Ingatlah),
ketika kalian membunuh jiwa (seorang manusia) lalu kalian saling tuduh menuduh
tentang itu, dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kalian
sembunyikan. Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota
sapi betina itu!” Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah
mati dan memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kalian
berpikir.” [QS. Al Baqarah: 72-73]
3.
Kisah penduduk negeri yang pergi menghindari wabah penyakit menular.
Pada
masa dahulu kala di suatu negeri, terjangkitlah suatu wabah penyakit menular
yang sangat berbahaya sehingga dapat menyebabkan kematian. Karena takut akan
kematian, maka merekapun pergi meninggalkan negeri tersebut. Jumlah mereka
cukup banyak, yaitu mencapai ribuan orang. Mereka menyangka bahwa dengan pergi
keluar dari negeri tersebut mereka akan selamat dari kematian.
Ternyata
persangkaan mereka itu adalah salah. Demi menunjukkan kekuasaan-Nya, Allah
mematikan mereka seluruhnya. Setelah beberapa waktu lamanya mereka mati,
akhirnya Allah kembali menghidupkan mereka agar mereka menyadari bahwa kematian
itu sepenuhnya merupakan ketetapan Allah yang tidak bisa dihindari dan
bahwasanya Allah itu berkuasa untuk menghidupkan kembali orang yang telah mati.
Kisah
ini Allah ceritakan di dalam surat Al Baqarah ayat 243:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
“Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka
sebanyak ribuan orang karena takut mati, lalu Allah berfirman kepada mereka:
“Matilah kalian!”, kemudian Allah menghidupkan mereka (kembali). Sesungguhnya
Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur.”
4.
Kisah seorang musafir.
Pada
suatu ketika, ada seseorang yang melakukan perjalanan dengan menunggangi
keledai. Setelah beberapa lama melakukan perjalanan, sampailah dia di sebuah
kota yang tidak berpenghuni lagi dan bangunan-bangunan di sana sudah banyak
yang roboh dan rusak.
Dia
mengamati kota tersebut dan merasa takjub. Muncul di pikirannya bahwa kota yang
penduduknya telah mati dan bangunannya telah hancur dan rusak parah sedemikian
rupa, bagaimanakah caranya bila Allah ingin menghidupkan dan mengembalikan kota
ini seperti sedia kala.
Lalu
Allah mematikan orang tersebut selama seratus tahun, sehingga tinggallah
keledai dan bekal makanan dan minumannya begitu saja di situ. Tak berapa lama
kemudian, keledai itupun ikut mati di dekatnya.
Setelah
seratus tahun berlalu, Allah menghidupkan kembali orang tersebut dan bertanya
kepadanya: “Berapa lama engkau berada di sini?” Orang itu menjawab: “Saya baru
berada di sini sekitar setengah hari atau satu hari saja.” Allah berkata:
“Sebenarnya engkau telah berada di sini selama seratus tahun. Coba engkau lihat
bekal makanan dan minumanmu, ia masih belum berubah. Lihatlah pula keledaimu,
Kami ingin menjadikanmu sebagai bukti tanda kekuasaan-Ku kepada umat manusia.
Perhatikanlah tulang keledaimu, bagaimanakah cara Kami menyusun dan
menyambungnya kembali satu sama lain, kemudian setelah itu Kami balut ia dengan
daging.”
Setelah
orang itu melihat tanda kekuasaan Allah yaitu bagaimana Allah menghidupkan
kembali binatang yang telah mati dan menjadi tulang belulang yang berserakan,
diapun berkata: “Saya telah meyakini bahwasanya Allah itu Maha berkuasa atas
segala sesuatu.”
Kisah
ini disebutkan oleh Allah ta’ala di dalam surat Al Baqarah ayat 259:
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِي هَذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Atau
(tidakkah kamu tidak memperhatikan kisah) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah ia hancur?” Maka Allah mematikan orang
itu selama seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
“Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Dia menjawab: “Saya tinggal di sini
sehari atau setengah hari.” Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di
sini selama seratus tahun lamanya. Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang
belum lagi berubah, dan lihatlah kepada keledaimu (yang telah menjadi tulang
belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan
lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali,
kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya
(bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
5.
Kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menyembelih burung.
Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam adalah seorang yang sangat yakin akan kekuasaan Allah
dalam menghidupkan kembali makhluk yang telah mati. Akan tetapi muncul di dalam
hatinya suatu keinginan untuk dapat menyaksikan hal ini secara langsung dengan
mata kepalanya sendiri sehingga keimanannya menjadi semakin kuat dan mantap.
Oleh karena itu, beliau memohon kepada Allah agar dapat ditunjukkan kepadanya
hal tersebut.
Allah
subhanahu wa ta’ala mengabulkan permintaan Nabi Ibrahim. Untuk itu, Allah
memerintahkan beliau untuk menangkap hidup-hidup empat ekor burung, kemudian
dikumpulkan, dan setelah itu barulah dipotong-potong hingga menjadi
bagian-bagian yang kecil. Kemudian setelah itu, beliau diperintahkan untuk
menyebarkan potongan-potongan kecil dari keempat ekor burung tadi secara merata
di beberapa buah gunung.
Setelah
selesai melakukan hal tersebut, Allah ‘azza wa jalla memerintahkan Nabi Ibrahim
‘alaihis salam untuk memanggil keempat burung tersebut. Kemudian tiba-tiba,
beliau melihat suatu kejadian yang sangat menakjubkan, yaitu potongan-potongan
burung tadi kembali bersatu dan menjadi empat ekor burung yang utuh dan
sempurna seperti semula dan semuanya berkumpul kembali ke hadapan Nabi Ibrahim.
Kisah
ini Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan di dalam surat Al Baqarah ayat 260:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“(Ingatlah)
ketika Ibrahim berkata: “Wahai Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?”
Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap
(dengan imanku). Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung,
lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit
satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka
datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwasanya Allah itu ‘Aziz (Maha
Perkasa) lagi Hakim (Maha Bijaksana).”
Demikianlah
lima kisah yang menunjukkan kekuasaan Allah dalam menghidupkan kembali makhluk
yang telah mati.
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Aamiin.
Sumber: votreesprit.wordpress.com
Posting Komentar
Posting Komentar