(Pedoman dan tuntunan bagi
para pecinta dari orang mukmin dalam perjalanan ke akhirat)
Aku memohon kepada Allah
agar dengan risalah ini memberikan manfaat kepadaku dan kepada sekalian orang
Mukmin , maka Aku katakan -Maka wajib bagi kamu semua wahai saudraku yang
terkasih, untuk memperkuat keyakinanmu dan mempercantiknya, karena sesungguhnya yakin apabila
telah menetap di hati (qolbu) dan meluas di dalamnya maka segala sesuatu yang ghaib akan
terlihat nyata bagimu dan pada yang demikian ini maka berkatalah orang-orang
yang yakin sebagaimana yang dikatakan Sayyidina Ali bin Abi Tholib ra. wakarromaLlahu Wajhah ‘apabila
disingkapkan tabir, maka akan bertambahlah keyakinan’.
Dan yakin sesungguhnya adalah ibarat dari kekuatan iman yang meresap ke dalam jiwa yang menghilangkan segala keragu-raguan sehingga di dalam hati (qolbu) sama sekali bersih dari keadaan ragu-ragu dan cemas.. dan syaithan tidak akan mampu mendekat kepada mereka yang hatinya dipenuhi dengan yaqin bahkan mereka akan lari terbirit-birit mencari keselamatan. Sebagaimana yang disabdakan RasuluLlah SAW “Sesungguhnya syaithan menjauh dari bayang-bayang Umar. . tidaklah sekali-kali Umar melewati suatu jalan, sedang syaitan pasti melewati jalan yang lainnya–agar tidak berpapasan.
Dan yakin akan menjadi kuat
dengan beebrapa sebab diantaranya
1. Hendaknya hamba Allah
mencurahkan segala perhatiannya dan hatinya dan memperhatikan dengan
telinganya untuk mendengarkan ayat dan hadis yang menunjukkan kebesaran Allah Azza
wa Jalla dan kesempurnaanNya, dan keagunganNya, dan kekuasaanNya dan
kesendirianNya dalam mengatur urusan semua makhluk, dan kekuasanNya, serta
memperhatikan akan kebenaran para Rasul As. Dan kesempurnaan mereka, dan
terhadap apa-apa yang menguatkan risalah mereka dari beberapa mukjizat,
demikian juga memperhatikan mereka yang mendustakan Rasul hingga mereka
mendapat siksa dari Allah , dan memperhatikan dengan segenap hatinya
apa yang akan datang kelak di hari akhirat berupa pahala yang bagus dari Allah yang
dijanjikan bagi hambanya yang beriman dan berbuat kebajikan, demikian juga
siksa yang akan dihadapi orang-orang yang berbuat maksiyat –Firman Alah
‘Apakah belum cukkup sesungguhnyan Kami turunkan kepada kamu Al-Kitab yang
dibacakan kepada mereka.
2. hendaklah engkau melihat
dengan i’tibar pada kerajaan langit dan bumi dan apa yang diciptakan Allah dari
ciptan-ciptaan yang sangat ajaib. Dan memperhatikan permulaan adanya segala
yang diciptakan. –‘Dan akan Aku perlihatkan kepada mereka ayat-ayatKu di alam
raya dan juga pada diri mereka hingga tampak jelas bahwasanya Allah Maha
Benar’.
3. Hendaklah mengamalkan apa
saja yang sesuai dengan keimanannya lahir batin dan memperlihatkan keta’atan
kepada Allah Azza Wa Jalla –‘Dan bagi orang-orang yang
bersungguh-sungguh mencariKu niscaya akan Aku tunjukkan jalanKu’.
Dan buah dari yaqin adalah
tanangnya hati akan janji Allah dan mantap dengan apa-apa yang sudah
ditanggung oleh Allah dan menghadap dengan segenap jiwa raganya dan
meninggalkan segala yang menyibukkannya dari Allah dan kembali pada
setiap kesempatan kepada Allah dan mencurahkan tenaga untuk mencari
ridho Allah . maka Yakin sesungguhnya adalah dasar/pokok. Sedangkan
segala maqoomaat yang mulia , dan akhlak yang terpuji, dan amal
sholih, adalah termasuk cabangnya, dan buahnya, sedangkan akhlak dan amal
adalah mengikuti yaqin dalam hal kuat dan lemahnya serta sehat dan sakitnya.
Luqman As. telah berkata,
“tidaklah amal akan terjadi kecuali setelah adanya yaqin. Dan tidak sekali-kali
seorang hamba beramal kecuali sesuai dengan kadar keyakinannya. Dan tidaklah seorang hamba mengurangi amalnya hingga berkuranglah keyakinannya.. Dari itu RasuluLlah
SAW bersabda, “Al-Yaqiin, adalah iman seluruhnya. Dan bagi orang yang
beriman, ada tingkatan yaqiin yaitu
1. Derajad Ashabil Yamiin yaitu Pembenaran mereka akan
tetapi masih dimungkinkan mereka terserang ragu-ragu.
2. Derajad Muqorrobiin yang
mana imannya telah bersinar dalam hati mereka dan menetap di dalamnya sehingga
tidaklah tergambar di dalamnya akan cacat imannya itu, bahkan akan tampak
berlimpah di dalam dadanya.
3. Derajat Nabiyyiin yaitu
derajad para Nabi AS. Dan para ahli warisnya yaitu para Shiddiqiin (Para Sholihin/Para Waliyullah/Mursyid Kamil Mukammil, red) dimana
bagi Mereka sesuatu yang Ghaib adalah tampak nyata adanya. Dan dapat memberikan
i’tibarnya dengan tersingkapnya tabir/kasyaf .
Sumber: manakib.wordpres.com
Posting Komentar
Posting Komentar