27 tahun yang lalu di Serawak Malaysia, kami pernah diundang oleh para ulama. Dalam salah satu acara tersebut ada seorang ulama yang hanya akan berdzikir dengan kalimat Laa ilaha illallah Muhammadurrosulullah... Laa ilaha illallah Muhammadurrosulullah dst. Kemudian saya memberikan penjelasan bahwa kalimat tersebut ada didalam al-Quran dan al-Hadits tetapi tidak menggunakan Muhammadurrosulullah, diantaranya : surat Muhammad : 19, surat as-saaffaat : 35, serta beberapa hadits Nabi.
"Yang paling utama apa yang aku ucapkan dan apa yang diucapkan oleh nabi-nabi sebelumku yaitu : Laa ilaaha illallaah. "Barang siapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallaahdengan ikhlas, pasti masuk surga". "Jaddiduu iimaanakum aktsiru min qouli Laa ilaaha illallaah". "Talqinkan kepada orang-orang yang akan mati, kalimat Laa ilaaha illallaah". dll. "Jadi tidak ada muhammadurrosulullah. Kalau tuan mau menambahkannya silahkan saja, berarti tuan telah menambah al-quran dan hadits". Kata saya. Akhirnya ulama tersebut meminta talqin dzikir TQN diikuti oleh ulama yang lainnya.
Tidak ada kalimat lain yang dapat memperbaharui iman kecuali Laa ilaaha illallaah. Alhamdulillah kita telah mendapatkan kalimat ini langsung dari Pangersa Abah Anom yang merupakan silsilah ke-37 TQN pontren Suryalaya. Dalam sebuah hadits diterangkan : "Sesungguhnya Allah akan membangkitkan atau mengutus untuk umat ini setiap 100 tahun seorang peneguh iman umat (pembaharu iman mereka)". (HR. Abu Dawud, al-Hakim, dan al-Baihaqi dari Abi Hurairah). Bagi kita Pangersa Abah itulah pembaharu iman kita dengan memberikan kalimat Laa ilaaha illallaah. Laksanakan dzikir tersebut seperti apa yang diajarkannya.
Nabi Muhammad Saw. telah dipilih oleh Allah untuk dijadikan suri tauladan bagi kita umatnya. Beliau sudah meninggalkan kita. Tetapi ada penggantinya. "Ulama adalah pewaris para nabi". Oleh karena itu mari kita contoh Nabi Muhammad, mari kita contoh Guru Mursyid kita, pangersa Abah Anom baik dalam sikap, tutur kata dan perbuatannya.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS. al-Ahzab : 21). "Sesungguhnya pada diri mereka itu ada teladan yang baik bagimu..." (QS. al-Mumtahanah : 6).
(Sumber: suryalaya.org)
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
Posting Komentar