Menu

TQN PP.Suryalaya

 

logo suryalaya by www.dokumenpemudatqn.com,dzikir,tarekat,muslim,islam
Logo Suryalaya



(LOGO Suryalaya)

(Pertanyaan : Nanang Suryana) mohon maaf saya mau tanya kepada ikhwan/akhwat TQN Suryalaya, mengapa lambang/logo TQN Suryalaya bergambar kupu-kupu? mohon penjelasan.
 Jawaban :
(Sumber: Buku "Tanbih Dari Masa Ke Masa" tulisan HR. Mamat Rachmat terbitan YSB Suryalaya,hal.85-87 )

Logo Suryalaya

Lambang dari Pondok Pesantren Suryalaya digambarkan dalam bentuk kupu-kupu yang terdapat dalam bentuk di bawah sebagaimana gambar di atas . 
Bentuk dan isi

Lapisan pertama :Dasar bingkai segi lima.

Lapisan kedua :Kupu- kupu mempunyai :

+ empat sayap + dua belas garis – garis badan

+ dua mata kaki +empat kaki

Lapis ketiga :Padi dan kapas

Lapis keempat :Tujuhbelas sudut sinar Islam

Lapis kelima :Lafad Allah

Lapis keenam :Kubah masjid, AlQur’an,Hadits,Ijma’,Qiyas

Lima Trap Islam

05 – 09 – 1905, 7 Rajab 1323, PONDOK PESANTREN SURYALAYA
CAGEUR BAGEUR – LAHIR BATIN

Pengertian Isi dan Bentuk
Dasar Bingkai Segi lima mencerminkan :
• Satu azas Tunggal Pancasila
• Rukun Islam:
- Syahadat
- Sholat
- Zakat
- Puasa
- Haji

Kupu-kupu Lengkap

Empat Sayap, menggambarkan isi TANBIH

- Hormat kepada yang lebih tinggi derajatnya (lahir batin)
- Hidup rukun, damai, rendah hati, dan gotomh royong kepada orang yang sederajat dalam melaksanakan perintah Agama dan Negara.
- Jangan menghina kepada orang yang lebih rendah derajatnya.
- Kasih sayang, ramah, tamah terhadap fakir miskin.

- Kesemuanya ini untuk menghidup suburkan ajaran :
- Syariat
- Tarekat
- Hakekat
- Ma’rifat.

Dengan melahirkan tujuan,perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalian (kontrol)

Dua Belas Garis-Garis Badan,menunjukkan huruf kalimat LAA ILAAHA 
ILLALLAAH.

Dua Mata, artinya untuk mengawasi lurus dan lancarnya Hablun minallah dan hablun minannas.

Dua Kumis, artinya mengamalkan TQN yang akan menimbulkan keseimbangan lahir dan batin,dunia dan akherat serta agama dan negara.

Sebelas dan Sembilan Garis Sayap, artinya
- Sebelas garis sayap, mengingatkan jasa Wali Songo (sembilan) yang telah  menyebarluaskan agama Islam di Pulau Indonesia yang merupakan tonggak syi’ar Islam.
- Empat kaki, artinya berpijak kepada ermpat madzhab

Inti sari dari kupu-kupu ialah suatu proses kehidupan / perwujudan menuju keseimbangan.

- Binatang biasa (seperti ulat)
- Berubah seperti kepompong, dimana Radhoh seperti Tahalli.
- Dan dapat terus terbang menikmati rasa manisnya madu merupakan lambing  kebulatan hidup  yang terdiri dari jasmani, akal pikiran dan perasaan yang telah hasil bina dari tiga ajaran, yaitu:

- Islam ilmunya Fiqh
- Iman ilmunya Tauhid
- Ihsan ilmunya Tashawwuf
Sehingga bisa mencapai Tajalli

Padi dan kapas

- Padi terdiri sebanyak tujuh belas butir, mengartikan 17 (hari kemerdekaan RI)
- Kapas terdiri dari sebanyak delapan kelompok, mengartikan Bulan Delapan Tahun Kemerdekaan RI, Padi dan Kapas tersebut melambangkan KEMAKMURAN DAN KESUBURAN LAHIR BATIN

Tujuh Belas Sudut Sinar Islam, artinya:

- Tujuh belas rokaat dari sholat sebagai tiang atau tonggak agama Islam yang memancarkan sinar keagungan dan kejayaan abadi.
- Tujuh belas Agustus sebagai tanggal kemerdekaan RI

Lafadz Allahu adalah sebagai tujuan utama

Kubah Mesjid sebagai lambang agama Islam

- Satu kitab Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam

- Satu kitab Hadits adalah sumber hukum Islam kedua.

- Lima Trap adalah lima waktu sebagai kewajiban umat Islam, yaitu:
- Shubuh
- Dzuhur
- Asyar
- Maghrib
- Isya

-> 05-09-1905, 07 Rajab 1323: berdirinya Pondok Pesantren Suryalaya.

Arti Wacana
1. Merah lambang berani karena benar
2. Putih lambang kesucian, kejujuran dan keikhlasan yang menjadi sifat 

dasar tujuan pokok Pondok Pesantren Suryalaya.
3. Kuning Emas lambang Keagungan yang Kekal Abadi
4. Hijau lambang kemakmuran dan kesuburan dalam kehidupan secara lahir batin
===========================================
Jawaban tambahan: Kyai Mmaskur Maskur : 

Saya sedikit comen dulu tentang binatang kupu-kupunya belum sampai comen Logo TQN berlambang kupu kupu......................... Di dunia ini, pada dasarnya kehidupan manusia dibagi menjadi tiga golongan model atau karakteristiknya. Pembagian tiga model kehidupan tersebut, dapat kita lihat dengan jelas dengan memahami hakikat kehidupan dari sebuah makhuk ciptaan Allah swt, yaitu Ulat, Kepompong, dan akhirnya menjadi Kupu-Kupu. Bagaimana sebenarnya filosofi dari kehidupan binatang tadi, inilah yang akan kita ulas yang mana dapat dijadikan sebagai salah satu bahan renungan kepada kita semua,
sesungguhnya hidup kita itu termasuk Ulat, kepompong atau sudah menjadi Kupu-Kupu.Untuk menilai lebih model kehidupan binatang tersebut, mari kita perhatikan dengan seksama satu per satu. Pertama adalah model hidupnya Ulat. Seperti yang kita ketahui, Ulat dalam hidupnya selalu makan dan terus makan tanpa berhenti sampai daun-daunan habis. Kotorannya tercecer dimana. Bila kita pegang/disenggol maka dampaknya bagi kita akan menimbulkan rasa gatal dan bengkak. Bentuknya pun secara fisik menurut sebagian orang adalah “Nggilani”Makna yang bisa kita petik adalah bahwa model hidup Ulat adalah bahwa hidupnya hanya digunakan untuk makan saja, mengejar materi tanpa henti. Hidupnya untuk menumpuk kekayaan dan tanpa kenal henti sampai yang dimakannya habis, kalau habis maka biasanya akan mencari lahan lain. Hidupnya tidak merasa puas dan tidak pernah bersyukur, karena mereka bilang bahwa hartanya selalu kurang dan kurang. Hidupnya juga meninggalkan sifaf dan sikap yang kurang terpuji, kotorannya dimana artinya jejak jeleknya dimana-mana, mereka seakan tidak peduli bahwa mereka sebenarnya hanya menyebarkan kehinaan, kenistaan, kejelekan dan selalu merugikan. Bila kita singgung, mereka akan marah dan membuat yang menyinggungnya akan merasa kegatalan, menyakitkan dan menimbulkan efek (bengkak). Bentuknya pun nggilani artinya secara fisik sebenarnya orang yang jenis ini sangat tidak pantas dilihat, mereka seakan tidak peduli dengan norma yang berlaku dimasyarakat.

Kedua adalah sifat dan karakter Kepompong mencerminkan hidupnya sudah meningkat pada tataran menahan hawa nafsu, bertapa, ngeposne roso atau berpuasa. Hidupnya hanya berada di dalam daun untuk berlindung. Mereka hanya bergela-gelo saja. Namun tubuhnya justru gemuk, dan akan aman jika terus berada didalam perlindungannya.
Maknanya adalah bahwa orang yang polanya seperti hidupnya Kepompong, maka mereka termasuk sudah meningkat kepada tarat berpuasa, ngeposne roso. Hidupnya merasa ikhlas dan dalam kesehariannya selalu ingat kepa Yang Maha Kuasa untuk selalu berdzikir. Mereka hanya makan seadanya yang sudah dianugrahkan kepadanya dan merasa cukup, buktinya mereka justru gemuk. Karena pada dasarnya rejeki mereka sudah ada yang mengatur. Mereka tidak akan bersusah payah untuk mencari makanan lagi, karena kalau mereka keluar dari sarangnya, maka resikonya akan dimakan burung atau ayam. Artinya jika mereka masih mencari tambahan makanan atau tidak mampu menahan hawa nafsu, maka akhirnya hidupnya tidak akan selamat. Jika difitnah orang, diolok-olok mereka diam dan tidak merasa sakit apalagi dendam. Hidupnya penuh ketawadhuan dan selalu bertawakkal kepada Allah swt.
ketiga adalah model hidupnya Kupu-Kupu. Kalau Kepompong sudah menjadi kupu-kupu, maka mereka akan berubah menjadi bentuk yang sangat indah. Baik anak-anak maupun orang dewasa pun banyak yang suka melihat keindahan Kupu-kupu. Kupu-kupu pun hanya mau makanan dari sari-sari bunga saja.
maksudnya adalah bahwa orang yang sudah dalam tingkatan kupu-kupu, maka hidupnya termasuk dalam golongan “Kasuwargan” Hidupnya sudah termasuk golongan-golongan surga. Mereka hanya mau makanan dari sari-sari bunga. Mereka hanya mau makanan yang halal dan berkualitas baik. Hidupnya menyenangkan orang, dari berbagai kalangan manapun. Bentuknya sangat indah dan menyenagkan orang yang memandang. Maksudnya tindak-tanduknya, perilakunya sangat bermanfaat bagi orang lain, sikapnya sangat menawan pantas menjadi tauladan ummat di dunia ini. Perkataannya menyejukkan, nasehatnya sangat meneduhkan hati. Pikiran dan cara pandangnya sangat jauh ke depan. Orang lain tidak ada yang merasa benci dan dendam kepadanya, karena kalau kita berada di dekatnya kita akan merasa nyaman, menyenangkan dan memberi rasa pengayoman.
Jadi, anda renungkan secara mendalam dan anda berhak memilih dan mengamalkannya tentunya dengan ikhlas dan beradabiyah. Jadi, pilih hidupnya Ulat, Kepompong atau Kupu-kupu itu semua terserah keinginan anda. Jika anda masih sibuk mengejar dunia maka anda berarti masih ulat. Jika anda mampu menguasai diri atau mengendalikan diri berarti anda termasuk Kepompong, dan jika anda bermanfaat bagi alam semesta maka anda layak menyandang predikat Kupu.

Posting Komentar

Unknown mengatakan... 2 November 2013 pukul 16.40

terimakasih pak kyai... hatur nuhun,,

Unknown mengatakan... 10 November 2013 pukul 20.27

sami-sami kangmas
mhn maaf kami bkn kyai....
salam persaudaraan selalu...

 
Top