(Dari Status
Ustadz Yefi Mieftah di Face Book)
Ada lima yang
menutupi mata hati manusia. Kelima hal itu dilakukan manusia dalam kesadaran
penuh, hanya saja manusia tidak mampu menghindar darinya bahkan melakukannya
secara kolektif. Kecuali, bagi manusia yang telah mendidik jiwanya dengan sifat
dan sikap ikhlas.
Pertama, manusia
menjadi tertutup mata hatinya lantaran selalu memperturutkan hawa nafsu. Hawa
nafsu telah mendorong untuk melakukan semua yang dilarang Alloh.
"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada
Tuhannya, dan sesungguhnya mereka menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan
sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka, apakah dia
tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan
dilahirkan apa yang ada di dalam dada." (QS al-'Aadiyaat: 6-10). Dalam
kondisi batin manusia seperti ini penting kiranya diobati dengan senantiasa
beristigfar, berzikir kepada Alloh.
Kedua, cinta dunia dan takut mati. Ujian bagi kaum Muslimin mengenai hal ini tergambar dalam surat Ali-Imran: 142. Pada waktu itu pasukan pemanah yang telah ditempatkan Nabi di atas bukit tergoda hatinya oleh harta dunia yang berserakan di bawah sehingga mereka meninggalkan tugas dari Nabi. Mereka akhirnya luluh-lantah. Saat ini fragmen serupa tapi tak sama senantiasa berulang dan terjadi menerpa manusia. Sebetulnya dengan terus-menerus melakukan zikir, maka manusia akan sampai pada pola hidup zuhud; suatu sikap yang menganggap bahwa dunia harus dikuasai bukan dunia yang menguasai manusia. Seorang yang zuhud tak lagi berambisi terhadap dunia, tidak cinta dunia, dan tak takut mati.
Ketiga, setan. Manusia yang dikuasai setan pandai sekali menghiasi perbuatan buruk dengan menjadi (seolah-olah) baik. Ia hipokrit tulen. Tabiat setan ini bisa diredam dengan mendekatkan diri kepada Alloh. Keempat, tabiat buruk. Ini merupakan suatu perbuatan yang memang sudah menjadi tabiat (kebiasaan) dan telah mentradisi dalam individu maupun masyarakat. Untuk meruntuhkan tabiat buruk tersebut, lagi-lagi dibutuhkan zikir yang banyak kepada Alloh. Kelak zikir akan menukar tabiat buruk menjadi tabiat baik.
Kelima, dosa. Manusia diperintahkan untuk beristighfar, memohon ampun kepada Alloh (QS Nuh: 10-12). Dosa kita selama ini telah menghalangi turunnya musim yang teratur, rezeki yang merata, anak-anak yang saleh, dan kesejukan dan keharmonisan hidup antarsesama. Ampunan dan pertolongan Alloh pasti akan datang jika kita memintanya (QS Al-Baqarah: 186).
Karena itu, marilah kita bersama-sama memohon ampun kepada Alloh ihwal perbuatan khilaf dan dosa yang selama ini kita lakukan. Jangan pernah dihitung 'amalan' yang telah dilakukan, karena KaruniaNYA/RahmatNYA jauh lebih besar dan tak mungkin dihitung Mudah-mudahan Alloh menyelamatkan negeri ini dari keterpurukan berkepanjangan dan kenistaan tak bertepi. Pun Alloh buka mata hati kita hingga mampu menangkap realitas absolut dan gerak-Nya. Aamiin
Kedua, cinta dunia dan takut mati. Ujian bagi kaum Muslimin mengenai hal ini tergambar dalam surat Ali-Imran: 142. Pada waktu itu pasukan pemanah yang telah ditempatkan Nabi di atas bukit tergoda hatinya oleh harta dunia yang berserakan di bawah sehingga mereka meninggalkan tugas dari Nabi. Mereka akhirnya luluh-lantah. Saat ini fragmen serupa tapi tak sama senantiasa berulang dan terjadi menerpa manusia. Sebetulnya dengan terus-menerus melakukan zikir, maka manusia akan sampai pada pola hidup zuhud; suatu sikap yang menganggap bahwa dunia harus dikuasai bukan dunia yang menguasai manusia. Seorang yang zuhud tak lagi berambisi terhadap dunia, tidak cinta dunia, dan tak takut mati.
Ketiga, setan. Manusia yang dikuasai setan pandai sekali menghiasi perbuatan buruk dengan menjadi (seolah-olah) baik. Ia hipokrit tulen. Tabiat setan ini bisa diredam dengan mendekatkan diri kepada Alloh. Keempat, tabiat buruk. Ini merupakan suatu perbuatan yang memang sudah menjadi tabiat (kebiasaan) dan telah mentradisi dalam individu maupun masyarakat. Untuk meruntuhkan tabiat buruk tersebut, lagi-lagi dibutuhkan zikir yang banyak kepada Alloh. Kelak zikir akan menukar tabiat buruk menjadi tabiat baik.
Kelima, dosa. Manusia diperintahkan untuk beristighfar, memohon ampun kepada Alloh (QS Nuh: 10-12). Dosa kita selama ini telah menghalangi turunnya musim yang teratur, rezeki yang merata, anak-anak yang saleh, dan kesejukan dan keharmonisan hidup antarsesama. Ampunan dan pertolongan Alloh pasti akan datang jika kita memintanya (QS Al-Baqarah: 186).
Karena itu, marilah kita bersama-sama memohon ampun kepada Alloh ihwal perbuatan khilaf dan dosa yang selama ini kita lakukan. Jangan pernah dihitung 'amalan' yang telah dilakukan, karena KaruniaNYA/RahmatNYA jauh lebih besar dan tak mungkin dihitung Mudah-mudahan Alloh menyelamatkan negeri ini dari keterpurukan berkepanjangan dan kenistaan tak bertepi. Pun Alloh buka mata hati kita hingga mampu menangkap realitas absolut dan gerak-Nya. Aamiin
Posting Komentar
Posting Komentar