Achmad Syarif Hidayat
Kata Annisa 57 X, lebih 2 X dari kata rijal
# PEREMPUAN DALAM AL-QUR'AN #
Tidak ada sesuatu pun Al Qur'an yg dapat di jadikan justifikasi praktek apartheid terhadap kaum perempuan, yang sekarang ini merajalela di perbagai negara Muslim. Diskriminasi ini muncul dari tradisi timur dekat tertentu, bukan dari Islam.Ketika membicarakan perempuan dalam Islam, kita memutuskan membatasi pembicaraan visi Al-Qur'an tentang perempuan, keputusan d ambil karena beberapa alasan.
Pertama : berbeda dengan Hadist, AlQur'an adalah sumber nilai Islam yg otentisitasnya tdk pernah d perdebatkan. Para ulama menyebutkan semua ayat Qur'an adalah "qoth'iyy al-wurud wad dilalah". Dengan merujuk kepada Qur'an, kita menunjuk pada islam dalam bentuknya yg paling ilahi. Lepas dari pemikirannya, AlQur'an tidak d pengaruhi oleh campur tangan manusia, dngn demikian terbebas dari tradisi kultur manapun. Hadist sebaliknya tumbuh dan berkembang dalam sejarah. Sunah yang merupakan penafsiran para ulama tentang Hadist, tentu saja sangat d pengaruhi oleh situasi historis dan latar belakang kultular penelitinya, karena itu ketika merujuk pada Hadist, kita harus meneliti hadist-hadist itu dgn sangat kritis. Sebelum menyimpulkan sesuatu dr hadist, kita harus mempersoalkan otentisitas, validasi dan relevansinya dngn topik.
Kedua : AlQur'an adalah sumber syari'at pertama. Karena itu, ia menjadi rujukan sumber lain. Kebenaran sunah, ijma, qiyas harus d uji dngn AlQur'an.Selain iti AlQur'an tidak d ikhtilafi, berbeda dgn hadist,
Deskripsi Karakteristik Perempuan
salah satu hal yang menakjubkan dari Qur'an ialah tidak adanya penggambaran perempuan secara fisikal. Tidak ada satu ayat pun yang melukiskan "keindahan" perempuan secara jismaniah. Perempuan cantik tidak menjadi tokoh dalam Qur'an. Bila melukiskan hubungan jismaniah yg berkenaan dgn pelaksanaan syari"at antara perempuan dan laki laki, Qur'an menggunakan kata kata halus seperti >> bersentuhan dgn perempuan (4:43), bercampur dgn perempuan kamu (2:187), atau datangilah ladang kamu sekehandak kamu (2:233)AlQur'an sering menambahkan kata genetatif pada nisa, seperti " nisa ukum, nisa ana, nisa ahum, nisa ahunna" dan tipologi perempuan dalam Qur'an sangat banyak seperti : maryam dll...
Posting Komentar
Posting Komentar