” Wahai org yang beriman, Ingatlah dengan ingatan/dzikir yang banyak. (QS. Al-Ahzab:41)”
“Ingatlah, saya akan memberitahu kalian tentang sebaik-baik amal kalian, paling sucinya amal kalian di sisi Raja Kalian, Paling tingginya amal kalian dalam Tingkatan beberapa Derajat, dan Paling baiknya Pemberian daripada emas dan perak, Jika kalian Bertemu musuh-musuh kalian (Hawa nafsu), maka kalian akan memukul leher-leher mereka(ganti) memukul leher-leher kalian, Para sahabat bertanya:” Apa itu Wahai Rosululloh?..
Beliau menjawab: Dzikrulloh”
Beliau menjawab: Dzikrulloh”
(HR.Baihaqi dari Ibnu Umar, Kanzul Ummal 1/428.)
“Hari Kiamat tidak akan sampai terjadi sampai di bumi ini hingga tidak ada yang mengucap Alloh, Alloh”
(HR.Muslim dari Anas Bin malik )
“Ingatlah Aku(Alloh), maka aku akan mengingatmu”
(Al Baqarah :152)
Dzikir adalah merupakan Rukun yang sangat kuat dalam menuju Al-haq bahkan keberadaannya merupakan tiang, tiada akan menyampaikan kepada Al haq kecualai melanggengkan istiqamah dzkir, Dzikir ada dua macam Yaitu dzkir lisan dan dzkir qolbu (HR.At-Tarmudzi dari anas bin malik) Dzkir lisan mengantarkan hamba kepada pada kelanggengan dzikir Hati/qolbu, Dzikir lisan Punya pengaruh untuk mengantarkan kepada dzkir Hati.
Menurut Para ahli mukasafirin dan Ahl- khawas Dzikir yang langgeng meyebarkan Kewalian, barang siapa yang melangenggkan Dzikir maka di anugrahi Penyebaran Kecintaan Kekasihnya dan jika Dia mencabut dzkirnya maka Penyebaran Kecintaannya akan dicabut darinya.
Dzikir kepada alloh dengan Qolbu adalah Pedang para Penempuh bagi orang-orang yang menuju Ilahiyah, Dengan Pedang itu maka mereka berperang melawan musuh-musuhnya (hawa nafsu) dan menghalau beberapa Penyakit (lahir dan Bathin) yang mencoba menganggunya, dan dengannya menghalau beberapa Musibah dari semua yang dibencinya, Muhammad Al-Wasithi pernah ditanya tentang keutamaan Dzikir,lalu dia menjawab : “Yaitu keluar dari medan Kelupaan dan menuju ke istiqomahan Hati yang mampu mengalahkan tekanan ketakutan dan menambah tarikan Rasa Cinta Kepada Alloh, Dzun Nun Al-Mishri berkata: “Barang Siapa Ingat alloh dengan Ingatan yang Haqiqi maka dia pasti lupa segala sesuatunya disisi ingatannya dan Alloh akan menjaganya dari segala sesuatunya.
Keistimewaan Dzkir tidak dibatasi Ruang dan waktu, bahkan tidak ada kecuali seoang hamba diperintahkan berdikir, baik bersifat wajib dan sunat. Shalat meski kedudukannya sebagai Ibadah yang paling mulia disisi Alloh adalah merupakan rangkaian dari pada Dzkir dan Doa. dan Menurut Syeikh Abu Ali Ad-Daqaq pernah ditanya, Apakah dzkir dan berfikir lebih mulia?”
Apa yang terjadi pada Syaikh?”
“Bagi saya,” jawab Asy-Syaikh Abu Abdurrahman,”Bahwa zikir lebih sempurna daripada berfikir, karena Allah adalah Dzat Al-Haqq di Sifati dengan dzkir tidak dengan Berfikir, Sesuatu yang menjadi Sifat Al-Haq adalah lebih sempurna dan kesempurnaannya dari pada sesuatu yang dikhususkan oleh Mahluk Sebagai Sifat Al-Haq.
Dalam Suatu Hadis disebutkan Jibril a.s pernah berkata kepada Rosululloh SAW, bahwa Alloh SWT berfirman:”Saya memberi umatmu sesuatu yang belum Pernah Saya Berikan kepada Umat Sebelumnya.”
Apa Itu, Wahai Jibril?” Jawab Rosululloh SAW..
“Yaitu Firmannya mengatakan:(karena itu), Ingatlah Kalian, maka akupun pasti MengingatMu (QS.Al-Baqarah:152)
Menurut Akhli tafsir ayat tadi adalah Bermakna bahwa Malaikat selalu berkonsultasi dengan Orang Yang berdzikir ketika hendak mencabut Nyawanya bahkan Menghiburnya bagi yang akhli Berdzkir. Dan dalam Kitab Taurat Musa a.s Pernah bertanya,”Wahai Tuhan, Dimana Engkau Berada?”
“Di Qolbu hambaku Orang-orang beriman (yang selalu senantiasa Berdzkir)”
artinya, Aktifitas Dzkir yang menetap didalam hati Karena Alloh SWT bebas dari Segala yang bersifat mebetap, berubah dan berpindah,dan Dia menetap dan mewujudkannya dalam Hati Hambanya yang Berdzkir”.
Bahwa dikatakan beberapa akhli Haqeqat dan Bebarapa para Sahabat nabi dari Salam Al Farizi, dan zait Bin Haritsah dll mengatakan bahwa mencapai rasa Manis dalam Kehidupan ada Tiga Hal Yaitu : Khusu di dalam Shalat, Dzkir selalu mengisi aktifitas kehidupan, dan Membaca qur’an sesuatu yang tdk pernah ditinggalkannya setiap hari, Dikatakannya Jika Mengingat-Ku lebih menguasai hamba-Ku, maka berarti Dia Rindu kepada-Ku yang membuat Saya Rindu kepadanya. Dan Ingatlah Aku(Alloh SWT) mewahyukan kepada Nabi Daud a.s “Bersamaku Bergembiralah dan dengan MengingatMu(Dzkrullah) dan dengan mengingatKu bersenang-senanglah” dan segala sesuatu mempunyai siksaan dan Siksaan bagi Orang yang Marifatullah adalah keterpustusan dari Dzkir, Di Dalam Kitab Injil disebutkan:” Hai Isa a.s Ingatlah Aku ketika kamu Marah, maka Pasti aku mengingatmu ketika Aku Murka, Ridalah dengan Pertolongan-Ku Karena Pertolongan-Ku lebih baik daripada Pertolongan (jasadmu/ihtiarmu) maka berdzkirlah kepada_KU”.
Posting Komentar
Posting Komentar