Menu

TQN PP.Suryalaya

 

airterjun by www.dokumenpemudatqn.com
(Air Terjun,memiliki kekuatan)
(Status dan tulisan Bunda Itje Paulina di Facebook Pemuda TQN Suryalaya)
...................DARI AIR................(sambungan)Ciri air (lanjutan)(1)..(2)..(3)..

(4) KEKUATANnya (bisa mengalahkan api) Bukti rasa antipati / bermusuhan terhadap syetan. Air bisa memadamkan api. Benda yang basah tidak mudah terbakar api. Andaikan dalam sehari manusia tak pernah bersuci (wudhu) maka syetan “bisa langsung” menggodanya. Sebaliknya, jika dalam sehari manusia senantiasa dalam keadaan basah oleh air wudhu, maka syetan “tidak bisa langsung” menggoda tetapi menggoda melalui benda-benda yg mudah menyerap air untuk disodorkan, sehingga air wudhu lebih cepat kering sebelum waktunya. "Benda" yg mudah menyerap air adlh semua bentuk perbuatan maksiat yg serba “panas” sebagai simbol percikan api neraka. 

Barang siapa tidak berlebihan mencintai kebendaan, maka air wudhunya tidak mudah terserap olehnya. 
Air satu gelas adalah sangat lemah bila disiramkan kepada kobaran api yg besar. Tapi bila gelas dituangkan di bawah kran yg airnya mengalir terus-menerus dari pipa / slang yg panjang bersumber dari mata air, maka dengan berkali-kali siraman, pasti kobaran api yg besar akan padam juga. Begitu juga hendaknya manusia jangan melawan syetan dengan kekuatannya sendiri, tapi senantiasa berhubungan dengan Alloh sebagai sumber kekuatan agar mengalirkan kekuatanNya kepada kita untuk mengalahkan syetan, bahkan Alloh sendiri yg akan menyiram syetan.

Hati/qolbu manusia kondisi “kering” oleh dzikir kepada Alloh, maka ia akan menggeliat-geliat ketika syetan mendekatinya. Sebaliknya, jika ruang hati manusia kondisi “basah” oleh dzikir kepada Alloh, sedangkan syetan tetap nekat mendekat, maka ia akan menggeliat-geliat di tanah, ketika semua syetan berkumpul dan saling bertanya : apa yang terjadi atas dirinya ?. salah satu dari mereka menjawab : "seorang manusia telah menyentuhnya."

#Note :#Penyebab orang yg beriman ketika dimasukkan ke Neraka tidak jatuh ke dalam titik api yg paling bawah karena bisa memadamkan api neraka adalah hatinya dalam keadaan “basah” oleh keimanan (meskipun) – hanya satu tetes / satu percikan nempel di dinding hatinya.
Iman yg penuh (hatinya hanya berisi AIr) maka tidak akan masuk ke dalam Neraka, tapi hanya melewati saja untuk naik ke Sorga. Sedangkan iman yg kurang (hatinya berisi BENDA BASAH) maka akan masuk ke dalam Neraka untuk dibakar bendanya agar menguap airnya ke atas bersama orangnya naik ke Sorga. Orang yg imannya tidak ada (hatinya kering bahkan penuh kebendaan) maka akan masuk ke dalam Neraka terbakar selamanya, karena dalam dirinya tidak ada unsur basahnya / berupa air keimanan yg bisa menguap ke atas.

(5) KELEMAHANnya (dikalahkan angin) Dalam keadaan diam akan mudah berombak jika diterpa angin. Air yg diam berakibat jadi tempat bersarang penyakit atau lama kelamaan akan kering oleh angin. Begitu pula manusia dalam keadaan “diam” alias kosong pikiran, pekerjaan, getaran iman, maka mudah kemasukan pikiran buruk, perbuatan buruk, bahkan hawa nafsu yg buruk.
Padahal sifatnya air adalah mengalir terus – dari hulu s/d muara – tanpa henti. 
Bukankah binatang buas dalam sungai lebih suka nge”time” di air yg diam ?, begitu pula manusia yg “menganggur” dari berdzikir, akibatnya mudah timbul sifat buasnya seperti binatang. 
Karena itu, air dalam diri kita harus terus digerakkan mengalirkan diri alias mendahului menyibukkan diri sebelum nafsu menyibukkan kita. Dengan mengalirkan lafad dzikir - secara lisan / getaran hati - maka sepanjang waktu bernilai ibadah.
Ingatlah bahwa kehilangan waktu ruhani lebih dasyat dibanding kematian, karena kehilangan waktu ruhani berarti terputus dari Alloh, sedangkan kematian hanyalah terputus dari makhluq

Posting Komentar

 
Top