(Dokumen
no.256 Status Wahyu Pratama di Facebook Pemuda TQN Suryalaya)
Ghurur
adalah penyakit hati yang menimpa banyak orang di dunia ini, ghurur menurut
bahasa artinya adalah tertipu daya, penyakit ghurur ini telah di jelaskan oleh
Imam Ghazali dengan panjang luas sekali di dalam kitabnya “Ihya` Ulumuddin
“
Penyakit
ghurur ini sangat membahayakan sekali sebab kebanyakan orang yang menderitanya
tidak merasa bahwa mereka terserang penyakit ghurur ini, kita tidak
membicarakan ghururnya orang-orang kafir terhadap diri mereka atau kehidupan
dunia ini, tetapi kita membicarakan penyakit ghurur yang diderita oleh umat
Islam selama ini.
Imam
Ghazali telah membagi ghurur ini kepada empat golongan :1. Golongan ulama.2.
Golongan para Abid ( orang yang suka beribadah).3. Golongan orang yang mengaku
sufi.4. Golongan orang yang memiliki harta , dan orang-orang tetipu daya dengan
dunia.
1.
Golongan ulama
Penyakit
ghurur ini tidak terlepas dari hati seorang ulama, bahayanya jika mereka tidak
mengetahui bahwa mereka telah terkena virus ghurur yang membahayakan, akhirnya
tidak secepatnya untuk mengobati penyakit itu, penyakit ghurur ini menyerang
dengan cepat sehingga si penderita "mati" dari rasa harapan dan kesadaran
diri kepada Allah.
Seorang
yang alim merasa bahwa ilmu itu adalah mulia, mengajarkannya kepada orang
adalah perkara yang mulia pula, maka dia lalai dan tertipu daya dengan sibuk
mengajarkan ilmu tanpa membekalkan amal ibadah dan mengamalkannya terlebih
dahulu sebelum disampaikan kepada orang lain, ini adalah penyakit ghurur.
Seorang
yang alim merasa memiliki ilmu sehingga beliau merasa bahwa dirinya mesti di
hormati dan disegani, ingin selalu dikedepankan dan di ketengahkan,
keinginannya agar seluruh perkatannya didengar, seluruh perkataannya benar,
ingin diangkat-angkat dan dipuja-puja, setiap orang mesti mencium tangannya,
ini adalah penyakit ghurur.
Seorang
ulama yang alim dengan ilmu syari`at dan selalu mengamalkannya kemudian
mengajarkannya kepada orang lain, tetapi beliau tidak memahami ilmu makrifat
kepada Allah, dengan alasan bahwa tidak ada ilmu tersebut, maka ini juga bagian
dari orang yang memilki penyakit ghurur.
Seorang
yang berhasil mengamalkan ilmunya , menjauhkan anggota tubuhnya dari segala
maksiat, melaksanakan segala amalan ta`at, tetapi lupa membersihkan dirinya dan
hatinya dari segala maksiat hati seperti hasad, riya`, takabbur, ini juga orang
yang terserang penyakit ghurur.
Seorang
ulama yang mengamalkan segala ta`at dan menjauhkan segala maksiat, beliau
merasa bahwa dirinya bersih dan dekat dengan Allah, maka ini juga penyakit
ghurur, sebab Allah lebih mengetahui keadaan hati para hambanya.
Seorang
ulama yang sibuk dengan berjidal, berdebat, bukan untuk mencari kebenaran tetapi
untuk mencari ketenaran dan kehebatan, bila mampu mengalahkan lawan maka dia
tergolong orang yang hebat dan alim, ini juga tergolong penyakit ghurur.
Seorang
ulama yang selalu berdakwah dan berceramah dengan menyampaikan untaian
kata-kata yang indah, dapat menarik perhatian para pendengar, sehingga
mendatangkan peminat-peminat yang banyak, pengikut yang setia, lupa dengan
tujuan dakwah yang sebenarnya, sibuk hanya mencari ketenaran dan nama, penyakit
ini juga tergolong ghurur.
2.
Golongan 'Abid.
Kegiatan
ibadah juga dapat membawa seseorang tertipu daya dengan diri sendiri sehingga
bukan menjadikan diri semakin dekat dengan Allah bahkan membuat diri menjadi
jauh, diantara contohnya :
Seseorang
yang sibuk dengan ibadah-ibadah sunnah dan fadhilah tetapi melupakan dan
meninggalkan ibadah-ibadah wajib, seperti sibuk melaksanakan shalat sunnah
malam tetapi meninggalkan shalat subuh karena ketiduran dan kelelahan ketika
waktu malamnya atau senang dengan sholat tarawih tapi masih punya hutang sholat
fardlu/belum diqodlo'.
Orang
yang sibuk mengambil air wudhu` dan berlebih-lebihan di dalam membasuhnya
disebabkan was-was yang datang didalam hati mengkabarkan bahwa wudhu`nya tidak
sah, penyakit was-was yang menimpa pada setiap ibadah merupakan bagian ghurur
juga.
Seseorang
yang terlalu sibuk membaca al-Qur`an, tetapi tanpa mau memikirkan dan memahami
segala makna-maknanya, sehingga tidak memahami apa maksud atau
penjelasan-penjelasan dari yang ia baca setiap hari.
Seseorang
yang sibuk dengan puasa setiap harinya, tetapi lidahnya selalui menceritakan
aib orang lain, tidak pernah menjauhkan hatinya dari riya` dan
penyakit-penyakit hati, puasanya selalu dibuka dengan makanan-makanan yang
haram.
Seseorang
yang menunaikan ibadah haji hanya karena ingin digelar dengan haji, tidak
mengikhlaskan diri untuk melaksanakan amal ibadah haji, tidak meninggalkan
segala kejahatan-kejahatan, melaksanakan ibadah haji agar dipandang orang dan
dianggap orang kaya.
Seseorang
yang mengamalkan Ibadah sunnah dan fadhilah merasakan ibadah tersebut nikmat
dan lezat, mendapatkan ke khusyu'an, tetapi jika melaksanakan ibadah yang wajib
dan fardhu tidak merasakan kenikmatan dan kekhyusu'an.
Seseorang
yang melaksanakan zuhud dan ibadah , bertaubat dan berzikir, merasakan bahwa
dia telah sampai kepda derajat kezuhudan, telah sampai kepda derajat makrifah
kepada Allah, padahal hatinya masih tersimpan segudang kecintaan terhadap
dunia, mengaharap pangkat dan kedudukan, mengharap pujian dan penghormatan.
3.
Golongan orang yang mengaku sufi.
Seseorang
yang mengaku sufi, menggunakan pakaian-pakaian tertentu, bergaya dengan gaya
ulama-ulama sufi, berzikir dengan menari dan nyanyian-nyanyian pemenuh hawa
nafsu, menganggap diri telah sampai kepada Allah, menganggap mendapat ilham dan
kasyaf. inilah termasuk mereka yang tertipu/ghurur.
Seorang
yang mengaku sufi, merasa telah berbuat zuhud dan wara`, memakai pakaian yang
usang dan bau, mementingkan bersih hati, tetapi segala anggota tubuh kotor
dengan maksiat dan dosa. ini adalah penyakit ghurur
Seseorang
yang mengaku sufi, tetapi tidak mengikuti jalan para ulama-ulama pembesar sufi
seperti Imam Abu Qosim al-Junaidi al-Baghdadi dan yang lainnya, mengaku telah
sampai kepada fana` fillah dan baqa fi llah , tidak menjadikan al-Qur`an dan
sunnah sebagai pegangan, menghina syariat dan memuja-muja hakikat. ini adalah
penyakit ghurur
4.
Golongan orang yang memiliki harta dan orang yang tertipu daya dengan
dunia.
Seseorang
yang menganggap bahwa harta dan uangnya yang mampu menyelamatkannya dan
memuliakannya di permukaan dunia ini, harta merupakan pujaan dan ketinggian,
memiliki harta berarti memiliki kebesaran dan kesenangan yang hakiki, sehingga
lupa membayar zakat, menyantuni orang miskin, dan bisa berbuat sesuka hatinya.
ini adalah penyakit ghurur
Seseorang
yang membangun masjid, menyantun anak yatim, membantu korban bencana alam,
tetapi ingin di puji dan di besar-besarkan kebaikannya, agar orang
menyanjungnya dan menggelarnya seorang yang dermawan. ini adalah penyakit
ghurur
dengan
memahami hal yang demikian, semoga kita semua tidak termasuk golongan
orang-orang yang terkena penyakit ghurur (tipu daya) penyakit yang menjadikan
seorang hamba jauh dari ridlo Allah Ta'ala
Semoga
kita bisa terus istiqomah dan mengetahui bisikan nafsu didalam diri ini. dan
Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat ghuyur ini
(Penyakit Hati) |
Posting Komentar
Posting Komentar