Mursyid,Pembimbing Rohani Pesuluk. |
Dokumen No.262 Facebook Pemuda TQN Suryalaya- Hatimu
adalah cermin yang mengkilap. Engkau harus membersihkan tabir debu yang
mengotorinya. Hati ditakdirkan untuk memantulkan cahaya rahasia Ilahi. Ketika
cahaya dari Allah [Yang] adalah Cahaya Langit dan Bumi mulai menyinari
bagian-bagian hatimu, pelita hati akan menyala. Pelita hati itu di dalam kaca
dan kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya). Kemudian di dalam hati itu,
kilat penyingkapan Ilahi akan memancar. Kilat ini berasal dari awan-guntur dari
makna yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu)
pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, dan pancaran
cahaya terhadap pohon pengungkapan itu begitu murni, begitu nyata, sehingga ia
menerangi, walaupun tidak disentuh api (QS. Annûr [24]: 35).
Kemudian pelita pengetahuan menyala
dengan sendirinya. Bagaimana ia tetap padam ketika cahaya rahasia Ilahi
menyinarinya? Jika hanya cahaya rahasia Ilahi yang menyinarinya, langit malam
rahasia akan menyala dengan ribuan bintang. Dan dengan bintang-bintang [engkau]
menemukan jalan [mu] (QS. An Nahl [16]: 16). Bukanlah bintang-bintang yang
menunjuki kita, tetapi cahaya Ilahi. Sebab, Allah telah menghiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang (QS. Al Mulk [67]: 5). Jika hanya pelita rahasia
yang menyala di dalam batin Anda, sisanya akan datang secara sekaligus atau
perlahan-lahan. Sebagaimana telah Anda ketahui, sebagian lagi akan kami
paparkan kepada Anda. Bacalah, dengarkan dan cobalah pahami. Gelapnya awan
kelalaian akan diterangi oleh kehadiran Ilahi, kedamaian dan keindahan bulan
purnama yang akan terbit dari ufuk pancaran Cahaya di atas Cahaya (QS. Annûr
[24]: 35), yang selalu terbit di angkasa, melalui garis edar seperti yang Allah
tetapkan, hingga ia (QS. Yâsîn [36]: 39) bersinar dalam keagungan di pusat
angkasa, menyinari gelapnya kelalaian.
Dan demi malam apabila ia telah sunyi (QS. Ad-Dhuhâ [93]:
2), Demi waktu matahari sepenggalan naik (QS. Ad-Dhuhâ [93]: 1), malam
kelalaian Anda akan menyaksikan terangnya sinar surya. Kemudian Anda akan
menghirup harum mengingat Allah dan memohon ampun di waktu sahur (QS. Âl ‘Imrân
[3]: 17), kelalaian, dan menyesali masahidup yang Anda habiskan dalam tidur.
Anda akan mendengar nyanyian malam menjelang pagi, dan Anda akan mendengarnya
berkata, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam
mereka memohon ampunan.” (QS. al-Dzâriyât [51]: 17-18), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki (QS. Annûr [24]: 35). Kemudian melalui ufuk
Akal Ilahi Anda akan menyaksikan terbitnya matahari pengetahuan batin. Itulah
matahari pribadi Anda, karena Anda adalah orang yang dibimbing Allah, lagi
berada di jalan yang lurus dan bukan orang-orang yang merugi (QS. Al-A’râf [7]:
178). Dan Anda akan memahami rahasia bahwa tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan dan malam pun tidak mendahului siang. Dan masing-masing
beredar pada garis edarnya (QS. Yâsîn [36]: 40).
Akhirnya, tali itu akan diuraikan sesuai dengan Dan allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu (QS. Annûr [24]: 35). Tabir akan tersingkap dan tameng akan
hancur, yang menunjukkan yang halus dari yang kasar; kebenaran akan
menyingkapkan wajahnya. Semua ini akan bermula ketika cermin hati Anda
dibersihkan. Cahaya rahasia Ilahi akan terpancar ke dalamnya jika Anda berharap
dan memohon kepada-Nya, dari-Nya, dengan-Nya.
— Dari Surat Hadrat ‘Abd al-Qâdir al-Jîlânî
Diambil dari buku “Biarkan Hatimu Bicara” karya Al-Hakîm
al-Tirmidzî
Posting Komentar
Posting Komentar