Masjid Agung Sunan Ampel. |
"Alhamdulillah, jamaah yang datang setiap harinya sangat banyak. Masjid selalu penuh setiap malamnya," ujar Ketua Takmir Masjid Agung Sunan Ampel, Muhammad Azmi, Senin.
Jumlah tersebut bisa dihitung dari jumlah shaf masjid yang mencapai 40 baris. Setiap barisnya bisa menampung 360 jamaah. Artinya, jika dihitung total mencapai 14.400 jamaah.
Tidak hanya berasal dari dalam dan sekitar kota Surabaya, jamaah yang datang tidak sedikit yang berasal dari luar provinsi, luar pulua, bahkan luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan beberapa negara lainnya.
"Apalagi sekarang sudah ada penerbangan langsung internasional dari Surabaya. Jamaah yang paling banyak memang berasal dari Malaysia," ucapnya.
Azmi mengatakan, pada awal-awal bulan Ramadhan, Masjid Agung Sunan Ampel masih terhitung sepi dari jamaah.
Pemandangan berbeda dan aktifitas jamaah mulai terasa ketika memasuki hari kelima Ramadhan. Jumlah jamaah terus berdatangan mulai pagi, siang, dan yang paling banyak ketika malam hari.
"Kalau malam, jamaah bisa lebih tenang dan khusyuk mengaji, shalat dan beriktikaf. Selain suasana mendukung, para jamaah juga lebih nyaman datang malam hari," kata dia.
Bahkan, menurut dia, pada malam ganjil nantinya, diprediksi jumlahnya lebih dari kapasitas masjid. Hal ini membuat pengurus masjid menyiapkan tempat sebagai lokasi iktikaf.
"Seperti Ramadhan lalu setiap malam ganjil, yakni malam 21, 23, 25, 27 dan 29, jumlah jamaahnya sangat banyak. Biasanya kami menyiapkan tempat di halaman jika serambi masjid tak cukup menampung," paparnya.
Takmir masjid juga tidak lupa menyiapkan hidangan makan sahur bagi jamaah yang beriktikaf. Setiap harinya, lanjut Azmi, selalu ada jamaah dan pengusaha yang mengantar makan sahur serta takjil buka puasa.
"Syukurlah sumbangan dan donatur dari masyarakat tidak pernah berhenti. Hal ini sudah terjadi setiap tahunnya dan rutin dilakukan," kata Azmi.
Meski hanya dengan sekotak nasi dan segelas air mineral, namun para jamaah mengaku sangat terbantu. Salah satunya Nasrullah, warga asal Bangkalan, yang sengaja datang ke Masjid Agung Sunan Ampel untuk beriktikaf.
"Semula saya tidak tahu kalau disiapkan makan sahur bagi jamaah yang beriktikaf disini. Ternyata saya diberi makan saat akan ke warung untuk sahur. Syukurlah bisa menikmati sahur disini," ucapnya.
Sumber tulisan dan foto : ANtara News Jawa Timur.
Posting Komentar
Posting Komentar