وَأَذِّنْ فِي النَّـاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيـقٍ“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,”لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُـمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَـائِسَ الْفَقِير“supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 27-28)
Ibadah Haji memiliki daya tarik tersendiri. Seorang jamaah calon haji asal Bosnia, Senad Hadzic. 47 tahun, berhasil tiba di Makkah, Arab Saudi dengan selamat setelah menempuh ribuan mil dan melewati enam negara.
(Senad Hadzic, kanan, menempuh jarak 3,600 mil (5.900 km) dari desanya di bosnia hingga ke kota suci Makkah) |
Ia berangkat dari Banovic, Utara Bosnia pada bulan Desember 2011. "Saya ingin naik haji ketika punya uang. Tapi saya memutuskan berjalan kaki ke Arab Saudi dengan modal 200 euro," ungkap dia seperti dikutip onislam.net, Senin (22/10/2012).
Setiap hari ia berjalan kaki 12-20 mil per hari. Ia berhasil melewati Turki, Yordania, Suriah, sebelum memasuki Arab Saudi. Ia hanya membawa perbekalan apa adanya seperti Alquran, peta dan bendera dari enam negara yang hendak ia lalu. Ia taruh perbekalan itu dalam sebuah tas.
Ia juga membawa plastik guna melindungi bawaannya ketika terkena hujan."Saya tidur di masjid, sekolah, tempat lain termasuk rumah warga. Mereka sangat ramah dan baik. Beberapa orang bertanya padaku, apakah tidak takut jalan sendiri. Saya katakan Allah SWT bersamaku," kata dia.
(Sumber tulisan dan foto: republika.co.id)
Posting Komentar
Posting Komentar