Menu

TQN PP.Suryalaya

 


Berdzikir sejak dulu dikenal sebagai wahana mendekatkan diri kepada Allah. Kini dokter spesialis saraf dari rumah sakit satyanegara, sunter, Arman Yurisaldi Saleh mengungkapkan dzikir mampu menyehatkan syaraf.

Hal itu terbukti setelah ia melakukan penelitian terhadap pasien-pasien yang ia tangani. Ternyata pasien yang suka berdzikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berdzikir.

Misalnya beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf, seperti penderita alzheimer dan stroke akan membaik kondisinya setelah membiasakan dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid “Laa Ilaaha Illallah” dan kalimat istigfar “Astagfirullah”
Menurutnya setelah ditinjau dari sudut ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan “Laa Ilaaha Illallah” dan “Astagfirullah” dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita.

Sebab dalam kedua bacaan tersebut terdapat huruf JAHR yang dapat
mengeluarkan CO2 dari otak. Arman menemukan dalam kalimat “Laa Ilaaha Ilallah” terdapat huruf jahr yang diulang tujuh kali yaitu huruf “lam” dan “Astagfirullah” terdapat huruf “ghayn”, “ra” dan buah “lam” sehingga ada 4 huruf jahr yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat dzikir tersebut akan mengeluarkan CO2 lebih banyak saat udara diembuskan keluar mulut, dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak mempengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dalam otak, sebab bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang keluar juga kacau sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak menurun.

Sehingga menurut Arman, dilihat dari tinjauan ilmu syaraf terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf (makharij al-huruf) pada
bacaan dzikir dengan aliran darah pernafasan keluar yang mengandung zat CO2 dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.

(Copas)

Wallohu'alam
§  

 (Dokumen No.346 di Facebook Pemuda TQN Suryalaya)


Posting Komentar

 
Top