-Mari kita biasakan shalat fardhu di awal waktu- |
-Abdullah
bin Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah
amal yang paling dicintai oleh Allah ?’ , Beliau bersabda, ‘Sholat pada
waktunya’, Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau bersabda, ‘Berbakti
kepada kedua orang tua’, Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau
bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’. Saya berdiam diri dari
Rasulullah. Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau menambahkannya. HR.Bukhari.
Dari kedua hadist tersebut di atas bahwasanya Allah SWT dan Rasulullah SAW. sangat menyenangi muslim yang shalat fardhu tepat waktunya. Terlebih lagi jika membiasakan diri untuk menunggu datangnya waktu shalat.
Di saat sekarang kesibukan umat manusia sudah sedemikian beragamnya. Mulai dari pelajar , pekerja atau yang sedang berbisnis dan memulai bisnis. Waktu yang diberikan oleh Allah SWT adalah modal yang paling berharga bagi manusia untuk beribadah dan bekerja. Karena di dalamnya ada kesempatan (oppurtinity) yang merupakan nikmat Allah.
Rasulullah juga memberikan tuntunan waktu sholat, jika tidak ada udzur, maka diutamakan sholat pada awal waktu atau sholat tepat pada waktunya. Sholat tepat waktu adalah keutamaan, apalagi bila dilaksanakan berjamaah dan di masjid. Keutamaan ini akan berlipat ganda bila kita mempersiapkan diri sebelum melaksanakannya dengan menunggu waktu sholat sebelum adzan berkumandang. Rasulullah telah mengajarkan tentang waktu-waktu sholat. Abdillah bin ‘Amr bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Waktu Dzuhur apabila tergelincir matahari dan bayangan seseorang sepanjang badannya, selama belum hadir waktu ashar. Dan waktu ashar selama belum kuning matahari. Dan waktu maghrib selama belum hilang tanda merah. Dan waktu Isya hingga setengah malam yang pertengahan. Waktu Subuh dari terbit fajar selama belum terbit matahari”. HR. Muslim.
Kesibukan seorang muslimin jika ingin diikuti dalam pekerjaan duniawi tidaklah akan ada habis-habisnya. Perlu manajemen waktu yang baik agar setiap waktu yang pergunakan dapat menunjang ibadah. Beberapa menit sebelum masuk waktu shalat ada baiknya kita mempersiapkan diri jika memang tidak dalam keadaan udzur. Contohnya mungkin 15 menit sebelum masuk shalat sudah bersiap-siap. Menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan pergantian waktu shalat fardhu. Tanggalkan dulu semua pekerjaan antaralain jika sedang searching di dunia maya (internet) berhentilah sebelum datangnya Adzan.
Hendaklah pula diperhatikan :
1. Kebersihan dan kesucian pakaian yang akan kenakan ketika shalat. Bagi pekerja bisa juga setiap berangkat kerja sudah menyiapkan pakaian pengganti khusus yang digunakan untuk shalat (untuk laki-laki misalnya sarung dll).
2. Upayakan untuk berwudhu sebelum adzan shalat.
3. Usahakan shalat berjama'ah di masjid.
Beberapa keutamaan shalat berjamaah di masjid sesuai dengan hadist Nabi Muhammad Saw. adalah sebagai berikut :
1. Mendapat naungan dari Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat
1. Mendapat naungan dari Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: الإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ
“Tujuh
golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya; (diantaranya) Seorang penguasa yang adil,
pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, ….” (Muttafaqun alaihi)
2. Mendapat
balasan seperti haji
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الحاَجِّ المُحْرِمِ
“Barangsiapa
yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu
(secara berjama’ah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang
memakai kain ihram.” (HR. Abu Dawud)
3. Menghapus
dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat (Lihat
HR. Muslim no. 251)
4. Disediakan
baginya Al Jannah (Lihat H.R.
Al Bukhari no. 662 dan Muslim no. 669)
5. Mendapat dua
puluh lima/dua puluh tujuh derajat dari
pada shalat sendirian (Lihat HR. Al Bukhari no. 645-646)
Disamping itu ada baiknya diupayakan pula untuk shalat Sunnat Wudhu setelah berwudhu. An-Nawawi rahimahullah menyebutkan
di dalam kitabnya,Riyaadhush Shaalihiin, pada bab 209 tentang
Anjuran Sholat Dua Raka’at Sesudah Wudhu, hadits no. 1146.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ،
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبِلاَلٍ عِنْدَ صَلاَةِ الْفَجْرِ:
يَا بِلاَلُ، حَدِّثْنِيْ بِأَرْجَى
عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الإِسْلاَمِ،
فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ
بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ،
قَالَ: مَا عَمِلْتُ عَمَلاً أَرْجَى
عِنْدِي
أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُوْرًا
فِيْ سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ
إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ
الطُّهُوْرِ مَا كُتِبَ لِيْ أَنْ أُصَلِّيَ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda kepada Bilal ketika sholat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan
kepadaku tentang amalan yang paling engkau harapkan pahalanya sejak engkau
memeluk Islam! Sesungguhnya aku mendengarkan bunyi kedua sandalmu di
depanku di dalam surga”. Bilal menjawab, “Aku tidaklah mengerjakan suatu amal
yang paling aku harapkan pahalanya, selain dari pada setiap kali (sesudah) bersuci, baik
di waktu malam atau siang, aku selalu mengerjakan sholat (sunnah wudhu) semampu saya.”
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 1149 dan Muslim, no. 6274).
Wallohualam..
Semoga Allah SWT selalu memberikan kita hidayah agar selalu shalat fardhu tepat waktunya.....aamiin
- Ditulis oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya
- dari berbagai sumber.
Posting Komentar
Posting Komentar