Keempat pemain itu dikabarkan berniat menolak memakai jersey dengan logo Wonga karena perusahaan tersebut dinilai melanggar hukum Islam.
Ini mendatangkan masalah besar
bagi Newcastle lantaran keempatnya merupakan pemain kunci klub bermarkas di
Saint James Park itu.
-Pemain Muslim tolak Baju belogo perusahaan rentenir- |
Newcastle United mendapat
keuntungan Rp 369 miliar per musim dari hasil kerja sama dengan Wonga.
Sebelumnya, Newcastle mengakhiri kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa
keuangan asal Inggris, Virgin Money, yang hanya memberikan keuntungan Rp 46
miliar tiap tahun.
Direktur Utama Newcastle
United, Derek Llambias, mengatakan dirinya menyambut gembira kontrak kerja sama
dengan Wonga. "Ini menjadi langkah dalam membangun klub bisa berkompetisi
di level tertinggi," ucapnya.
Wali Kota Turut Menolak
Penolakan juga dilakukan oleh
Pemimpin Dewan Kota Newcastle, Nick Forbes. Ia mengecam kesepakatan Newcastle
dengan Wonga dan menyebut Wonga sebagai lintah darat resmi.
"Saya terkejut dan
muak dengan fakta bahwa mereka akan menandatangani kesepakatan dengan rentenir
legal," kata Forbes seperti dikutip Daily
Mail.
"Ini adalah dakwaan
menyedihkan dari budaya Newcastle United. Kami berjuang keras untuk mengatasi
kredit legal atau ilegal. Menampilkan perusahaan seperti ini di setiap kaos
sepak bola akan merusak semua pekerjaan kami," imbuh Forbes.
Wonga dikenal sebagai
perusahaan lintah darat yang mengisap uang kaum miskin. Sebagai contoh, jika
ada penggemar Newcastle yang membeli jersey seharga 50 pound dengan uang
pinjaman dari Wonga, mereka harus mengembalikannya sebesar 71,2 pound (sekitar
1 juta rupiah) sebulan kemudian.
Newcastle United mengikat
kerja sama dengan wonga.com mulai tahun depan selama empat tahun dengan nilai
kontrak mencapai £24 juta.
Wonga bergerak di bidang
pemberian pinjaman jangka pendek dan mendapat sorotan berbagai pihak di Inggris
karena dinilai mengenakan bunga yang terlalu tinggi.
Dewan Muslim Inggris
Mengharamkan
Dewan Muslim Inggris, MCB,
memperingatkan para pemain Muslim Newcastle United untuk tidak mengenakan kaus
dengan logo sponsor baru klub, wonga.com. MCB mengatakan mengenakan kaos
tersebut sama dengan mendukung tindakan haram.
Sekretaris Jenderal MCB,
Sheikh Ibrahim Mogra, mengatakan bunga pinjaman melanggar hukum syariah dan
perusahaan seperti wonga.com tidak boleh dipromosikan.
"Mempromosikan Wonga,
yang mengenakan bunga pinjaman yang sangat tinggi, sama dengan membantu
perusahaan yang membuat sulit anggota masyarakat, terutama kalangan
miskin," kata Mogra kepada BBC.
"Sebagai contoh, kaus tim
Newcastle bila dibeli secara kontan harganya £44. Tapi bila Anda meminjam £44
dari Wonga, maka nilai pengembalian pinjaman yang harus Anda bayar adalah
£78," papar Mogra.
Mogra menjelaskan seruan MCB
kepada para pemain Muslim Newcastle didasarkan pada keinginan untuk melindungi
kalangan miskin yang besar kemungkinan mudah terjebak ke perusahaan-perusahaan
seperti Wonga.
"Kami tidak ingin warga
miskin yang rentan menjadi korban eksploitasi. Ketika mereka meminjam uang
dengan bunga tinggi, mereka pasti akan mendapatkan masalah dalam jangka
panjang. Mereka sulit untuk membayar bunga tinggi ini," kata Mogra.
Menurut Morga, keempat pemain
muslim Newcastle itu berhak melakukan itu. Dia mencontohkan tindakan serupa
pernah dilakoni Frederic Kanoute ketika bermain buat Sevilla di Liga Spanyol.
Dia menolak memakai kostum berlogo perusahaan judi 888.com. "Saya percaya
ini bukan permintaan berlebihan," ujarnya.
Frederic Kanoute, mantan
penyerang Tottenham Hotspur, pernah menolak mengenakan logo situs perjudian
888.com ketika bermain untuk klub Spanyol, Sevilla, dengan alasan agama.
Ia diperbolehkan mengenakan
kaus tanpa logo tersebut ketika resmi bertanding namun Sevilla mensyaratkan
ketika latihan Kanoute harus tetap memasang logo 888.com.
-Sumber foto dan tulisan : http://suara-islam.com/read5623-Empat-Pemain-Muslim-Newcastle-Tolak-Pakai-Baju-Berlogo-Perusahaan-Rentenir.html
Posting Komentar
Posting Komentar