Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Amerika Serikat (AS) mengklaim negeranya adalah pejuang hak asasi manusia dan pejuang demokrasi. AS selama ini  dalam pemberitaan media maupun film-film terlihat sebagai negara yang sangat kuat baik itu dalam ekonomi maupun kekuatan. 

Namun AS pun saat ini  terancam bubar. Resesi ekonomi dan kepincangan sosial adalah pemicu mosi tidak percaya warga negara kepada pemerintahan di Washington. Berikut berita yang kami tulis kembali dari republika.co.id :
Sebanyak 50 negara bagian di negara tersebut mengajukan petisi damai untuk merdeka. Petisi memisahkan diri berangkat dari Negara Bagian Texas.
Warga di negara bagian selatan ini tak puas dengan kinerja pemerintahan di Washington. Kembalinya Barack Obama ke kursi kepresidenan semakin membuat sebagian pemilih kecewa. Maklum, di sana 57 persen pemilih saat pemilihan presiden lalu memenangkan Mitt Romney dari Partai Republik.
Seorang dari Arlington, Texas bernama Micah H menangkap kekecewaan tersebut. Pada Rabu (9/11/2012), Micah menyampaikan petisi melalui kanal 'we the people' pada whitehouse.gov, sebuah laman interaksi online yang menghubungkan suara masyarakat dan pemerintahan.
NBC News melansir petisi tersebut mengutip kesengsaraan ekonomi sebagai persoalan serius. Dikatakan penghasilan negara bagian yang dilarikan ke pusat pemerintahan cukup untuk membenahi persoalan resesi ekonomi, dan membuatnya laik menarik diri dari federasi.
Pemeritah Amerika Serikat menanggapi, membuatnya menjadi lebih mudah jika tuntutan merdeka didukung minimal 150 ribu tandatangan dalam waktu sebulan. Dan akan meladeni tuntutan jika 25 ribu warga menyatakan dukungan serupa dalam waktu 30 hari. Jumlah yang kecil dari 25 juta total populasi di Texas.
Warga di Ibu Kota Austin antusias dengan kampanye Micah. Dalam waktu sepekan tantangan Gedung Putih terpenuhi. Batas tuntutan di kanal petition.whitehouse.gov, sejak Rabu (13/11/2012 ) tercatat sudah lebih dari 100 ribu dukungan.

Apa yang terjadi di Amerika Serikat saat ini merupakan suatu pelajaran bagi negara lain, bahwa faktor resesi ekonomi dan kesenjangan sosial dapat memicu desintegrasi suatu negara dan bangsa .

(sumber tulisan: republika online)


Posting Komentar

 
Top