Ini berdasarkan hasil hasil survei yang dilakukan Majalis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. MUI juga menyatakan penerapan dan pengamalan rukun Islam, oleh umat muslim saat ini dinilai masih sangat lemah. Pernyataan tersebut dikatakan staf ahli Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Zezen Zainal Abidin Bazul Asyab.
“Ini sungguh memperihatikan, dari hasil temuan dan keputusan MUI cuma seperempatnya saja umat Islam yang mengamalkan rukun Islam. Sedangkan sebagian besarnya masih belum mengamalkan atau memang tidak mau tahu dalam mengamalkan rukun Islam umat muslim ini,” kata, Zezen saat menghadiri kegiatan zikir akbar jamaah Thariqot Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya Masjid Nurul Hakim Jalan Kapten Rahmad Buddin Kecamatan Medan Marelan, Minggu (18/11) lalu.
Lanjut kyai asuhan almarhum Syeh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin alias Abah Anom, pengagum Meneg BUMN, Dahlan Iskan ini mengatakan, salah satu kekeliruan umat Islam adalah menganggap rukun Islam itu sebagai barang rendahan, dan bukan ilmu pengetahuan tingkat tinggi.
“Disini letak kekeliruan umat Islam kalau sudah belajar ngaji, belajar sains, ekonomi, politik dan sebagainya sudah merasa hebat. Sedangkan soal rukun Islam masih banyak yang belum tahu atau pura-pura tidak tahu dalam mengamalkannya,” ungkapnya.
Lemahnya pengamalan rukun Islam sambung, Zezen akan berakibat pada semakin menurunnya moralitas umat. Untuk itu, dia mengajak para ulama dan kaum muslimin untuk senantiasa saling mengingatkan mempelajari dan mengamalkan ke-5 rukun Islam tersebut.
Dijelaskannya, dalam kitab Al Buchori ada tujuh ribu hadist dan hanya satu hadist yang dikirim Allah SWT melalui malaikat Zibril yaitu tentang rukun Islam. Didalamnya rukun Islam yang terkandung ilmu pengetahuan yang sangatlah luas.
“Ini adalah pekerjaan rumah bagi kita para ulama, untuk menerapkan rukun Islam kepada umat muslim. Dimana moralitas umat saat ini kian menurun, dan diharapkan kelak rukun Islam menjadi kebutuhan pokok rohani umat Islam pada setiap harinya,” ucapnya.
Sementara itu Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho yang hadir pada acara tersebut berpesan pada umat Islam, agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
“Marilah pada bulan Muharram kali ini kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan lebih memperbanyak beribadah dan berzikir untuk lebih meningkatkan keimanan. Semoga ketaqwaan kita akan lebih baik dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya,” kata, Gatot Pujo Nughroho.
Hadir dalam zikir akbar tersebut, Drs KH Wahfiuddin MBA, TQN Centre Jakarta, KH M Abdul Gaous Saefulloh Al Maslul, Koordinator Wakil Talqin wilayah Jawa Barat TQN Pondok Pesantren Suryalaya, Syekh Abdul Latif Deli, Koordinator Wakil Talqin wilayah Sumut TQN Pondok Pesantren Suryalaya, Kadis Infokom Sumut, DR Asren Ketaren, Muspika Kecamatan Medan Marelan dan ratusan jamaah dan masyarakat setempat.
(Sumber: http://www.hariansumutpos.com/2012/11/46408/pengamalan-rukun-islam-rendah)
Posting Komentar
Posting Komentar