NEW YORK - Komunitas
Muslim AS tidak tinggal diam ketika badai Sandy memporak-porandakan pantai
Timur AS. Mereka menyiapkan bantuan guna diberikan kepada yang membutuhkan.
Zakat Foundation of America,
sebuah badan amal Islam terkemuka di AS, telah menggalang sumbangan guna
membantu para korban badai Sandy.
"Jutaan orang tanpa
listrik, sekolah telah ditutup, kereta bawah tanah tidak beroperasi dan pekerja
diminta untuk berada di rumah," kata juru bicara badan amal tersebut
seperti dikutip onislam.net, Kamis (1/11/2012).
Hal serupa juga dilakukan
Tim Respon Bencana Amerika (DART) telah menyiapkan bala bantuan guna membantu
para korban. Staf dan relawan telah menyiapkan lokasi mengungsi. Kepala badan
amal Islam Jamaat-ud-Dawa di Pakistan, Mohammad Saeed mengatakan pihaknya telah
menawarkan bantuan kepada para korban.
"Jika pemerintah AS
mengizinkan, kami akan mengirimkan tim dokter, para ahli, makanan dan
obat-obatan. Bantuan ini murni atas nama kemanusiaan," kata dia.Saeeed,
yang diburu pemerintah India mengatakan adalah kewajiban setiap Muslim untuk
membantu setiap orang apapun agamanya yang tengah mengalami kesulitan.
"Kami diajarkan untuk
tidak membeda-bedakan bantuan hanya karena perbedaan agama dan keyakinan,"
kata dia. Sementara itu, sebagian warga AS terkejut dengan dampak yang
disebabkan badai Sandy. Seorang akuntan, Joseph Warburton mengaku kesulitan
mendapatkan air bersih dan gas.
"Saya mengalami
kesulitan untuk menuju kantor karena banyak jalan masih terhalang pohon dan
terowongan," kata dia.
Presiden Barack Obama,
yang tengah berusaha mempertahankan jabatannya, akan mengunjungi sejumlah
daerah yang terkena dampak para badai Sandy. Sebagai pemandu, ia menunjuk
Gubernur New Jersey, Chris Christie, yang merupakan pendukung Mitt
Romney.
- Perubahan Iklim
kaitannya dengan Badai Sandy:
Kaitan antara Badai Sandy dengan
perubahan iklim memang tidak mudah disimpulkan. Namun, beberapa ilmuwan percaya
bahwa perubahan iklim memengaruhi faktor-faktor yang membantu melahirkan badai,
membuat Badai Sandy lebih kuat.
"Bahan-bahan badai tampaknya sedikit
'dimasak' oleh perubahan iklim, namun badai secara keseluruhan sulit dikaitkan
dengan perubahan iklim," ungkap pakar iklim dari University of Victoria di
Kanada, Andrew Weaver.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa
badai Sandy dipengaruhi perubahan iklim. Michael Mann, pakar iklim dari
Pennsylvania State University mengatakan, salah satu faktornya adalah air laut.
Mann menuturkan, ketinggian muka air laut di dekat New York naik hampir 30 cm
dalam 100 tahun terakhir.
(Kota New York Gelap Gulita ,pemadaman Listrik ketika diterjang badai Sandy) |
Masih terkait dengan air laut, Katharine
Hayhoe, pakar iklim dari Texas Technology University menuturkan bahwa
temperatur Samudera Atlantik naik 2 derajat dibandingkan 100 tahun lalu.
Kenaikan suhu memicu terjadinya lebih banyak badai,.
Faktor lain adalah bahwa badai Sandy
bergerak ke utara dari Karibia menuju Irlandia melewati wilayah yang lebih
hangat dari biasanya. Jeff Masters dari Weather Underground mengungkapkan, hal
tersebut turut memperkuat badai Sandy.
Faktor perubahan iklim juga bisa dilihat
pada semakin banyaknya badai yang terjadi menjelang akhir bahkan sesudah
musimnya. Studi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa musim badai Atlantik dimulai
lebih awal dan berakhir lebih lama, walau tak dinyatakan secara eksplisit
kaitannya dengan perubahan iklim.
Jumlah badai yang terjadi pun semakin
banyak. Normalnya, di Atlantik terbentuk 11 badai. Namun, dalam dua tahun ini
saja, sudah ada masing-masing 19 dan 18 badai. Hingga 2 bulan sebelum tahun
2012 berakhir, sudah ada 18 badai termasuk Sandy.
Saat hendak menerjang wilayah Amerika
Serikat, badai Sandy diketahui berbelok ke kiri menuju wilayah New Jersey.
Biasanya, badai bergerak terus ke utara. Berdasarkan keterangan National
Hurricane Center di AS, penyebab beloknya badai adalah adanya pusat tekanan
rendah di Kanada.
Jennifer Francis dari Rutgers University,
pakar yang mempelajari pemanasan Arktik pada cuaca, mengatakan, pemanasan di
Arktik mungkin memperbesar dan memperlama pusat tekanan rendah, walau tak yakin
bahwa pemanasan itu juga berdampak pada badai Sandy.
Walau ada bukti kaitan badai Sandy dan perubahan
iklim, Gerald North dari Texas A&M University mengatakan, "Kebanyakan
adalah faktor alam. 80-90 persen faktor alam. Hal macam ini memang terjadi,
seperti kekeringan. Ini sesuatu yang alami."
Michael Bloomberg, Walikota New York
mengatakan, "Yang jelas adalah bahwa badai yang kita alami tahun lalu dan
saat ini di negara ini dan seluruh dunia lebih parah dari sebelumnya. apakah
ini pemanasan global atau apapun, kita harus memperhatikan isu itu."
Gubernur New York, Andrew Cuomo,
menyebutkan bencana yang terjadi sebagai realitas baru. "Siapa pun yang
mengatakan tak ada perubahan dramatis pada pola cuaca, saya pikir dia sedang
mengingkari realitas. Saya mengatakan pada presiden, ada 100 banjir dalam 2
tahun."
Adanya banjir besar yang menghancurkan
New York sebenarnya telah diramalkan. Pakar iklim Michael Oppenheimer dalam
publikasinya tahun 2012 ini mengatakan bahwa banjir besar akan terjadi setiap
tiga hingga 20 tahun. Perubahan iklim yang meningkatkan ketinggian muka air
laut dan merubah pola badai dituding sebagai penyebabnya. New York memang
rentan bencana.
(Sumber: republika.co.id , kompas.com dan berbagai sumber)
Posting Komentar
Posting Komentar