Menu

TQN PP.Suryalaya

 

Manakala seorang pesuluk itu tidur dalam keadaan suci dari hadats, disertai pula dengan dzikir, pikir dan tadabbur (merenung), maka tempat tidurnya seakan menjadi masjid baginya.
Ia tetap ditulis sebagai orang yang mengerjakan sholat, sehingga ia bangun. Jika ia bergerak dari tidurnya lantas menyebut nama Alloh (dzikir), maka malaikat pun mendo'akannya dan memohon ampunan untuknya.
Dalam hadits disebutkan, "Jika seorang hamba tidur dalam keadaan suci, maka ruhnya dibawa naik ke 'Arsy, sehingga mimpi-mimpinya adalah benar.
Jika ia tidak tidur dalam keadaan suci dari hadats, maka ruhnya tidak ruhnya tidak akan bisa naik kesana, sehingga mimpi yang dialaminya hanya mimpi kosong yang tidak bisa dibenarkan. Jika ia tertidur hingga pagi, maka dihitunglah untuknya pahala sholat malam (tahajud), sedangkan tidurnya itu atas dirinya adalah sedekah."

Orang yang keadaannya seperti ini dalam tidurnya, maka ia bisa menandingi dan mengalahkan sekian banyak para ahli ibadah yang benar-benar bangun malam untuk mengerjakan sholat malam tahajud, namun dilakukan dengan qalbunya yang lalai (tidak khusyuk).
Dalam hadits juga disebutkan, "Tidurnya orang berilmu adalah ibadah, sedang nafasnya adalah tasbih."
Wallahu a'lam

(Qutul Qulub fi Mu’malatil Mahbub)

Posting Komentar

 
Top