Berikut ini kalimat-kalimat yang merupakan rangkuman ceramah
Bapak Prof. Dr. Kadirun Yahya MA, M.Sc.:
Bagian dari manusia yang akan kembali ke hadirat Allah SWT adalah Roh Manusia. Oleh sebab itu roh dalam diri kita di dunia ini harus selalu dilatih secara vertical untuk sampai dan selalu berhampiran kehadirat Allah SWT. Ini hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan Saluran Tali Allah SWT.QS Al Maidah 35:“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah pada Allah SWT (termasuk banyak berdzikir & shalat) & carilah wasilah( cara/metode untuk mendekatkan diri pada Nya & berjihadlah (sungguh-sungguhlah berjuang secara intensiflah beramal) pada jalanNya itu (pada metode itu) semoga kamu menang”
Wasilah dalam ayat tersebut jika diuraikan secara terperinci
& teranalisa merupakan TALI ROHANI yang sambung menyambung, rantai berantai
sampai dengan rohani Rasulullah, karena pancaran yang terus menerus dan yang
selalu disalurkan dari Nuurun alaa Nuurin Yahdillahu li Nuurihi mayya syau“ Nur
Illahi beriring dengan Nur Muhammad, yang diberikanNya pada orang-orang yang
dikehendakiNya.
”QS Ali Imran 103“ Berpeganglah kamu pada Tali Allah &
janganlah kamu bercerai berai”Berdzikir pada Allah dengan mempergunakan metode/
cara menyatukan diri rohani kita dengan frekwensi atau gelombang yang dimiliki
Rohani Rasulullah yang hidup pada sisi Allah “huwal awwalu wal akhiru”, melalui
frekwensi dari pada rohani para ahli silsilah yang menerima & meneruskannya
secara asli dan murni sambung menyambung secara berantai turun menurun hingga
akhirnya sampai kepada Rohani Guru Mursyid saat ini.
Barulah sesudah mendapat frekwensi gelombang dari rohani
rasulullah (Nurun ala nurin) melalui Rohani Sang Guru Mursyid, barulah Rohani
kita dengan memakai/mempergunakan frekwensi itu yang pada hakekatnya telah
menyatukan diri Rohani kita dengan diri Rohani Rasulullah hingga memiliki
frekwensi yang sama. Barulah rohani kita detik itu juga dapat hadir ke hadirat
Allah SWT karena rohani rasulullah sangat hampir pada Allah SWT.Tanpa Wasilah
tiap-tiap orang yang bermunajat kehadirat Allah SWT tidak akan mencapai sasaran
dengan lain perkataaan tidak akan sampai kehadirat Allah SWT. Seperti yang
dibacakan di atas QS Al Maidah ayat 35.
Yang sampai kepada matahari adalah yang terbit daripadanya,
yaitu cahanya sendiri yang berdiri di atas matahari yang memancarkan nya ke
seluruh alam. Jadi jelas pulalah wasilah yang menyampaikan sesuatu itu kepada
Allah SWT, tidak lain dan tidak bukan yang dapat menyampaikannya ialah
semata-mata yang terbit daripada Fi’il Sifat Zat Allah SWT sendiri yang
memiliki getaran-getaran yang Maha Dahsyat, Nurun ala nurin. Cahaya di atas
Cahaya yang berisikan Kalimah Al Haq yang terpencar dari yang Maha Punya Nama,
Nurun ala nurin yang memasuki Rohani Rasulullah SAW,
satu-satunya manusia yang pasti dimasukinya, tanpa wasilah ini, tidak akan ada
alat komunikasi antara Muhammad dengan Allah SWT.
HR Abu Daud dan An Nasai : Tidak Kukabulkan doa seseorang, tanpa shalawat atas Rasulku Doanya tergantung di Awang-Awang.
HR Abu Daud dan An Nasai : Tidak Kukabulkan doa seseorang, tanpa shalawat atas Rasulku Doanya tergantung di Awang-Awang.
Jika kita sudah berhampir dengan Rohani YANG MAHA MENANG
yaitu ROHANI RASULULLAH maka secara otomatis komunikasi langsung dengan ALLAH
SWT sebagai TUHAN YANG MAHA NYATA detik itu telah terbangun, keraguan bertemu
ALLAH SWT pada waktu itu harus disirnakan karena sebenarnya kita sudah
membangun komunikasi/bertemu dengan ALLAH SWT. Jika di dunia kita sudah
mendapatkan teknik untuk berkomunikasi denganNYA maka di akhirat tidak perlu
kuatir lagi untuk bersamaNYA.
Oleh sebab itu terlepaslah tali wasilah murid jika ianya patuh kepada Mursyidnya ketika mursyid itu masih hidup saja, karena Mursyid sejatinya tetap hidup ruhnya dalam membimbing ruh para muridnya. Sebagaimana Rasulullah saw beliaupun tetap ada dan selalu membimbing umatnya yang menyambungkan tali wasilah kepada beliau.
wallohua'lam
(dari Dokumen No.372 di Facebook Pemuda TQN Suryalaya)
Posting Komentar
Posting Komentar