Jika kita memperhatikan sistem angka kita,
Angka angka itu adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Maka kita perlu mengulang angka angka itu lagi untuk menjadi 10
(puluhan), 100 (ratusan), 1000 (ribuan). Misalnya, untuk membuat
angka 10, kita memerlukan untuk memilih 1 dan 0 dari deretan digit
tunggal. Maka, angka 9 adalah angka digit tunggal terakhir. Sistem
per-angka-an normal adalah
tak terbatas. Kita mendengar orang
berbicara tentang ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, dan seterusnya. Tidak
terdapat "satu angka besar " yang dapat disebut sebagai angka
terakhir yang setelah itu tidak ada lagi angka lain. Dari sinilah
angka 9 digunakan sebagai digit terakhir, tanpa ulangan, menjadi
masuk akal.
Surah Tawba dapat saja ditaruh di posisi manapun dari satu sampai
delapan di dalam al Quran selain pada posisi ke sembilan. Namun itu tidak
demikian. Itu ditaruh di posisi ke sembilan. Mengapa?
Surah pertama adalah sebuah doa untuk mohon
petunjuk dari Allah. Surah kedua dan ketiga adalah petunjuk dari Allah.
Mereka berdua diawali dengan Alif Laam Meem .
Alif – Percaya akan Allah, Laam – katakan La
ilaha ill Allah dan Meem -Muhammadur Rasul Allah.
Surah 4 sampai 8 adalah petunjuk lanjutan dan
nutrisi jiwa.
Kemudian surah 9 adalah sebuah peringatan
{ Pemilik Safa’at Lestari Muhammad RasulAllah
,Ciptaan yang dimuliakan Malik Hayat Malik
Dunya} .
Itu seperti penciptaan seorang manusia.
Diperlukan sembilan bulan untuk pembentukan. Setelah sembilan bulan sang jabang
bayi harus meninggalkan kenyamanan rahim ibunya dan menghadapi dunia. Bayi itu
mulai belajar dari saat itu seterusnya.
Setelah bersaksi mengucapkan Kalima tanpa
sedikitpun keraguan, Allah kemudian memberi isyarat sang pencari untuk
memperhatikan huruf Ba. Karena itu hilang dan sebuah isyarat telah diberikan,
maka kini carilah itu. Ketika kamu mendapatkannya perhatikanlah. Setelah kamu
memahami huruf Ba maka kamu memiliki kunci ke surga.
MAKNA HURUF BA
Karena tidak ada angka setelah 9, itu adalah
tahap terakhir. Di dalam setiap kompetisi, atau olah raga, orang umumnya
menghormati mereka yang datang terlebih dahulu, kedua atau ketiga. Tak
seorangpun yang peduli kepada mereka yang datang ke empat sampai terakhir.
Kecuali Allah, Dia memandangi abdi Nya lagi dan lagi, dengan Rahman dan Rahim,
Perhatian dan Ampunan. Dia memperlihatkan kepada kita, pada tahap terakhir
(yaitu 9 atau surah 9) lihatlah Ba.
·
Dia telah menciptakan segalal sesuatu dari sebuat noktah
atau tetes. { Stuktur Atom dari
semua ciptaan hanyalah titik yang berputar }
·
Titik ciptaan itu dinyatakan atau disimbolkan di bawah
huruf Ba.
·
Dia menciptakan kita dari sebuah noktah (tetes) yang tidak
suci (murni). Sembilan dalam numerologi Abjad mewakili huruf Toin/To . Toin mewakili
kesucian, dari sinilah kata Arab
Tayyab – yang dieja dalam Arab Toin, Ya dan Ba .
·
Huruf Arabic Ya mewakili ilmu.
·
Allah telah mengajari kita bagaimana mensucikan diri kita
sendiri. Allah mengajari Adam
(setiap manusia) segala nama, yang adalah yang
dimaksud dengan Hadits:
Setiap Utusan Allah
mengatakan, "Setiap anak yang dilahirkan dia dilahirkan dengan
sebuah iman yang benar (seorang Muslim) namun orang tuanyalah yang mengubahnya
menjadi Yahudi atau Nasrani....
[Sahih Bukhari]
Allah telah mengirimkan al Quran dan Utusan Nya
sebagai pemberi peringatan untuk memperlihatkan abdi Nya bagaimana untuk
mensucikan diri mereka sendiri. Secara fisik kita tidak pernah dapat menjadi
suci betapapun kita membasuh dan menggosok diri kita sendiri. Tetapi kita harus
mencoba mensucikan diri kita sendiri sebaik baiknya yang dapat kita lakukan.
Halangan terbesar dalam mensucikan diri kita
terletak pada tetes terakhir air seni kita. Kita harus membersihkan diri kita
sendiri (dengan petunjuk Allah) bebas dari tetes terakhir itu, atau apapun yang
kamu ingin menyebutnya. Ini disebutkan di dalam al Quran:4:
Dan jagalah pakaian mu bersih dari
noda al Quran: Al Muddassir Surah 74]
NILAI NUMERIK HURUF BA
Segala sesuatu dalam Islam memiliki makna lahir
biasa dan sebuah makna-dalam (spiritual). Kedua makna itu berlaku, namun
kebanyakan Muslims hanya menyadari makna lahirnya saja. Makna spiritual ayat 4
Surah 74 adalah:
11 Ingatlah Dia menyelimuti kalian dengan
semacam rasa kantuk dari Diri Nya agar kalian
merasa tenang dan Dia membuat hujan turun kepada
kalian dari langit (surga/janah) untuk dengannya membersihkan dirimu untuk
membuang darimu noda Shaytan untuk memperkuat qalbumu dan untuk menanamkan
kakimu kuat kuat dengan itu.
[Quran: Al-Anfal Surah 8]
14 Sesungguhnya! namun di qalbu mereka terdapat
noda dari (keburukan) yang mereka perbuat! [Quran: Al Mutaffiffeen Surah 83]
Ketika kita mencoba membuang tetes terakhir air
seni secara lahirnya, di dalam (batin) kita membuang noda Shaytan dari qalbu
kita. { Apabila kamu memperhatikan tentang apa yang orang tidak tahu atau
lihat, maka kamu mencapai bagus bagusnya spiritual Ihklas}
Maka kita dapat melakukan Wudhu.
Sisi spiritual Wudu dijelaskan oleh wali
termashur Ali bin Usman al Hujwiri (semoga barokah Allah baginya). Ali bin
Usman (juga dikenal sebagai Datta Ganj Baksh) dikirim ke India oleh Mursidnya
dan dia tinggal di Lahore (kini Pakistan) sampai napas terakhirnya¸ yang
tercatat pada 1064-5 (456 Hijriyah) atau 1071-2 (464 H). Dia
mengislamkan tak terhitung banyaknya orang Hindu. Dia telah menulis di dalam bukunya Kashf
Al Mahjub dalam bab tentang Pensucian:
Pensucian lahir dan pensucian batin harus
terjadi bersamaan.
·
Ketika seorang membasuh tangannya, dia harus membasuh
qalbunya bersih dari keduniaan.
· Ketika dia memasukkan air ke dalam mulutnya, dia harus
mensucikan mulutnya dari menyebut selain Allah.
· Ketika dia membasuh mukanya, dia harus berbalik dari semua
hal yang keseharian dan menghadap kepada Allah.
· Ketika dia mengusap kepalanya, dia harus menyerahkan
urusannya kepada Allah.
· Ketika membasuh kakinya, dia tidak boleh membentuk niat
untuk berpihak kepada apapun kecuali sesuai dengan Perintah Allah.
· Maka dia akan disucikan dua kali.
Perhatikan kita sedang membicarakan tentang Ba
atau 2, atau lahiriah dan batiniah.
Kesucian lahiriah tidak berguna tanpa kesucian
batiniah. Mereka berdua harus disatukan untuk mencapai kesucian sejati. Ini
dicapai bila qalbu dan pikiran tersucikan dari semua pikiran dan keinginan
buruk (sataniah) dengan menjaga agar Allah selalu dalam pikiran. Ketahuilah bahwa
Allah melihat setiap tindakan kita, dan Allah mendengar setiap kata kata kita
dan Allah mengetahui setiap pikiran kita. Jika kita dapat mempertahankan tahap
itu, selalu sadar akan Hadhirat Allah, kita akan tersingkir dari dosa. Setelah
mensucikan baju lahir dan batin kita, barulah kita bisa mendekati Allah.
Dia kemudian menaikkan kita di atas para
malaikat dan membuat mereka bersujud kepada Adam.
·
Maka Tayyab adalah {Sayedena TaHa al-Tahir}
·
Toin untuk - pensucian,
·
Ya untuk – dengan pengetahuan kita selalu dalam Hadhirat
Allah,
·
Ba untuk – noktah atau tetes atau qalbu.
284 : Untuk Allah kepemilikan semua yang berada di
langit dan di bumi. Apakah kamu memperlihatkan apa yang ada dalam pikiran kamu
atau menyembunyikannya Allah minta kamu mempertanggung jawabkannya. Dia
mengampunkan siapapun yang Dia kehendaki dan menghukum siapapun yang Dia
kehendaki. Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu.
[Quran: Al Baqarah Surah 2]
NILAI NUMERIK TERSEMBUNYI BA
Memandang kepada huruf Ba dengan cara lain. Jika
kita menulis huruf itu sebagaimana kita membacanya, itu tertulis .
Ba, Alif dan Hamza .
Maka nilai numeriknya menjadi ( Ba = 2, Alif =
1, Hamza = 1) 1+1+2 = 4.
·
Memandang kepada ayat Bismillah, terdapat 3 Meems dari
BisM Allah Ar RahMan Ar
RaheeM.
·
Allah merubah noktah pada Ba atau tetes menjadi sebuah
makhluq dengan 3 elemen, Bumi, Api dan Air.
·
Setelah kelahiran bayi yang baru lahir jika ditetapkan
untuk hidup diberi Napas Allah yang diwakili oleh huruf Ha dari nama AllaH dalam ayat Bismillah. Itu
menambahkan elemen ke empat Udara.
·
Dengan elemen terakhir itu Allah menyelesaikan penciptaan.
Jika bayi yang baru lahir itu tidak ditetapkan (ditakdirkan) untuk hidup, maka
elemen ke empat itu ditahan. Begitu juga pada saat kematian, Allah membuang
elemen ke empat dari seorang makhluq melalui malaikat Izrail.
156 : Yang mengatakan ketika dilanda musibah:
"Kami milik Allah dan kepada Nya kami kembali."
[al Quran: Al Baqara Surah 2]
Bismillah terdiri atas 19 huruf->
{ Al Quran berisi 114 (= 6x19) Surah, ke dalam dengan 30 Juz ke dalam
7 ayat Fatiha ke dalam 19 huruf Bismillah ke dalam BA}
1-9 semua ciptaan dalam 1 sampai dengan 9 Allah
menunjukkan Kode Bi-Nair pertama.
Yang mewakili 1 Pencipta yang menciptakan
seorang manusia dalam 9 bulan dan suara pertama yang harusnya diterima bayi
yang baru lahir itu adalah Adzan. Ini memberi keterangan pendatang baru itu:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, (Allah Maha Besar,
Allah Maha Besar)
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah,
Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah, Saya berskasi Muhammad adalah
Utusan Allah, Saya bersaksi Muhammad adalah Utusan Allah, Datanglah kepada
shalat, Datanglah kepada shalat,
Datanglah kepada kebaikan, Datanglah kepada
kebaikan,
Allahu Akbar, Allahu Akbar
La ilaha ill Allah (Tiada sesembahan kecuali
Allah)
Memperhatikan Adzan, Allahu Akbar disebutkan
sebanyak empat kali awalnya. Ini adalah untuk memberi tahu bayi yang baru
dilahirkan bahwa dia telah diciptakan Allah dari empat elemen. Ini sama
dengan nilai numerik tersembunyi dari Ba .
Setelah itu setiap kalimat diulang dua kali yang
adalah nilai normal Ba.
Pada akhir adzan kalimah La ilaha ill Allah
disebutkan hanya sekali.
Ini untuk menekankan bahwa meskipun kamu, bayi
yang baru lahir, diciptakan dari Ba, Pencipta kamu adalah Allah yang SATU.
Adzan itu diserukan ke telinga kanan.
Setelah menyelesaikan Adzan di telinga kanan,
itu diucapkan lagi pada telinga kiri. Maka Adzan itu disuarakan dua kali
seluruhnya. Ini seimbang dengan ciptaan baru itu dari noktah Ba dan nilai
numeriknya.
Noktah dibawah Ba juga mewakili putaran Utusan
sebelum kedatangan Muhammad S.A.W dan Nabi Muhammad S.A.W. menjadi
penutup para Nabi diwakili diakhir ayat Bismillah dengan huruf Meem .
Ayat
Bismillah diberikan kepada setiap Rasul Allah dari Adam as. ke Isa as.
Namun, Bismillah ditarik dari ummat lainnya
ketika Rasul Allah mereka meninggalkan mereka (wafat). Akhirnya Bismillah
diberikan kepada Muhammad dan ummatnya. Para Muslim adalah satu satunya
ummat yang masih mempertahankan ayat ini. Mengapa?
[Bersambung ke bagian III]
(Oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya News,
sumber: nurmuhammad.com )
Posting Komentar
Posting Komentar