PENGGUNAAN
HURUF BA DI DALAM AL QURAN
Marilah
kita perhatikan contoh lain dari huruf Ba dari al Quran.
[96] Bayt (Rumah) pertama ditetapkan untuk manusia
adalah bahwa Bi (dalam) Bakka penuh MuBaraka (berkah) dan petunjuk untuk semua
jenis ciptaan:
[97] Di dalam nya terdapat tanda tanda jelas; maqam
Ibrahim; barang siapa yang memasukinya mereka mendapatkan keselamatan; (dalam)
pergi hajji terdapat sebuah kewajiban manusia terhadap Allah (bagi) mereka yang
mampu melakukannya; namun bila siapapun mengingkari iman, Allah teguh kokoh
tidak memerlukan yang manapun di antara ciptaan Nya.
[al
Quran: Al Imran, Surah 3]
Mengambil
contoh Hajj, perjalanan ke Makkah (Mecca), jika ditinjau dari kontex ini
mewakili sebuah lingkaran atau noktah. Ka’bah (Sang Kubus) adalah pusatnya, dan
manusia melaksanakan Thawwaf, atau berputar mengitari Ka’aba itu. Perhatikan
bahwa nama Ka’bah memiliki huruf Ba
menjelang akhir.
Namun
nama Ka’bah tidak digunakan di dalam ayat tersebut di atas. Karena huruf Ba
adalah menjelang akhir dari kata / nama Kaaba, untuk memperlihatkan huruf Ba Bayt (rumah)
pertama digunakan untuk menunjuk kepada Ka’aba. Bila itu belum menunjukkan
secara jelas maka selanjutnya ditekankan oleh kata pertama sesudah (yang
menjelaskan) Bayt.
Pertama apa? Ba pertama!
Kata Bayt membawa huruf Ba mengawali kata Bayt atau di tempat pertama.
Bahkan jika kunci ini juga
terlewat, terdapat petunjuk ketiga. Makkah dituliskan sebagai Bakkah.
Huruf Ba muncul empat kali dalam ayat 96 di atas. Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, terdapat empat elemen, Bumi, Api, Air dan Udara digunakan dalam
penciptaan. Jika kita menempatkan sebuah
0 atau noktah setelah (angka) 4 kita mendapatkan 40 yang adalah nilai numerik
dari Meem. Jika huruf Ba dalam Bakkah
digantikan dengan Ma atau Meem, nama kota itu menjadi Makkah.
Allah
tidak menggunakan kata Ka’aba namun kata Bayt sebagai gantinya. Allah tidak
menggunakan kata Makkah namun kata Bakkah sebagai gantinya diawali oleh Bi.
Kemudian kata MuBaraka digunakan untuk petunjuk lagi, LIHATLAH! Meem { Galb Muhammadia} telah digantikan oleh Ba. LIHATLAH ! Meem dan Ba diperlihatkan bersama di sini. Meem sebetulnya bisa digunakan, tetapi itu tidak demikian. Maka, Lihatlah pada Ba!
Kemudian kata MuBaraka digunakan untuk petunjuk lagi, LIHATLAH! Meem { Galb Muhammadia} telah digantikan oleh Ba. LIHATLAH ! Meem dan Ba diperlihatkan bersama di sini. Meem sebetulnya bisa digunakan, tetapi itu tidak demikian. Maka, Lihatlah pada Ba!
LIHATLAH
LAGI PADA HURUF BA DAN BELAJARLAH
Surah 3
ayat 96 berakhir dengan petunjuk untuk semua jenis ciptaan dan ayat berikutnya,
ayat
97
diawali dengan di dalam nya terdapat tanda tanda yang jelas, artinya nampak,
bukti, jelas, terang, tak pelak lagi. Apa tanda yang jelas, nampak, bukti,
jelas, terang, tak pelak lagi?
Allah
memperlihatkan kepada kita pembentukan sebuah Atom sebelum ilmuwan fisika
nuklear muncul di panggung (dunia).
Definisi dari sebuah atom:
Sebuah atom terdiri atas partikel (zarah) terkecil yang tak dapat dipecah lagi.Sebagian besar itu terdiri atas ruang kosong. Pada pusat ruang ini terdapat inti yang sangat kecil yang disebut nucleus. Massa itu terkonsentrasi di dalam nucleus itu. Satellite yang disebut elektron berkeliling dalam orbit di sekitar nucleus itu.
(TAWAF) |
Ka’aba itu adalah nucleus
nya dan manusia yang mengelilinginya adalah elektron nya. Ahli nuklir barat mungkin
menyatakan telah menemukan atom ini. Namun Kenyataannya Allah telah memberi tahu kita
untuk memperhatikan huruf Ba 1.400 tahun yang lalu di dalam Al-Qur'an.
Sayangnya tak seorang
sarjana Muslim pun yang ada pada titik penemuan atom itu untuk membuktikan apa
yang al Quran ungkapkan adalah Kebenaran.Kita Muslim selalu mengandalkan
pada para Non-Muslim untuk membuktikan Kalimat Allah (AL-Qur'an) adalah Kebenaran.
Seperti yang kita ketahui di atas ayat 96 mengatakan
petunjuk bagi semua ciptaan, namun akan lebih melegakan jika para Muslim
menemukan beberapa tanda tanda Allah dalam hari hari dan masa ini. Tidaklah
cukup baik untuk hidup dalam kejayaan masa lalu. Kata intinya adalah (masa)
lalu. Kebanyakan dari para Muslim saat kini mengekor di belakang dalam penemuan
bidang ilmu dan teknologi. Bahkan
sebagian Muslim memandang ilmu dan teknologi sebagai musuh Islam. Kelompok
terakhir ini sama sekali tidaklah benar.
Seseorang harus mencari
perlindungan kepada Allah dari mereka yang tersesat ini, karena semua ilmu
berasal dari Allah apakah itu spiritual atau sains. Kedua duanya ilmu spiritual
dan sains bekerja bersama sama.
Namun
demikian ada cara lain untuk melihat hal itu. Bismillah, memulai dengan huruf
Ba. Huruf ini mewakili ciptaan.
Allah menciptakan segala sesuatu dari sebuh noktah. Manusia,
hewan, tetumbuhan, mereka semua diciptakan dari noktah atau biji.
Bahkan biji itu sendiri
diciptakan dari noktah yang kita sebut atom. Apabila kita terapkan hal ini
kepada gas, mineral dan cahaya, itu tetap berlaku.
Bahkan atom jika dipecah
pecah lebih lanjut menjadi electron, proton, neutron dan photon mereka semua
bergerak berputar mengitari nucleus, memberi effek (kesan) sebuah noktah. Jika
kita mengarahkan pandangan kepada matahari, bulan, bumi dan semua planet lainnya,
bahkan mereka ini seperti noktah.
Bahkan lintas putaran
(orbit) planet adalah lingkaran, mewakili sebuah notah.
Jadi
apapun yang kita lihat dapat diartikan sebagai sebuah bentuk, raga atau bentuk,
atau itu dapat dilihat sebagai sekumpulan noktah atau atom yang saling
melekatkan diri untuk menghasilkan sebuah pola. Mereka semua memiliki satu hal
yang sama. Semua ini, hewan, tetanaman, mineral, sesungguhnya seluruh alam
semesta (cosmos) diciptakan oleh Satu Wujud yang adalah Sang Pencipta , Yang
tidak diciptakan.
APAKAH
NOKTAH ITU BERGERAK SEARAH JARUM JAM ATAU BERLAWANAN ARAH JARUM JAM ?
Analogi lain dari Tawaf
(hajji mengelilingi Kabbah) adalah bahwa Bumi berputar pada sumbunya dari timur
ke barat. Karena matahari terbit di
timur dan tenggelam di barat. Gerakan ini adalah berlawanan dengan arah jarum
jam. Begitu juga dengan Tawwaf,
mengambil Kaaba (Ka’bah) sebagai
sumbunya. Jamaah Haji saat mengelilingi Kaaba berlawanan dengan arah jarum jam. Bumi itu sendiri
mengelilingi matahari dalam lintasannya dalam arah berlawanan arah dengan jarum
jam. Terdapat kesempatan lima pupuh-lima puluh, itu adalah betul.
Sama saja, terdapat
kesempatan lima puluh – lima puluh, itu adalah salah. Karena petunjuk
itu dari Allah, Tawwaf itu berharmoni (selaras) sempurna dengan ciptaan Allah : malam dan
siang. Tawwaf itu berharmoni sempurna dengan ciptaan Allah : musim (yang
diakibatkan letak) matahari.
Kini,
jika kita memandang jam dan arloji, gerakan mereka adalah searah jarum jam,
yaitu dari kiri ke kanan seperti halnya menulis bahasa Inggris contohnya. Jika
sekiranya penemu jam adalah seorang Muslim mungkin kita hari ini akan memiliki
jam dengan gerakan dari kanan ke kiri. Yang adalah berlawanan arah jarum jam
dengan angka yang juga meningkat dengan arah berlawanan jarum jam. Maka arah
berlawanan jarum jam akan menjadi sesuai arah jarum jam.
Maka
para penemu jam (yang kita kenal) hari ini dulunya secara di bawah sadar
mencoba untuk menguasai waktu dengan merancang jam yang berlawanan dengan
perputaran bumi dan orbitnya. Semua ini adalah agar supaya menghindari
pertemuan mereka dengan Sang Pencipta mereka. Mereka mengabaikan dua hal. Satu,
waktu tidak menunggu manusia. Dua, bahkan bila waktu bergerak mundur, mereka
akan tetap bertemu dengan Sang Pencipta mereka. Karena Dia Ada pada saat awal, Dia hadir (ada) pada saat kini. Dan Dia akan ada selalu. Nabi
Muhammad S.A.W. bersabda: "Allah ada dan tiada
sesuatupun selain Dia ". Dan Ali ibn Talib kw. menjawab: "Dan Allah
adalah kini seperti halnya Dia sebelum ini ".
Yang
artinya 'Saat ini adalah sama dengan saat yang itu juga '
Kini setelah kita melihat
Tawwaf dalam makrokosmos. Mari kita melihatnya dalam mikrokosmos. Setiap
atom dari sebuat bentuk, apakah itu manusia, tetanaman, batu dan bahkan benda yang
paling keras pun seperti diamond (berlian) dan tungsten sedang melakukan Tawwaf
berkesinambungan, siang dan malam, malam dan siang. Mereka semua memiliki zarah
(noktah) yang berputar pada sumbunya. Penemuan atom adalah
kemajuan ilmu pengetahuan dalam masa kita ini.
[Oleh Dokumen Pemuda TQN Suryalaya News, sumber referensi: nurmuhammad.com]
(Bersambung ke Bagian IV)
Posting Komentar
Posting Komentar