(Status:
Suriyanto AlMaliki Tqn,Dokumen No.422 di Facebook Pemuda TQN Suryalaya)
Pada suatu
ketika, di musim haji, Sufyan ats-Tsauri tengah melaksanakan thawaf di
Baitullah. Ketika itu Sufyan melihat seorang lelaki yang selalu membaca
shalawat setiap ia melangkahkan kaki. Sufyan lalu menghampiri laki-laki
tersebut dan menegurnya, "Wah, kalau begini Anda telah meninggalkan bacaan
tasbih dan tahlil. Anda hanya terfokus pada shalawat untuk Nabi SAW saja. Apa
alasan Anda melakukan amalan ini?"
Laki-laki itu
kemudian balik bertanya kepada Sufyan, "Siapakah Anda ini? Semoga Allah
memberikan Anda karunia kesehatan dan keselamatan!" Sufyan menjawab,
"Aku Sufyan ats-Tsauri." Laki-laki itu berkata, "Baiklah, akan
Saya ceritakan kisah Saya. Andaikata tidak karena Anda adalah orang luar biasa
dimasa ini, niscaya Saya tidak akan menceritakan karunia yang dianugerahkan
kepada Saya dan niscaya Saya tidak akan membuka rahasia yang diberikan Allah
pada Saya."
Kemudian
laki-laki itu berkisah, "Pada suatu hari, Saya dan ayahku pergi untuk
menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, ayahku mengalami sakit, maka Saya
berhenti dulu untuk mengobatinya. Lalu disuatu malam yang memilukan, ayahku
meninggal dunia dengan wajah yang menghitam legam. Inna lillahi wa inna ilaihi
raji'un, ayahku telah meninggal dengan wajah yang menghitam, ujarku dalam hati.
Saya merasa sangat sedih sekali menyaksikan keadaannya.
Lalu saya
mengambil selembar kain dan menutupi wajahnya. Saya begitu larut dalam
kesedihan dan terus memikirkan, apa yang akan dikatakan orang-orang jika
melihat wajah ayahku yang hitam legam. Dalam keadaan seperti itu, Saya diserang
kantuk dan jatuh tertidur. Tiba-tiba Saya bermimpi melihat seorang laki-laki yang
sangat tampan, belum pernah Saya melihat laki-laki setampan itu, seumur
hidupku. Pakaiannya begitu bersih dan dari tubuhnya tercium aroma yang sangat
harum, bukan seperti wewangian biasa. Kemudian laki-laki itu melangkah menuju
jasad ayahku dan membuka kain penutup wajahnya. Lalu laki-laki itu mengusapkan
telapak tangannya ke wajah ayahku. Maka tiba-tiba saja wajah ayah Saya menjadi
putih bersinar-sinar.
Ketika laki-laki
itu hendak beranjak pergi, Saya memegang bajunya dan bertanya, 'Wahai hamba
Allah, siapakah Anda, yang telah dikaruniai Allah untuk menyelamatkan ayahku
dan melenyapkan kegundahan di hatiku?' Laki-laki itu lalu menjawab,
"Tidakkah kamu mengenalku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah, yang mendapat
wahyu Al Quran. Ketahuilah, ayahmu semasa hidupnya adalah orang yang selalu
mengikuti hawa nafsunya. Akan tetapi, ia banyak membaca shalawat untukku.
Ketika kematian menghampirinya, ia meminta pertolonganku. Aku banyak menolong
orang yang banyak membaca shalawat untukku." Kemudian Saya bangun dan melihat
wajah ayah Saya yang telah menjadi putih bersinar."
(Afdhalish
Shalawat Alaa Sayyidis Saadat, Yusuf An-Nabhani).
Posting Komentar
Posting Komentar