YOGYAKARTA -- Kini, usia anak pacaran semakin muda dibanding
10 tahun yang lalu. Parahnya, perilaku pacaran anak sekarang semakin agresif,
tidak hanya bertamu saja, tetapi mengarah berhubungan seks.
"Dengan meningkatnya angka hubungan seks dini, maka angka anak remaja yang
sudah terkontaminasi untuk seks bebas tinggi,''kata Dosen STIKES Aisyiyah
Yogyakarta, Hikmah Sobri dalam Seminar Gerakan Advokasi Perempuan dan Anak
Menuju Keluarga Sakinah di Sabtu (5/1).
Mengutip data dari berbagai sumber termasuk Komisi Nasional Perlindungan Anak,
Hikmah mengungkapkan remaja SMP tercatat 62,7 persen tidak perawan, remaja 21,2
persen mengaku pernah aborsi. Perilaku seks bebas remaja tersebar di kota dan
di desa dengan ekonomi kaya dan miskin.
Remaja mengaku melakukan hubungan seks pranikah dengan tanpa alat kontrasepsi
dan dilakukan di rumahnya sendiri. Selanjutnya Hikmah menambahkan, separuh
remaja perempuan di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi termasuk Yogyakarta
mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah.
Menurut Hikmah, penyebab hal tersebut antara lain pribadi anak remaja lemah,
budaya anak remaja perempuan takut laki-laki, perempuan tidak tegas, daya
kritis sosial menurun, perhatian dan pendidikan orangtua terhadap anak lemah.
Ditambah lagi, anak ramaja saat ini melihat tayangan televisi yang tidak sehat,
dan mengakses situs porno.
***
Oleh sebab itu peranan orangtua sangatlah dominan untuk mengawasi dan mengarahkan anak-anaknya ke arah hal-hal yang positif, khususnya di bidang agama dengan mendidik anak-anak sejak dini dalam mengenal Allah sesuai dengan tingkatan usianya.
Dan bagi sudah terlanjur berbuat pintu Taubat masihlah terbuka selagi hayat masih dikandung badan, Ampunan Allah Maha Luas, bersegeralah kembali kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang...(red.)
(Sumber referensi: http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/13/01/06/mg6ckk-remaja-indonesia-yang-terkontaminasi-seks-bebas-tinggi )
Posting Komentar
Posting Komentar