DUBAI -Tingginya jumlah mualaf di kalangan perempuan Inggris
menjadi bahasan menarik para peneliti di American University of Sharjah (AUS)
dan University of Cambridge.
Peneliti dari kedua kampus tersebut selanjutnya menggelar diskusi yang fokus
pada hasil riset yang telah dipublikasikan di Inggris.
Profesor Yasir Suleiman dari American University of Sharjah mengatakan
ada banyak alasan mengapa perempuan Inggris memeluk Islam. Namun, hal
terpenting dalam hal ini, keputusan itu bukan karena tren tetapi memang mereka
mendapatkan hidayah.
“Apakah mereka memeluk Islam karena pernikahan atau apapun, pada intinya benang
merah dari hal itu adalah hidayah,” kata dia seperti dikutipemirates24/7.com,
Senin (11/3).
Menurut Yasir, melalui penelitian yang dilakukan, pihaknya telah berusaha untuk
menggambarkan pengalaman perempuan Inggris menjadi Muslim lalu
bagaimanahubungan mereka dengan konteks politik, sosial dan agama.
Dari riset itu diketahui, identitas baru mereka diusahakan selaras dengan apa
yang ada disekitar mereka. ''Ini selanjutnya berkembang sebagai pemahaman diri
mereka dan keyakinan barunya,” kata dia.
Asosiate Profesor Teori Sastra dan Studi Perempuan, American University of
Sharjah, Nawar Golley mengatakan tantangan yang dihadapi perempuan Muslim
Inggris pada akhirnya bagaimana mereka memainkan peranan positif.
“Dari riset yang ada, umat Islam perlu membantu mereka untuk berintergrasi.
Selanjutnya, mereka akan dengan sendirinya memainkan peranan penting,” kata
dia.
Dari diskusi ini selanjutnya diketahui dukungan organisasi secara terbuka akan
membantu para mualaf, khususnya dari kalangan perempuan.
Melalui organisasi itu, diharapkan akan tersedia layanan akses terkait mereka
yang ingin menjadi Muslim.
-Dokumen Pemuda TQN Suryalaya, sumber foto dan tulisan: republika online; republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/03/11/mjhqoz-subhanallah-perempuan-inggris-memeluk-islam-karena-hidayah
Posting Komentar
Posting Komentar