LONDON -
Para peneliti menemukan jenis parasit nyamuk malaria yang kini telah kebal dari
obat yang selama ini dipakai. Parasit itu ditemukan di Kamboja Barat dan
merupakan jenis berbeda dari lazimnya malaria yang sudah ada selama ini di
berbagai penjuru dunia.
"Organisme temuan baru ini ternyata mampu bertahan dari artemisinin, obat
utama yang selama ini dikonsumsi oleh pasien malaria," ujar Kepala
Peneliti Dr Olivo Miotto, dari Universitas Oxford dan Universitas Mahidol di
Thailand seperti dilansir BBC, Senin (29/4/2013).
Laporan terhadap kasus kekebalan obat muncul pertama kali tahun 2008. Sejak itu
masalah nyamuk malaria kebal obat dilaporkan terus menjalar ke kawasan lain di
Asia Tenggara. Penelitian terkini tentang parasit ini diterbitkan dalam jurnal
ilmiah Nature Genetics.
"Semua obat yang selama ini kita anggap efektif terhadap malaria ternyata
tak mempan karena parasit punya kemampuan mengagumkan untuk bermutasi dan
membangun kekebalan," tambahnya.
Meski demikian menurut Miotto, artemisinin masih dapat dipertahankan sebagai
obat anti-malaria, tetapi harus segera ditemukan obat lain yang bisa dipakai
menghadapi malaria jenis baru.
Wilayah utama penyebaran adalah bagian barat Kamboja, yang digambarkan oleh
peneliti sebagai daerah pertahanan utama malaria. Tak diketahui sebabnya namun
sejak 1950-an parasit di wilayah ini berkembang sehingga akhirnya kebal
terhadap obat malaria. Celakanya, situasi buruk ini ternyata kemudian menyebar
ke wilayah Asia Afrika lainnya.
Yang kini dikhawatirkan peneliti adalah jika nanti artemisinin juga tak mampu
mengobati jenis malaria yang selama ini ada. Artemisin sudah dipakai di
berbagai belahan dunia dan manjur mengobati infeksi akibat gigitan nyamuk dalam
beberapa hari jika dipasangkan dengan beberapa jenis obat lain.
Di wilayah Kamboja para peneliti menemukan tiga kelompok parasit yang kebal
terhadap obat malaria, meski belum diketahui bagaimana mutasi genetisnya.
Diharapkan dengan memahami sidik jari genetis parasit ini maka para ahli dapat
dengan cepat mengetahui bagaimana cara memetakan dan mencegah penyebaran
malaria berikutnya.
Target utama WHO adalah mencegah parasit baru yang kebal terhadap obat malaria.
Diperkirakan sepanjang 2010 terdapat 219 juta kasus malaria di dunia yang
mengakibatkan 660 ribu orang tewas.
(Dokumen
Pemuda TQN Suryalaya News, sumber foto dan tulisan: jpnn.com)
Posting Komentar
Posting Komentar