Apakah Rasulullah saw sudah mengerjakan shalat sebelum diperintahkan (diwajibkan) ketika Isra’ mi'raj?
Jika sudah mengerjakan shalat, bagaimana bentuk shalatnya?
Itulah pertanyaan yang terkadang menggelitik, tetapi memang penting adanya, minimal untuk menambah pengetahuan seputar sejarah Rasulullah saw.
Seperti kita ketahui bahwa Rasulullah saw menerima titah berkewajiban menjalankan shalat lima kali dalam sehari, pada malam isra’ dan mi’raj. Meski demikian, sebelum itu beliau telah istiqamah mengerjakan shalat, hanya saja caranya tidak seperti shalat sekarang ini (cara shalat setelah diwajibkan melalui isra’ mi’raj).
Rasulullah saw mengerjakan shalat sehari semalam hanya dua kali.
Dua raka’at untuk pagi hari dan dua raka’at menjelang petang. Itupun dilakukan tanpa ada rukuknya, bediri terus sujud. demikianlah diulang dua kali.
Oleh karena itu ketika pertama kali Rasulullah saw mengerjakan shalat menggunakan rukuk seperti yang diajarkan Jibril kepadanya, Sayyidina Ali sempat tercengang dan secara spontan bertanya? “Lho model apaan ini?” Rasulullah saw kemudian menjawab “beginilah yang diperintahkan kepadaku” demikian bunyi haditsnya:
عنَ على رضي الله عنه أنه قال: أول صلاة ركعنا فيها العصر فقلت يارسول الله ماهذا؟ فقال بهذا أمرت رواه البراز والطبرانى فى الأوسط.
Demikianlah sesungguhnya shalat sebagai wahana komunikasi seorang hamba kepada Sang Khaliq adalah sebuah tuntutan rohani. Bukan semata mengugurkan kewajiban.
Dokumen Pemuda TQN Suryalaya News
Posting Komentar
Posting Komentar