SAYYIDI SYEIKH ABDUL QODIR AL-JAELANI QS. BERKATA:
Engkau menginginkan agar kebahagiaan dan kedamaian terlimpahkan kepadamu,
padahal kau masih berupaya membinasakan hewanimu, harapan akan balasan di dunia
ini dan di akhirat, dan hal ini masih bersemayam dalam dirimu? Wahai yang
terburu-buru! Berhenti dan berjalanlah perlahan-lahan; wahai yang berharap!
Pintu tertutup selama keadaan ini masih berlangsung. Sesungguhnya beberapa sisa
dari hal-hal ini masih ada padamu, dan beberapa butir kecilnya masih bersemayam
dalam dirimu. Itulah kontrak kebebasan seorang hamba sahaya; selagi masih ada
satu penny pun padanya, kau tertutup darinya. Selama kau masih menghisap biji
kurma dari dunia ini, dari hawa nafsu, maksud dan kerinduanmu, dari
memperhatikan sesuatu dari dunia ini, dari mengupayakan sesuatu pun darinya,
atau mencintai sesuatu keuntungan duniawi atau akhirat - selama hal-hal ini
masih bersemayam dalam dirimu, kau masih berada di pintu peluruhan diri.
Berhentilah di sini, sampai peluruhan dirimu sempurna, lalu kau dikeluarkan
dari tempat peleburan, dan kau terpakainkan, terhiasi dan menjadi harum, lalu
kau dibawa kepada Raja nan agung dan berkata:
"Sesungguhnya kamu pada sisi Kami menjadi seorang yang berkedudukan tinggi
lagi dipercaya." (QS 12:54)
Maka kau dianugerahi limpahan nikmat, dibelai dengan rahmat-Nya, diberi
minuman, didekatkan, dan diberi pengetahuan tentang yang rahasia. Kemudian kau
terbebaskan dari keperluan, karena yang diberikan kepadamu berasal dari hal-hal
ini dan terbebaskan dari keperluan segala suatu. Tidakkah kau lihat kepingan
emas, yang beraneka ragam yang beredar pagi dan petang, di tangan para penjual
obat, tukang jagal, penjual makanan, penyamak, tukang minyak, pembersih dan
lain-lain, baik yang bagus, rendah ataupun yang kotor? Kemudian
kepingan-kepingan ini dikumpulkan dan memasukkan ke dalam tempat peleburan
logam; lalu kepingan-kepingan ini meleleh dalam kobaran api, dikeluarkan
darinya, ditempa dan dijadikan hiasan-hiasan, diperhalus, diperintah, dan
kemudian ditempatkan di tempat-tempat terbaik, rumah-rumah, di balik kunci,
dalam kotak-kotak, tempat-tempat gelap, atau dijadikan hiasan sebuah jembatan,
dan kadang jembatan seorang raja besar. Dengan demikian, kepingan-kepingan emas
itu berlalu dari tangan para penyamak ke hadapan para raja dan istana setelah
dilebur dan ditempa. Dengan begini, duhai yang beriman, jika kau senantiasa
bersabar dengan karunia-Nya, dan berpasrah terhadap takdir-Nya, maka kau akan
didekatkan kepada Tuhanmu di dunia ini, dikaruniai pengetahuan tentang-Nya dan
segala pengetahuan serta rahasia, dan akan dikaruniai tempat damai di akhirat
bersama dengan para Nabi, shiddiq, syahid dan shalih dalam kedekatan Allah,
dalam rumah-Nya, dan dekat dengan-Nya, sembari mereguk kasih-sayang-Nya. Maka
dari itu, bersabarlah, jangan terburu-buru, ridhalah senantiasa dengan
takdir-Nya, dan jangan mengeluh terhadap-Nya. Jika kau lakukan yang demikian,
,maka kau akan merasakan kesejukan ampunan-Nya, lezatnya pengetahuan
tentang-Nya, kelembutan dan karunia-Nya.
INSYA
ALLAH BERSAMBUNG KE BAGIAN XXIX (KE-29)
Posting Komentar
Posting Komentar