I. PENGERTIAN JUAL BELI
Menjual adalah adalah
menukarkan sesuatu dengan sesuatu, menukarkan
barang dengan barang atau bisa juga berarti mengeluarkan zat dari
suatu kepemilikan dengan suatu ganti.
Sedangkan membeli
adalah memasukkan zat ke dalam milik dengan
suatu ganti.
Secara etimologis, jual beli menurut bahasa berarti al-bai’,al-tijarah, dan al-mubadalah Atau berarti مقا بلة الشئ بالشئ ( menukar/ mengganti sesuatu dengan sesuatu) .
Sedangkan menurut istilah syara’, jual beli adalah sebagai berikut :
1. عقد يقتضي إنتقال الملك في المبيع للمشتري و في الثمن للبا ئع
“ Suatu aqad yang menuntut perpindahan kepemilikan barang kepada pembeli dan harga/uang kepada penjual”.
مقا بلة مال بمال علي وجه مخصو ص 2.“Tukar menukar harta/benda dengan harta/benda dengan cara khusus(dibolehkan)”
نقل الملك فى العين بعقد المعاوضة 3.
“ Pemindahan kepemilikan pada suatu benda dengan aqad (jalan) tukar menukar”
Menurut mażhab Syafi’i yang dimaksud dengan pertukaran adalah berisi tentang tukar menukar suatu benda yang bermanfaat, tukar menukar harta berarti melepaskan harta yang dimilikinya dan dia tidak punya hak lagi terhadap harta yang telah dilepaskannya, sebagai gantinya dia akan mendapatkan imbalan dengan harta juga. Dengan penukaran inilah seorang seseorang dapat memiliki baik berupa benda atau manfaat untuk selamanya sehingga kalau terjadi penukaran harta namun dibatasi oleh waktu tertentu maka tidak termasuk dalam pengertian jual beli, seperti ijarah.
Imam Syafi’i membagi jual beli menjadi dua bagian, yaitu :
1. Sah
2. Tidak sah (batal), yaitu jika tidak terpenuhi syarat dan rukunnya.
Jual beli yang sah dalam perspektif Imam Syafi’i dibagi menjadi sepuluh bagian, yaitu :
1. Jual beli nyata.
2. Jual beli barang dengan menyebutkan sifat-sifatnya dalam jaminan
(salam).
3. Jual beli sarf, yaitu jual beli uang (emas dan perak) baik yang sejenis atau
yang tidak sejenis.
4. Jual beli murābahah, yaitu jual beli barang dengan penambahan tertentu
dari harga asalnya.
5. Jual beli isyrāk .
6. Jual beli muhātah.
7. Jual beli tawliyah.
8. Jual beli hewan dengan hewan.
9. Jual beli dengan syarat ada khiyar.
10.Jual beli dengan syarat bebas cacat.
II. DASAR HUKUM JUAL BELI DALAM ISLAM
a. Dasar hukum al-Quran, di antaranya adalah :
1. Dalam surat al-Baqarah ayat 198 yang berbunyi :
Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu”.
(QS. al-Baqarah : 198)
2. Dalam surat al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi :
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba".(QS. al-Baqarah : 275)
3. Dalam surat al-Baqarah ayat 282 yang berbunyi :
Artinya : “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli”.13 (QS. alBaqarah : 282)
b. Dasar hukum as-Sunnah, diantaranya adalah :
1. Hadiś dari Abu Hurairah bahwa :
ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦُ ﺑُﻜَﻴْﺮٍ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﻟﻠﱠﻴْﺚُ ﻋَﻦْ ﻋُﻘَﻴْﻞٍ ﻋَﻦْ اﺑْﻦِ ﺷِﻬَﺎبٍ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﻋُﺒَﻴْﺪٍﻣَﻮْﻟَﻰ
ﻋَﺒْﺪِ اﻟﺮﱠﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﻋَﻮْفٍ أَﻧﱠﻪُ ﺳَﻤِﻊَ أَﺑَﺎ هُﺮَﻳْﺮَةَ رَﺿِﻲَ اﻟﻠﱠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻳَﻘُﻮلُ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ
اﻟﻠﱠﻪِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻟَﺄَنْ ﻳَﺤْﺘَﻄِﺐَ أَﺣَﺪُآُﻢْ ﺣُﺰْﻣَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻇَﻬْﺮِﻩِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻪُﻣِﻦْ أَنْ
ﻳَﺴْﺄَلَ أَﺣَﺪًا ﻓَﻴُﻌْﻄِﻴَﻪُ أَوْ ﻳَﻤْﻨَﻌَﻪُ
Artinya : Rasulullah SAW bersabda : “ Seseorang yang mengambil tali lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya lebih baik daripada mengemis kepada seseorang, mereka memberi atau tidak ”.
(HR Imam Bukhari)
2. Hadiśt dari ‘Aisyah RA bahwa :
ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ أَﺑِﻲ ﺷَﻴْﺒَﺔَ وَﻋَﻠِﻲﱡ ﺑْﻦُﻣُﺤَﻤﱠﺪٍ وَإِﺳْﺤَﻖُ ﺑْﻦُ إِﺑْﺮَاهِﻴﻢَ ﺑْﻦِ ﺣَﺒِﻴﺐٍ ﻗَﺎﻟُﻮا
ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ أَﺑُﻮ ﻣُﻌَﺎوِﻳَﺔَ ﺣَﺪﱠﺛَﻨَﺎ اﻟْﺄَﻋْﻤَﺶُ ﻋَﻦْ إِﺑْﺮَاهِﻴﻢَ ﻋَﻦْ اﻟْﺄَﺳْﻮَدِ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻗَﺎلَ
رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﻪِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠﱠﻢَ إِنﱠ أَﻃْﻴَﺐَﻣَﺎ أَآَﻞَ اﻟﺮﱠﺟُﻞُﻣِﻦْآَﺴْﺒِﻪِ وَإِنﱠ وَﻟَﺪَﻩُ
ﻣِﻦْآَﺴْﺒِﻪِ
Artinya : Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya mata pencaharian yang paling baik adalah seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri, dan begitu juga dengan anaknya”.
(HR Imam Bukhari)
3. Hadist riwayat Rifaa ra.:
ﻋَﻦْ رِﻓَﺎﻋَﺔَ ﺑْﻦِ رَاﻓِﻊٍ رَﺿِﻲَ اﷲُﻋَﻨْﻪُ اَنﱠ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱠ ﺹَﻞﱠ اﷲُﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠﱠﻢَ
ﺳُﺌِﻞَ : اَيﱡ اﻟْﻜَﺴْﺐِ اَﻃْﻴَﺐُ؟ﻗَﺎلَ:ﻋَﻤَﻞُ اﻟﺮﱠﺟُﻞِ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، وَآُﻞﱡ ﺑَﻴْﻊٍﻣَﺒْﺮُوْرٍ
(رَوَاﻩُ اﻟْﺒَﺰﱠارُ وَﺹَﺤﱠﺤَﻪُ اﻟْﺤَﺎآِﻢُ)
“Dari Rifa’ah bin Rafi’ bahwasanya Nabi saw pernah ditanya: profesi
apakah yang paling baik? Maka beliau menjawab, segala pekerjaan yang
dilakukan dengan usahanya dan tiap-tiap jual beli yang bersih.”
(HR. Bazzar dan Al-Hakim)
4. Hadist Riwayat Abu Said ra.:
ﻋَﻦْ اَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴْﺪٍ اﻟْﺨُﺪْرِيْ اَنﱠ رَﺳُﻮْلُ اﷲِ ﺹَﻞﱠ اﷲُﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗﺎَلَ:
اِﻥّﱠﻤَﺎ اﻟْﺒَﻴْﻊُ ﻋَﻦْ ﺗَﺮَاضٍ (رواﻩ اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ)
“Dari Abi Sa’id al-Khudri, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Jual
beli itu atas dasar suka sama suka.”
(HR. Baihaqi)
3. Hadist riwayat Rifaa ra.:
ﻋَﻦْ رِﻓَﺎﻋَﺔَ ﺑْﻦِ رَاﻓِﻊٍ رَﺿِﻲَ اﷲُﻋَﻨْﻪُ اَنﱠ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱠ ﺹَﻞﱠ اﷲُﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠﱠﻢَ
ﺳُﺌِﻞَ : اَيﱡ اﻟْﻜَﺴْﺐِ اَﻃْﻴَﺐُ؟ﻗَﺎلَ:ﻋَﻤَﻞُ اﻟﺮﱠﺟُﻞِ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، وَآُﻞﱡ ﺑَﻴْﻊٍﻣَﺒْﺮُوْرٍ
(رَوَاﻩُ اﻟْﺒَﺰﱠارُ وَﺹَﺤﱠﺤَﻪُ اﻟْﺤَﺎآِﻢُ)
“Dari Rifa’ah bin Rafi’ bahwasanya Nabi saw pernah ditanya: profesi
apakah yang paling baik? Maka beliau menjawab, segala pekerjaan yang
dilakukan dengan usahanya dan tiap-tiap jual beli yang bersih.”
(HR. Bazzar dan Al-Hakim)
4. Hadist Riwayat Abu Said ra.:
ﻋَﻦْ اَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴْﺪٍ اﻟْﺨُﺪْرِيْ اَنﱠ رَﺳُﻮْلُ اﷲِ ﺹَﻞﱠ اﷲُﻋَﻠَﻴْﻪِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗﺎَلَ:
اِﻥّﱠﻤَﺎ اﻟْﺒَﻴْﻊُ ﻋَﻦْ ﺗَﺮَاضٍ (رواﻩ اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ)
“Dari Abi Sa’id al-Khudri, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Jual
beli itu atas dasar suka sama suka.”
(HR. Baihaqi)
(Bersambung)
Posting Komentar
Posting Komentar